Share

Bab 23

last update Last Updated: 2025-05-19 14:20:28

“Maudy... Kamu datang,” ucap Haris dengan suara serak. la terlihat antusias melihat kedatangan ponakan satu-satunya itu.

Senyum tipis terukir di bibir Haris, membuat wajahnya yang pucat terlihat lebih cerah. Haris merentangkan tangannya, ingin memeluk Maudy, “Kemari, Maudy.” Pintanya.

Melihat itu, Maudy tersenyum dan langsung masuk ke dalam pelukan pria paruh baya itu. la merasakan kehangatan tubuh Haris, yang membuatnya merasa tenang dan nyaman.

“Om, gimana keadaannya? Udah mendingan?” Tanya Maudy, setelah melepaskan pelukan. la menatap wajah pria itu khawatir.

“Iya... Om udah mendingan. Kamu sendiri apa kabar?”

“Maudy baik, Om,” la berusaha tersenyum, meskipun sedikit sulit.

“Gimana pernikahan kamu? Arya memperlakukan kamu dengan baik kan?” tanyanya, khawatir. Sejujurnya Haris merasa bersalah karena telah menikahkan mereka, apalagi Maudy dijadikan istri kedua.

Maudy menghela napas dalam-dalam. la tidak ingin membuat Haris khawatir, apalagi dalam keadaan sakit seperti ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 37. Kehilangan Lagi?

    Seminggu kemudian,Acara tahlilan Jasmine akhirnya selesai. Suasana duka yang menyelimuti rumah megah itu perlahan mereda, tergantikan oleh hening yang sunyi. Arya duduk di ruang tamu dengan tatapan kosong.“Mas, ini aku buatin teh. Di minum ya mumpung masih hangat.” Karina meletakkan cangkir teh di depan Arya, lalu duduk di samping pria itu. “Jangan sedih terus, Mas. Pasti Kak Jasmine juga gak suka lihatnya, hidup terus berjalan, kamu pasti akan menemukan kehidupan yang baru, Mas.”Karina berniat menyentuh telapak tangan Arya, namun pada saat itu Arya malah meraih kunci mobil dan beranjak keluar.Arya berniat untuk menemui Maudy. Ingin memeluk wanita itu untuk mendapatkan ketenangan dari hatinya yang rapuh.Merasa diacuhkan, Karina mengepalkan tangan kuat. ‘Beraninya kamu cuekin aku, Mas. Padahal dari kemarin aku selalu berusaha deketin kamu, lagian aku ini jauh lebih cantik dan seksi dari istrimu yang udah jadi mayat itu. Ngapain nangisin wanita penyakitan seperti dia!!’ Batinnya, k

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 36. Ikhlas...

    “Mas, aku minta maaf jika selama menjadi istri kamu, aku banyak salah dan kekurangan. Maaf juga jika pernah buat kamu marah.” Pinta Jasmine, air matanya mengalir perlahan membasahi pipinya yang pucat. la meraih tangan Arya yang terulur, menggenggamnya dengan erat, seakan ingin mencuri sedikit kehangatan terakhir sebelum ia pergi.“Kamu ngomong apa sih, sayang?! Jangan ngomong gitu Mas gak suka!” Sentak Arya, tak ingin mendengar kata-kata perpisahan, ia tak bisa membayangkan hidupnya tanpa Jasmine.“Aku mohon ridhoi kepergianku, Mas...” Lirih Jasmine.“Sayang_”“Aku mohon, Mas. Aku cuman pengen denger itu!!” Jasmine memotong ucapan Arya. Ingin mendengar langsung dari bibir suaminya,Mendengar permintaan istrinya itu, Arya menarik napas dalam-dalam lalu menatap istrinya. “Jasmine Medina, kamu sudah menjalankan tugasmu sebagai istri dengan baik. Sebagai suami, aku meridhoi apa yang selama ini kamu lalui. Kamu adalah bidadari yang Allah kasih buatku, teruslah sehat dan hidup bersama denga

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 35. Akhirnya Tahu

    Pukul 19.00 wib,Maudy memberanikan diri untuk menghubungi Arya. Jari-jarinya gemetar saat menekan tombol panggilan. Detak jantungnya semakin cepat. Berharap Arya akan menjawab panggilannya.“Assalamu'alaikum, Mas... Akhirnya kamu angkat juga. Ada yang mau aku omongin sama kamu, Mas. Aku_” Ucap Maudy saat panggilan terhubung dengan Arya di sana.[SAYA SUDAH MENGINGATKAN KAMU, MAUDY!! JANGAN HUBUNGI SAYA SAAT SEDANG BERSAMA JASMINE!! KENAPA KAMU GAK MENGERTI, HAH?!!] Deg!Maudy tersentak. Tubuhnya melemas ketika mendengar bentakan dari suaminya. Air matanya seketika mengalir deras, membasahi pipi. Merasakan sakit yang menusuk di dadanya.“Maaf, Mas...” Lirih Maudy.Ia mengakhiri panggilan sepihak, lalu memukul dadanya yang terasa sesak. Hatinya benar-benar hancur sangat hancur. “MAS ARYAAAA!!” Teriak Maudy disela isak tangisnya. “KENAPA KAMU TEGA SAMA AKU, MASS??!! KENAPA KAMU SELALU MENYAKITI HATI AKUUU??!!!” Teriaknya lagi, meluapkan sakit yang begitu dalam. Air matanya mengucur de

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 34. Menunggu waktu

    [Kamu kenapa egois gitu, Maudy? Saat ini kondisi Jasmine_] “JASMINE, JASMINE DAN HANYA JASMINE TERUS YANG ADA DI PIKIRANMU!!” Bentak Maudy, muak. Cemburu yang selama ini ia pendam, akhirnya meluap. Rasa sabar yang ia usahakan selama ini, hancur berkeping-keping di hadapan sikap suaminya yang semakin membuatnya terluka. “AKU JUGA ISTRI KAMU, MAS!! KAMU BILANG MAU ADIL, ADIL APANYA, HAHH?!” Teriak Maudy lagi, sakitnya tak dapat lagi ia tshan. “TANPA SADAR KAMU MELUKAI AKU, KAMU HANYA SIKSA AKU TERUS-TERUSAN!!” Sambungnya. Air matanya mengalir deras, hatinya terasa seperti diremas-remas. Ia sudah berusaha menahan rasa sakit, namun sikap Arya yang mengabaikannya, membuat rasa cemburu itu semakin mendominasi. Tanpa menunggu jawaban, Maudy mematikan panggilan sepihak dan melempar ponselnya ke ujung ranjang. Hatinya sudah terlalu sakit, tak sanggup lagi mendengar suara Arya. Tangisnya pecah, isak tangisnya menggema diruangan itu, melepaskan semua luka yang ia pendam selama ini.

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 33. Sakit!

    Feby menatap Maudy dengan prihatin. la melihat seberapa parahnya keadaan Maudy di hadapannya, “Kamu udah minum obat?” Tanyanya, sambil melangkah masuk ke dalam kamar. “Belum... Nanti kalau udah siangan, temani aku ke rumah sakit ya.” Pinta Maudy, ingin memeriksakan kondisi tubuhnya. “Iya... Kalau gitu kamu istirahat dulu ya, aku masak bubur buat kamu.” Ucap Feby, lalu menuntun Maudy masuk ke dalam kamar. Maudy mengangguk lemah, kemudian berbaring di ranjang lalu menutup mata, berusaha untuk tidur. la merasa sangat lelah. Feby keluar dari kamar Maudy dan menuju dapur. Ia menghidupkan kompor dan mulai memasak bubur untuk Maudy. Sambil memasak, Feby memikirkan apa yang terjadi pada sepupunya itu. la tahu Maudy adalah orang yang kuat dan tidak mudah menyerah. “Apa Maudy hamil ya?” Monolognya. Beberapa menit kemudian, Feby membawa semangkuk bubur ayam ke kamar Maudy. “Maudy, buburnya udah siap!” Bisik Feby, menepuk pelan bahu sepupunya yang tertidur. Maudy kemudian membuka matanya

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 32. Mual?

    “Maudy, Kakak pulang dulu ya, nanti kalau ada waktu Kakak bakal main ke sini lagi.” Jasmine berpamitan dengan Maudy, kemudian memeluk wanita itu.“lya Kak. Kakak jangan terlalu kecapean, apalagi baru pulang dari rumah sakit.” Maudy berusaha tersenyum, meskipun hatinya terasa sedikit teriris.“Kalau begitu kami pergi dulu.” Pamit Arya, berusaha bersikap biasa di depan Maudy.Mereka akhirnya meninggalkan apartemen Maudy, meninggalkan Maudy yang berdiri termenung di balik pintu. Rasa sesak di dadanya semakin terasa, ia memperhatikan punggung Arya dan Jasmine yang semakin menjauh.Maudy menghela napas panjang, mencoba menguatkan diri. Ia tahu, hubungannya dengan Arya begitu rumit, dan ia harus belajar untuk menerima kenyataan.“Aku gak boleh punya pikiran jahat, gimanapun Kak Jasmine lebih berhak atas Mas Arya!” Gumamnya menegaskan pada diri sendiri.Maudy kemudian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan debar jantungnya yang masih berpacu kencang. Pandangannya tertu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status