Share

Bab 0202

Di sisi lain.

Wano baru saja hendak mengambil telepon untuk menelepon Yuna. Dia ingin bertanya mengapa Yuna belum kembali.

Pintu ruang rawat tiba-tiba terbuka.

Qirana mendorong kursi roda Vina dan berdiri di depan pintu.

Tidak terlihat bayangan dari pengusirannya semalam, wajahnya tetap tersenyum dengan indahnya.

"Kak Wano, bibi memintaku mengantarnya ke sini untuk melihatmu."

Suasana hati Wano yang baik langsung sirna oleh kedatangan mereka.

Wano kemudian berkata dengan agak kesal, "Baru aja sadar. Kalau nggak istirahat dengan baik, nanti bisa kenapa-napa."

Meskipun wajah Vina tampak murung, tetapi dia berbicara dengan penuh semangat.

Vina menatap luka-luka di tubuh Wano, lalu berkata, "Apa kamu rela mati begitu saja cuma gara-gara Yuna? Dia hanya bisa menyusahkanmu, 'kan? Kenapa kamu begitu tergila-gila padanya?"

Mata Wano seketika berkilat dingin.

"Dia wanitaku, terserah bagaimana aku mau memperlakukannya. Aku bebas menentukan hidup dan matiku, jadi orang lain nggak perlu ikut campu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
kalo qirana bukn ank yuli berati ank siapa dia, apa jgn2 anknya vina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status