Share

178. Pikirkan Saja Aku

“Kenapa kamu tanyakan itu? Apa sekarang kamu berubah pikiran dan mulai menyukai Seya?” tanya Yenan dengan tatapan yang tiba-tiba berubah serius.

Aku balas menatapnya. Tidak gentar atau takut dikatakan plin-plan setelah apa yang kulakukan tempo hari pada Seya.

“Kenapa? Apa aku aneh kalau bertanya dimana tempat praktek Seya?” kubalikkan pertanyaan Yenan dengan pertanyaan lagi.

Yenan membisu. Seperti kalah telak dengan pertanyaanku yang beralasan. Yenan kembali ke lembaran kertas jawaban ujian. Ia menyerah berdebat denganku. Padahal aku tidak punya niat mendebatnya.

“Kamu itu. Kalau hatimu tertutup untuk Seya, maka tutuplah terus. Jangan buka tutup begitu, nanti Seya bingung.” Yenan bicara sambil tetap memberi nilai di lembar kertas murid-muridnya.

“Seya memang tipe yang lurus. Dia hanya akan memerhatikan apa yang dia sukai. Dia gak peduli kamu akan membalas perasaannya atau enggak. Dia hanya tahu bagaimana ia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status