Share

Bab 20

Author: Stary Dream
last update Last Updated: 2025-09-11 06:39:08

"Kuncinya hanya patuh, maka siksaannya padamu akan berkurang."

Terngiang-ngiang ucapan Andri di telinga Nadya sampai sekarang. Wanita ini sedang berdiri di depan cermin yang ada di kamar. Meratapi wajahnya yang lebam dengan hidung yang masih tertutup plester.

Tubuh ini tak tahu lagi bagaimana Nadya melukiskannya. Begitu banyak luka serta rasa sakit disana. Pergelangan kaki kanan Nadya juga masih terbalut elastic perban karena terkilir.

Sebelum pulang dari rumah sakit tadi, Andri sempat berbisik padanya. Nadya sudah tak bisa lari lagi. Jikapun berlari, maka nyawa adalah taruhannya.

"Aku sudah tidak punya harapan lagi.." lirih Nadya sedih.

Orang tuanya sudah tidak ada, tempat tinggal telah rata dengan tanah. Dia sudah tak memiliki siapapun selain dirinya sendiri.

Rasanya Nadya ingin mati saja agar penderitaan ini cepat berakhir. Dia tak sanggup disiksa lebih lama lagi oleh Sam.

Brak!

Pintu dihempas hingga membuat orang yang didalam terlonjak kaget. Siapa lagi kalau bukan Sam? Pria dulu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 25

    Bergegas Sam pulang ke apartementnya ketika melihat Nadya jatuh terpeleset. Ah, wanita itu! Sam sampai menghentikan rapat dan buru-buru kemari karena begitu mengkhawatirkan istri keduanya.Sesampainya di apartement, sudah ada Alda yang baru saja tiba. Wanita ini nampak menyiapkan sarapan dan tak tahu jika telah terjadi sesuatu di tempat ini."Selamat pagi, Tuan." Sapa Alda ketika melihat kedatangan pria itu. Alda sampai heran, padahal ini bukan harinya tapi kenapa majikannya datang kemari?Sam yang tak perduli segera pergi ke kamar ketika melihat pintu balkon yang tertutup. Pintu kamar dihempas, Sam dan Nadya sama-sama terkejut karena keduanya baru saja membuka pintu."Apa yang sakit?" Sam memburu tubuh Nadya yang masih mematung di pintu kamar mandi. Wanita ini baru saja membersihkan diri dan menggunakan handuk."Yang sakit?" Nadya kebingungan."Kakimu. Kamu jatuh tadi, kan?"Kedua mata itu bertemu. Nadya bisa merasakan betapa cemasnya Sam dari mata yang berwarna coklat itu. Sedikit

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 24

    "Kamu darimana, Sam?"Baru saja tiba di rumah, Sam disambut dengan tatapan tajam istrinya."Dari bekerja. Memang dari mana lagi?""Memang setiap hari harus melembur?"Sam menyambut tatapan itu dengan dingin, membuka jasnya sediri dan melemparkan ke sembarang arah."Kamu tahu siapa aku, kan? Pemimpin dari perusahaan besar. Sekarang Guardian akan menjadi perusahaan internasional. Apa salah aku jika harus giat bekerja setiap harinya?"Thalia terkesiap dengan nada dingin dan angkuh dari suaminya. Tak pernah Sam memperlakukannya selama ini dengan wajah menyeramkan itu."Aku cuma tanya.. kamu nggak perlu marah." Ucap Thalia melunak. Tangan yang tadinya dilipatkan ke dada, diturunkannya."Aku tidak marah. Tapi nadamu seolah mencurigaiku. Aku lelah baru pulang bekerja tapi lihat apa yang kamu lakukan? Bukannya menyambutku tapi kamu malah menginterogasiku!"Sam melewati istrinya dengan kesal. Baru saja dia pulang tapi Thalia malah mengajaknya bertengkar.Sadar jika sudah berbuat salah, Thalia

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 23

    Sam sudah mengatur waktu untuk kedua istrinya. Thalia adalah istri sahnya, jelas dia akan mendapatkan banyak waktu bersama yaitu 6 hari. Sementara, Nadya hanya diberikan satu hari. Toh, Sam juga tak perduli sebenarnya dengan wanita itu. Pernikahan ini dijalankan karena ingin balas dendam saja.Di sisi lain, Thalia menaruh curiga karena Sam selalu mengatakan akan lembur satu hari dimana dia tidak akan pulang. Masalahnya ini terjadi pada setiap minggu di waktu yang sama. Thalia menduga ada sesuatu yang disembunyikan oleh suaminya.Seperti hari ini, Thalia harus merelakan suaminya tidak pulang. Alasannya ada dinas luar. Namun, Lena ibu dari Thalia meminta wanita ini tidak curiga."Kamu tahu suamimu itu pemimpin perusahaan besar. Pasti dia harus bertemu dengan banyak orang untuk menjalin kerjasama." Ujar Lena menenangkan putrinya."Tapi ini tetap mencurigakan. Dia selalu pergi di hari yang sama." Tangan Thalia mengepal erat. Apalagi dia mencurigai Nadya sebagai alasan kepergian suaminya.

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 22

    Nadya dibawa ke sebuah tempat yang jauh dari apartement mereka. Sekitar satu jam, dia tiba di rumah kecil yang memiliki tanda di atasnya. Sam sedikit menyeret Nadya masuk ke rumah ini untuk menemui seseorang."Aku ingin menikah dengannya." Ucap Sam kepada pria yang terlihat seperti pemuka agama ini."Apa yang kamu katakan barusan, mas?" Nadya terkejut bukan main."Hari ini sudah malam.. kalau kalian ingin menikah, kita bisa melakukannya besok. Panggil orang tua kalian kemari." Ucap pendeta tersebut."Anda tidak mengerti. Kekasihku yatim piatu dan hubungan kami tidak direstui oleh orang tuaku. Daripada kami terus terjerat dalam lembah dosa, lebih baik kami menikah."Pria tersebut memandang Sam dan Nadya secara bergantian. Terutama Nadya yang dilihatnya ketakutan dengan sesekali meronta ingin dilepaskan."Apa benar Nona ingin menikahi pria ini?"Sam memutar matanya dengan kesal atas pertanyaan pendeta tersebut. Tanpa Nadya perlu menjawab, pendeta ini tahu jika Sam pasti memaksanya."Tol

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 21

    Nadya duduk di balkon yang masih kosong itu. Dulu ada tanaman yang ada disini, namun semenjak Sam berkutat dengan depresinya, apartement ini menjadi tak terawat. Sebab itulah tanaman hias disini gugur dan lahan yang disini menjadi kosong.Akhirnya, Nadya bisa menghirup udara segar setelah satu bulan lebih menjadi tawanan pria ini. Alda mengatakan jika dia bisa pergi ke balkon untuk sekedar berjemur atau menghirup udara pagi. Dengan catatan, ketika pelayan wanita itu datang saja.Setiap hari, Alda datang dari pukul 9 hingga 12 siang. Mengurus rumah dan memberikan Nadya makan. Sesuai perintah hanya dua kali sehari.Namun, Nadya cukup beruntung karena Sam mengisi isi kulkas tersebut dengan buah-buahan. Tak sampai disana, Sam juga menyuruh Alda untuk mengurusi kebutuhan Nadya yang lain. Sekarang Nadya memiliki pakaian lain. Tak hanya itu, wanita ini juga diberikan televisi agar tidak bosan selama di rumah."Nona, sarapanmu sudah siap." Panggil Alda pada Nadya yang sedang berjemur di bal

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 20

    "Kuncinya hanya patuh, maka siksaannya padamu akan berkurang."Terngiang-ngiang ucapan Andri di telinga Nadya sampai sekarang. Wanita ini sedang berdiri di depan cermin yang ada di kamar. Meratapi wajahnya yang lebam dengan hidung yang masih tertutup plester. Tubuh ini tak tahu lagi bagaimana Nadya melukiskannya. Begitu banyak luka serta rasa sakit disana. Pergelangan kaki kanan Nadya juga masih terbalut elastic perban karena terkilir.Sebelum pulang dari rumah sakit tadi, Andri sempat berbisik padanya. Nadya sudah tak bisa lari lagi. Jikapun berlari, maka nyawa adalah taruhannya."Aku sudah tidak punya harapan lagi.." lirih Nadya sedih.Orang tuanya sudah tidak ada, tempat tinggal telah rata dengan tanah. Dia sudah tak memiliki siapapun selain dirinya sendiri.Rasanya Nadya ingin mati saja agar penderitaan ini cepat berakhir. Dia tak sanggup disiksa lebih lama lagi oleh Sam.Brak!Pintu dihempas hingga membuat orang yang didalam terlonjak kaget. Siapa lagi kalau bukan Sam? Pria dulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status