Share

Sabar Menunggu

Mata Kejora seakan melihat taman kampus ditumbuhi dengan bunga-bunga indah berwarna-warni sejauh mata memandang.

Sama halnya dengan hati Kejora saat ini yang sedang berbunga-bunga bahkan perut Kejora masih bisa merasakan gelenyar asing seperti kupu-kupu sedang beterbangan di dalam perut.

Bayangkan saja, ketika bangun dari tidur tadi subuh sekali—Kejora langsung mendapat pemandangan indah wajah tampan sang Arjuna.

Belum lagi lengan berototnya berada di bawah leher Kejora sementara satu tangan bebas lelaki itu berada di pinggangnya, memeluk posesif.

Ya ampun, pipi Kejora sampai merona membayangkan hal itu.

Saking nyamannya, Kejora semakin melesakan wajah di leher Arjuna kembali terpejam hingga Arjuna bangun dan dengan perlahan melepas pelukannya.

Kejora sudah sepenuhnya sadar ketika Arjuna mengendap-ngendap keluar dari apartemen.

Ia menganggap jika Arjuna tidak ingin mengganggu tidurnya sehingga memilih pergi tanpa pamit.

“Ya ampun ... Bang Juna ... Bang Juna,” Kejora memekik tertaha sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status