Share

Bab 21. Hilang

"Tidak! tidak!" Dira menangis histeris. dalam kamar rumah sakit, kecewa dan rasa sakit mendera batinnya.

Saat itu juga Sean pulang, meninggalkan dua rekan kerjanya.

Dengan tergopoh Sean masuk ke dalam kamar rumah sakit. memeluk Dira, istrinya. Tangis Dira semakin pilu. semua keluarga besar berduka atas hal ini.

Mbak Murni, tak bisa menaruh curiga pada Dewi. karena alibinya, sedang banyak keluarga di sana. bisa juga anak-anak yang sedang bermain. menumpahkan minyak.

Sonia tertawa terbahak, rasanya nikmat sekali melihat rivalnya dalam kesakitan.

Dewi diam, antara takut dan senang. takut bila perbuatannya ada yang melihat, dan senang karena tambahan uang imbalan dari Sonia.

"Bagus, Dewi. Kau bisa di andalkan. sekarang pergilah, ini upah mu." Sonia melempar beberapa jumlah uang di hadapan Dewi. Dengan berat hati, Dewi memungut uang-uang tersebut. Bila ada pekerjaan lain, pasti aku akan memilihnya, tidak seperti ini ... batinnya nelangsa. Keluarganya membutuhkan uang-uang ini, adiknya but
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status