Kalila menekan tombol intercom di atas meja kemudian ia tarik lagi jemarinya mengingat El sedang cuti untuk mempersiapkan pesta pernikahan yang akan dilangsungkan esok hari.Pria itu memintanya tinggal sementara dia akan menikahi wanita lain, Kalila memejamkan mata sekilas.Baru benar-benar tersadar jika pesta pernikahan El akan berlangsung besok.Kalila wajib hadir dalam pesta tersebut karena El adalah bawahannya langsung, tapi dengan siapa ia pergi?Meminta sang Kakak kembar menemaninya juga tidak mungkin karena sang Kakak sedang sibuk untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum mengambil cuti menikah. Kalila menutup wajahnya dengan kedua tangan, apa ia sanggup menghadiri pesta pernikahan pria yang dicintainya.Kenapa belum hadir di sana tapi Kalila sudah merasakan sesak di dada dan matanya memanas.Kalila mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah agar kristal bening di matanya tidak jatuh.Ia pun beranjak berdiri, tadinya ia hendak meminta El membawa suatu berkas tapi sepertinya Kalila haru
“Hai Angel ... wake up, kita sudah sampai ...,” bisik King dengan suara beratnya yang sexy.Kalila terperanjat, baru ia sadari jika ternyata sempat terlelap selama perjalanan udara tadi.Tubuh Kalila menegak seiring kursi tersebut yang berubah kembali sebagaimana fungsinya.King membungkuk membawa heels Kalila ke depan kaki gadis itu yang menggantung.“King ... aku saja,” sergah Kalila, menghela tangan King yang hendak memakaikannya sepatu.Apa-apaan pria itu? Tanpa hubungan apapun memperlakukannya seperti seorang ratu.Kalila tercenung memikirkan kembali apa yang baru saja benaknya katakan.“Pesawat sudah mendarat beberapa menit lalu, ayo!” Tangan King terulur untuk membantu Kalila namun gadis jutek nan keras kepala itu berdiri sendiri menopang tubuhnya dengan kedua tangan yang bertumpu pada kursi di depan dan sampingnya.Satu sudut bibir King terangkat ke atas, ia benar-benar menyukai permainan yang sedang dimainkannya bersama Kalila.Semakin sulit mendapatkan Kalila semakin King me
“Kamu mau kemana?” Bukan Kalila yang bertanya kepada King tapi sebaliknya.Pasalnya Kalila menggunakan pakaian kerja saat ini, kemeja putih yang dimasukan ke dalam celana.Tidak ketinggalan blazer dan heels yang membuat kaki Kalila semakin jenjang.Gadis itu sebenarnya mau menghadiri pesta pernikahan pria yang ia cintai atau mau pergi bekerja?Kalila mendelik tajam saat matanya bertemu dengan sosok King yang hanya berbalut handuk putih di bagian pinggang.Pria itu pasti menilik penampilannya, Kalila tidak peduli. Yang Kalila pedulikan saat ini adalah otot indah di pundak dan dada King yang membuat darahnya berdesir.Kalila kembali mengalihkan tatapan pada cermin kemudian mengaplikasikan make up dengan warna nude yang semakin membuatnya pucat.Sepertinya pilihan make up Kalila tercermin dari suasana hatinya saat ini yaitu patah hati.Sepertinya Kalila tidak perlu menjawab pertanyaan King karena lelaki itu sudah jelas mengetahui tujuannya datang ke kota ini.King menarik tangan Kalila y
Dua minggu sudah Kejora hanya berdiam diri di rumah, sebelumnya ia meminta ijin kepada dosen dan memberi bukti jika dirinya tidak bisa ke kampus karena gips di kakinya yang membuat Kejora tidak bisa berjalan.Dokter juga menyarankan demikian dan bersedia memberi surat yang dibutuhkan Kejora untuk diberikan ke kampus.Beruntung semua dosennya mengerti dan pembelajaran di Universitasnya memang tidak terlalu menuntut kehadiran.Kejora rutin datang ke kampus karena memang apa lagi yang harus ia kerjakan jika bukan kuliah?Kejora lahir dari keluarga kaya raya sehingga tidak perlu bekerja untuk meneruskan pendidikannya.Selain itu kampusnya memiliki perpustakaan yang lengkap membiat Kejora bisa mengerjakan semua tugasnya dengan bantuan buku-buku di sana.Selain itu membaca dapat membuatnya semakin pintar dan dapat menjawab pertanyaan yang dosen lemparkan secara acak, jadi dari pada di rumah ia lebih menyukai datang ke kampus.Apalagi ketika perjanjian dengan Arjuna tercetus yang berisi kesa
“Kamu mau pake kursi roda?” Pertanyaan Arjuna yang menyiratkan perhatian bagi Kejora itu membuat sang gadis menggelengkan kepala sambil tersipu.“Ya ampun, si Abang perhatian banget sih pake mau bawain kursi roda,” batin Kejora bersorak. Gadis itu salah paham.Terlebih tadi malam Arjuna datang di saat ia membutuhkannya, menolongnya kemudian mengobati lukanya.Bukan hanya itu, Arjuna bersedia menemani Kejora tidur dengan masih menjaga kehormatannya dan yang paling membuat Kejora semakin cinta, pria itu bersedia menggendongnya ke kamar mandi padahal ia tau jika Arjuna sudah berada di alam mimpi.Di mata Kejora, tadi malam Arjuna begitu sabar merawat dan menemaninya.Kejora tidak tau saja jika Arjuna mengumpat berkali-kali menahan kesal karena tidur nyenyaknya terganggu oleh Kejora.Arjuna menepati perkataannya tadi malam yang bersedia menemani Kejora membuka gips, bukan hanya Kalila yang memaksa tapi karena ia tau jika Kejora pasti membutuhkannya setelah gips itu dibuka.Kening Arjuna m
“Mau kemana, Jun?” Suara lembut Elma membuat Arjuna buru-buru menghentikan langkah menuju lift.“Pekerjaanku sudah selesai, kamu mau pulang juga?” Arjuna balik bertanya.Setau Arjuna, Elma harus lembur mengerjakan laporan akhir untuk proyeknya jadi ia tidak perlu mengantar sang pujaan hati dan bisa menjemput Kejora dari kampus.Kemarin ketika Arjuna membawa Kejora ke kantornya, gadis itu bersikap baik tidak membuat malu yang sempat ia khawatirkan sebelumnya.Malah menurut Arjuna kalau kemarin itu Kejora hanya tersenyum menanggapi godaan Leon, sang gadis tampak ... menggemaskan.Jadi sebagai hadiah, Arjuna berjanji akan mengantar jemput Kejora ke kamous hingga kakinya sembuh total.Arjuna memejamkan mata sekilas sambil menggeleng samar mengenyahkan pujian yang hatinya cetuskan.Ternyata selama Arjuna tenggelam dengan pikirannya terhadap Kejora, Elma mengamati ekspresi wajah Arjuna.Dalam benaknya Elma menduga kalau Arjuna akan bertemu Kejora, jarang sekali pria itu buru-buru pulang ke
“Aku minta kamu jauhi Kejora!” Perintah Arjuna itu tentu saja dianggap sebagai lelucon oleh Marvin karena ia sudah berniat akan menikung Kejora dari Arjuna diberbagai kesempatan.“Kamu bukan kekasihnya ‘kan? Halley bercerita kalau kamu bersama seorang wanita di pesta ulang tahun tunangan sahabatnya,” desis Marvin puas.Arjuna baru ingat jika bertemu Halley-sepupu lain dari pihak sang Daddy saat dirinya dan Elma datang ke pesta Conie.Seharusnya ia bersama Elma pada pesta ulang tahun tersebut tapi wanita itu terlalu sibuk menjilat para sahabat tunangan Conie dengan alasan mencari tau apakah ada perusahaan salah satu di antara mereka yang bisa diajak kerja sama dan menguntungkan perusahaan.“Dia anak dari saudara angkat Ibuku jadi aku berkewajiban melindunginya!” Marvin tertawa sumbang. “Melindungi dari siapa?” “Jelas darimu, jangan kamu pikir aku tidak tau apa yang kamu lakukan dengan para gadis.” Arjuna menggeram, ia biasa berbicara serius karena hanya memiliki waktu sedikit tapi se
“Kak ... mantai dulu yuk!” ajak Kejora, sang adik menghampirinya tapi malah merebahkan tubuh di atas ranjang.“Panas!” balas Kalila ketus. Ia sedang sibuk mematuti layar tab, membaca tentang profil perusahaan yang akan di pimpinannya di Jerman.“Cari tempat yang enggak panas, yuk Kak!” rengek Kejora.Kalila mengalihkan tatapannya dari tab, memicingkan mata ke arah sang adik.“Kamu ngerencanain sesuatu ya?” tebak Kalila yang membuat Kejora kalang kabut.“Eng ... enggak!” balas Kejora berdusta.“Ya udah ... kalau enggak mau mantai, temenin Kejora berenang ... yang lain sibuk spa sama nyiapin acara Abang nanti sore,” bujuknya lagi setengah memaksa.Bibir sensual Kalila mencebik, ia pun turun dari ranjangnya untuk kemudian memakai bikini lalu menggunakan baju pantai bermodel bathwing dengan panjang hingga pertengahan paha.Warna putih dari minidress itu membuat bikini two pieces yang melekat di tubuh Kalika tampak samar.“Ya udah, buruan!” Kalila berseru seraya mengikat rambut panjangnya