Share

Ban 40

Prita menjamah bibirnya. Is teringat ketika Zain secara tiba-tiba menciumnya, bahkan saat posisinya begitu intim.

"Ih!" Prita melempar bantal ke sbarang tempat. Ia jadi tak karuan sendiri. Meskipun alasannya hanya ingin membuat Joy pergi menjauh, tetapi cara Zain terlalu berlebihan. Pria itu sudah mengambil ciuman pertama Prita.

"Seharusnya dia ngga perlu kayak gitu!"

"Ah, gue kenapa sih!" Prita mengacak-acak rambutnya sendiri secara prustrasi.

***

"Kamu taruh balonnya di pojok sana. Jangan lupa di depan pintu juga ya," seru Resti pada Cici, sedangkan dirinya akan bersiap mengambil kue yang telah dibuatnya. 

"Ok, tante." Cici mengangkat tangannya dan membentuk huruf o—pertanda ok.

Kebetulan sekali sang anak sedang pergi dannpulang sore. Ini dijadikan kesempatan bagi Resti untuk membuat kejutan.

Setiap tahun Resti memang selalu memberikan suprose untuk Prita, dan anak itu selalu terkwjut dengan suprise yang sang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status