Share

173. Inisiasi

Detik itu, saat kami sedang bercakap-cakap, ponsel Yenan berbunyi. Ada nama Seya di layarnya. Yenan mengangkatnya dan menyerukan kalimat pembuka.

“Halo?”

Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bincangkan, sebab Yenan mendadak bangun dan pergi keluar ruangan. Mereka bicara dengan intens di telepon. Hanya dari pembicaraan satu arah saja, aku bisa tahu kalau mereka begitu akrab. Layaknya teman. Saudari yang awalnya dari teman.

“Hei, Nara?” panggil Yenan kemudian setelah menutup panggilan ponselnya.

Aku mendongak untuk mendengar ia berucap. “Apa?”

“Seya sudah di terminal. Kamu mau antar aku, atau tunggu di sini saja?”

“Em, di sini saja. Biar aku rapikan kamar untuk Seya nanti.”

Yenan mengangguk dan menyetujui itu. Kami seperti melakukan formasi. Yenan mengambil jaket, merapikan diri dengan menyisir rambut lurus berponinya. Sedangkan aku merapikan kasur di kamarku. Membereskan b

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status