Home / Young Adult / Jodoh Untuk Om Dokter / Bab 2 | Melarikan diri

Share

Bab 2 | Melarikan diri

Author: Cadar Hitam
last update Last Updated: 2025-10-23 11:11:23

1 minggu sebelum menuju pernikahan, Rara semakin dibuat ketar ketir. Hanya tinggal menghitung jari, pernikahannya akan segera dilangsungkan. Rara semakin kalang kabut.

dia tetap saja menolak pernikahan itu, sebelum pernikahan itu terjadi, Rara selalu berusaha keras untuk mencari cara supaya dia bisa lepas dari perjodohan ini! Berbagai cara sudah dia lakukan. Namun tetap saja, semua cara yang dia lakukan tidak membuahkan hasil. Keluarganya tetap bersikeras untuk menjodohkannya.

Dan sekarang hanya tinggal satu cara supaya Rara benar-benar terlepas dari perjodohan ini. Yaitu, kabur!

Ya, kabur!

Malam ini Rara sudah membuat rencana untuk kabur dari rumahnya, entah akan pergi kemana namun yang pasti malam ini dia harus kabur bersama teman temannya yang akan membantunya. Kalau bukan karena teman-temannya, Rara tidak akan bisa kabur dari rumahnya.

Pukul dini hari Rara sudah bersiap di kamarnya, disaat semua anggota keluarganya sudah terlelap dan damai dalam tidurnya, Rara akan menjalankan aksinya. Namun meski begitu, Rara harus bersikap hati hati, dia tidak bisa gegabah karena siapa tahu anggota keluarganya ada yang sadar soal aksinya yang kabur dari rumah.

Dengan membawa barang seandainya, dari pakaian hingga uang. Rara berjalan keluar dari kamarnya, dia berjalan mengendap ngendap diantara rumahnya yang begitu gelap karena setiap malam lampu selalu dimatikan.

Sementara itu, temannya tengah menunggunya di luar rumah dengan jarak yang cukup jauh. Rara cukup kesulitan keluar dari rumahnya karena di setiap sudut rumahnya terdapat CCTV. Jangan sampai menjaga CCTV menyadari keberadaannya.

Namun untungnya Rara berhasil keluar dari rumah besar itu, dia berlari cukup kencang meninggalkan rumah dan meninggalkan gerbang rumahnya. Dia juga berlari menuju sebuah mobil hitam yang sudah menunggunya.

"Rara." Geby berteriak panik saat melihat sahabat karibnya itu berlari dengan tas kecil yang dia bawa. Segera dia membukakan pintu mobil untuk Rara.

"Ayo kita pergi, cepat," ajak Rara yang terlihat sangat panik.

Geby menganggukan kepalanya, dia segera melajukan mobilnya setelah melihat Rara aman di dalam mobilnya. Dengan cepat dia meninggalkan halaman rumah Rara beserta komplek rumah Rara.

Rara akhirnya bisa bernafas lega, dia sangat bersyukur karena berhasil keluar dari rumahnya. Dia bisa bernafas dengan baik setelah berhari hari dia merasa kesulitan bernafas karena perjodohan yang membuatnya terasa tercekik.

"Semuanya aman, kan. Ra?" Tanya Geby yang terlihat cemas.

"Aman, semuanya aman," balas Rara sembari menganggukan kepalanya, "Gue yakin kalau gak akan ada yang sadar soal gue yang melarikan diri! Lagian, semua orang lagi pada tidur."

"Semoga aja deh. Terus, lo mau kemana? mana mungkin kalau gue bawa lo ke rumah gue, karena masalahnya orang tua kita dekat, dan kalau sampai lo dibawa ke rumah gue, nanti orang tua gue bakal ngaduin lo ke orang tua lo," ujar Geby yang terlihat cemas.

"Anterin gue ke jalan anggrek, gue mau ketemu sama Rio," titah Rara.

"Rio? Pacar lo itu? Lo mau kabur sama dia kah?" Tanya Geby sangat terkejut.

Rara menganggukan kepalanya, "Ya mau gimana lagi? Gue gak punya tujuan harus pergi kemana, jadi gue bakal pergi sama Rio aja. Setidaknya gue bakal aman kalau sama Rio."

Geby menghela nafasnya panjang, "Oke, gue bakal anterin lo kesana. Tapi Ra, kalau seandainya lo ketahuan, jangan bawa bawa gue ya! Gue takut sama bokap lo, terlebih lagi gue takut sama kedua abang lo yang serem itu," ujarnya.

Rara menganggukan kepalanya, "Lo tenang saja, semua yang gue lakukan malam ini biar gue yang pertanggung jawabkan semuanya. Lo gak akan ikut campur sama sekali! Gue jamin itu."

Geby merasa lega mendengarnya, pasalnya dia tidak mau menerima masalah hanya karena dia telah membantu Rara melarikan diri dari rumahnya.

******

Butuh waktu lama, akhirnya Rara dan Geby telah sampai di jalan anggrek yang dimaksud oleh Rara. disana sangat sepi, hampir tidak ada pengendara yang berlalu lalang di jalan itu. Lampu jalan pun terlihat hanya satu, dan disana Rara bisa langsung melihat keberadaan kekasihnya yang tengah bersandar pada mobilnya sembari merokok.

Senyuman Rara mengembang, dia langsung keluar dari mobil sahabatnya dan berlari menghampiri kekasihnya.

Melihat kekasihnya datang, Rio langsung membuang rokoknya yang masih menyala itu, lalu tersenyum dan merentangkan kedua tangannya pada kekasih hatinya yang cantik itu.

"Rio, aku kangen banget sama kamu," seru Rara dengan rengekan manjanya. Segera dia memeluk erat tubuh kekasihnya itu.

"Aku juga kangen banget sama kamu, semenjak kamu di kurung sama orang tua mu, aku gelisah banget karena kamu gak ada di samping aku," balasnya.

Rara merasa sangat senang mendengarnya. Rio adalah kekasihnya yang paling dia cinta, keduanya telah menjalin hubungan hampir 2 tahun setelah keduanya wisuda. Dan inilah salah satu alasan Rara menolak perjodohan antara dia dan Davin, karena dia memiliki kekasih yang paling dia cintai.

Rara pernah membawa Rio ke hadapan orang tuanya, tapi orang tuanya menolak keras hubungan keduanya, hanya karena Rio bertato, sementara keluarganya tidak ada yang bertato, dan setelah di telusuri oleh keluarganya, Rio adalah salah satu anak yang ada di dunia malam. Rio terkenal sangat nakal, tapi Rara sangat mencintainya. Hal itulah yang membuat keluarganya cemas pada masa depan anaknya.

Rio yang nakal sama sekali tidak mendapatkan restu dari orang tuanya dan keluarganya. Hingga akhirnya perjodohan itu terjadi.

"Kalau gitu, ayo kita pergi," ajak Rara.

Rio menganggukan kepalanya, "semuanya akan baik baik saja kan? Kamu aman kan pas kabur dari rumah?" Tanya Rio.

Rara mengangguk cepat, "Jangan cemas, semuanya aman! Aku berhasil keluar dari rumah, dan aku jamin kalau aku tidak akan ketahuan sama keluarga aku," balasnya.

"Oke, kalau gitu ayo masuk ke mobil."

Rara mengangguk, sebelum masuk dia menoleh ke belakang tubuhnya, pada Geby dia tersenyum sembari berpamitan. "Geb, makasih dan maaf karena udah ngerepotin lo."

Geby menganggukan kepalanya, "Iya Ra, sama sama. Semoga lo baik baik aja ya. Kabari gue kalau terjadi sesuatu."

Rara menganggukan kepalanya. Dia hendak masuk ke dalam mobil Rio saat pintu mobil terbuka untuknya. Namun sebelum itu, niatnya terhenti saat sebuah cahaya dari belakang sana menerangi mereka.

Rara dan Rio serta Geby langsung menoleh ke arah cahaya tersebut. Seketika ketiganya kaget kala melihat beberapa mobil datang menghalangi jalan untuk Rio dan Rara.

"Abang?" Rara sangat terkejut, saat salah satu pemilik mobil itu keluar dari mobil mewahnya. Dia adalah kakak sulungnya, Danuel.

Rara tidak menyangka kalau ternyata kedua kakaknya datang. Bukan hanya kakak sulungnya yang datang, melainkan kakak keduanya juga datang, Naufal!

Tampaknya, acara kabur malam ini pun gagal.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 7 | Niat Davin

    Pagi telah menyapa, di pukul 9 pagi Rara baru saja bangun, dia terbangun juga karena cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya. Biasanya dia bisa bangun lebih dari jam 9 ini, tapi karena cahaya matahari menyorot sangat tajam membuatnya merasa sangat terganggu."Ah siapa sih yang buka gordennya!" Gerugutnya sangat kesal. Sepertinya ada yang membuka gorden jendela kamarnya. Tapi siapa? Ibunya tidak akan berani melakukan itu, dan setiap malam juga pintunya selalu di kunci supaya tidak ada yang mengganggunya yang ada di kamar.Terpaksa Rara harus bangun, dia tidak punya pilihan lain. Saat dia menyibakkan selimutnya, betapa terkejutnya dia saat melihat sosok pria dewasa dengan pakaian santainya namun terkesan sangat rapi dan wangi itu berdiri tepat di depan matanya menatapnya dengan sangat lekat."AAAAA." Rara tentu saja sangat kaget, dia bahkan hampir terjatuh ke bawah sana kalau saja pria dewasa itu tidak langsung menarik tangannya dan menghalangi nya supaya tidak jatuh ke bawah sana.

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 6 | Malam Setelah Pernikahan

    "Gue gak mau tidur bareng sama Om, jadi om tidur aja di sofa, atau Om tidur aja di lantai sana! Atau mau dimana pun juga terserah, yang pasti gue gak mau tidur bareng!"Davin sangat terkejut, baru saja keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar dan merasa lebih baik. Namun tiba-tiba saja dikagetkan dengan bantal serta selimut yang berserakan di bawah lantai sana. Davin hanya bisa melongo kala melihatnya.Apalagi saat dia mendengar suara istrinya yang berseru sembari menatapnya tajam diatas tempat tidur empuk itu."Apa maksud kamu?" Tanya Davin yang sama sekali tidak mengerti dengan tingkah laku istrinya itu."Kurang jelaskah? Gue bilang tadi kalau gue gak mau tidur bareng sama lo! Inget ya Om, gue gak cinta sama lo, gue gak punya perasaan sama sekali! Dan jangan harap kalau kita akan tidur bareng. Malam ini gue tidur diatas ranjang, sedangkan om tidur aja di bawah atau di sofa. Terserah mau dimana pun yang penting gak tidur di ranjang yang sama!" Ujarnya dengan penuh penekanan.Davi

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 5

    Nisa dan Keira membantu adik iparnya untuk pergi menghampiri suaminya yang sudah menunggunya setelah acara ijab kabul selesai. Di karpet putih bertaburan bunga marah putih Rara berjalan didampingi kedua kakak iparnya, dia terpaksa harus tersenyum hanya karena suruhan kedua kakak iparnya yang memaksanya untuk tersenyum pada para tamu yang sudah menunggunya dan menyambutnya dengan senyuman kebahagiaan.Di depan sana suaminya Davin sudah menunggunya dengan senyuman lebarnya, dia terlihat sangat senang sekali. Dia terlihat lega karena acara sakral tadi sudah dilewati, sebelumnya dia hampir pingsan karena saking gugupnya.Rara muak sekali melihat suaminya itu, sebisa mungkin dia terus menerus mencoba untuk tersenyum meski dalam hatinya dia merasa sangat dongkol sekali.Saat keduanya saling berhadapan satu sama lain, Rara mencoba untuk bersikap jutek pada suaminya itu. Tapi suaminya justru tersenyum terus sedari tadi. Ah, cukup menyebalkan menurutnya.Davin benar benar dibuat tercengang kal

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 4

    Davin merasa sangat gugup, selama di perjalanan dia tak berhenti mengatur nafasnya yang terasa sangat berat sekali. Tak pernah terbayangkan kalau hari H pernikahan akan sangat gugup seperti ini. Jantungnya sampai berdebar-debar sampai membuatnya merasa lemas karena saking gugupnya."Jangan gugup, Davin. Semuanya akan baik-baik saja," ujar sang ayah yang bernama Tama. Ayahnya duduk di kursi depan bersama supir yang membawa mereka untuk pergi ke rumah pengantin perempuan.Ibunya Sora tampak terkekeh geli saat melihat raut wajah putranya yang terlihat masam akibat mendengar perkataan ayahnya, perlahan dia genggam tangan anaknya yang terasa dingin, lalu dia usap dengan lembut, "Semuanya akan baik-baik saja."Davin merasa tenang kala mendengar perkataan ibunya, dengan perlahan dia menganggukan kepalanya sembari tersenyum hangat."Apa nanti setelah menikah abang gak akan tinggal di rumah kita lagi?" Celetuk adiknya Rayhan yang baru saja berumur 17 tahun."Iya tentu saja, setelah menikah aba

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 3

    Pintu rumah dibuka dengan kasar, kedua anak laki-laki berjalan memasuki rumah besar milik mereka sembari menarik kasar anak perempuan di rumah itu yang hampir saja berhasil melarikan diri dari rumah kalau saja kedua kakak laki-lakinya itu tidak langsung mengetahuinya.Dito dan Rani sebagai orang tua kandung dari anak perempuan itu menunggu kedatangan kedua anaknya yang berhasil membawa pulang anak perempuan mereka yang sangat bandel. Mereka kompak menghembuskan nafasnya dengan kasar kala melihat anak perempuan mereka menunduk dengan tubuh yang bergetar karena menangis.Akibat pergaulan, sang anak perempuan menjadi sangat tidak terkendalikan! Pergaulan bebas yang selalu ditakutkan oleh kedua orang tua tersebut telah memasuki kehidupan putrinya.Selaku orang tua, mereka mengaku kecolongan. Mereka benar-benar tidak menduga kalau anak perempuan mereka bisa melakukan itu. Apalagi diam-diam ternyata dia mengenal dunia bebas tanpa sepengetahuan mereka.Ini dikarenakan setelah sang anak menge

  • Jodoh Untuk Om Dokter   Bab 2 | Melarikan diri

    1 minggu sebelum menuju pernikahan, Rara semakin dibuat ketar ketir. Hanya tinggal menghitung jari, pernikahannya akan segera dilangsungkan. Rara semakin kalang kabut. dia tetap saja menolak pernikahan itu, sebelum pernikahan itu terjadi, Rara selalu berusaha keras untuk mencari cara supaya dia bisa lepas dari perjodohan ini! Berbagai cara sudah dia lakukan. Namun tetap saja, semua cara yang dia lakukan tidak membuahkan hasil. Keluarganya tetap bersikeras untuk menjodohkannya. Dan sekarang hanya tinggal satu cara supaya Rara benar-benar terlepas dari perjodohan ini. Yaitu, kabur! Ya, kabur! Malam ini Rara sudah membuat rencana untuk kabur dari rumahnya, entah akan pergi kemana namun yang pasti malam ini dia harus kabur bersama teman temannya yang akan membantunya. Kalau bukan karena teman-temannya, Rara tidak akan bisa kabur dari rumahnya. Pukul dini hari Rara sudah bersiap di kamarnya, disaat semua anggota keluarganya sudah terlelap dan damai dalam tidurnya, Rara akan menja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status