Share

150. Ucapan Terima Kasih

"Riga, aku hamil."

Hening. Bola mataku berlari ke wajah Viana yang mengucapkan kalimat itu dengan satu tarikan napas. Aku diam, masih mencerna baik-baik apa yang baru saja kudengar ini.

“Hah? Ha-hamil?” responku kurang gesit.

Viana tak nampak kecewa, ia justru dengan sabar mengulang perkataannya lagi. Kali ini ditambah kalimat penunjang yang membuatku yakin kalau Viana tidak sedang bercanda seperti yang biasa kami lakukan.

“Tadi pagi aku test pack di kamar Khiva. Hasilnya, dua garis merah muda yang sangat jelas,” imbuhnya lagi.

“Du-dua garis? Positif? Kamu benar hamil? Anakku?” setiap pertanyaan yang kulayangkan hanya dapat anggukan kepala dari Viana. Ia mengangguk dengan pasti dan senyum yang tak lepas membayangi.

“Iya, Sayang, iya. Kamu akan jadi ayah.”

Aku tidak peduli sekarang berada di mana. Siapa saja yang memerhatikan. Atau seseorang menganggapku gila. Kuangkat tubuh Vian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status