Pov Author
Pagi hari sesuai yang dijanjikan, Alfa menemui Riyanti di taman kota.
Mereka menikmati secangkir cappucino yang telah dibeli di kedai dekat taman.Suasana hening tak ada yang memulai bicara. Alfa yang melihat wajah Riyanti menyiratkan kegundahan segera berinisiatif membuka obrolan."Apa yang terjadi? Apa kamu berubah pikiran?" tanya Alfa yang tak mengalihkan pandangan dari bahasa tubuh Riyanti.Seketika Riyanti menunduk dengan kedua tangan menutupi wajahnya.Tangisan pun tak bisa dielakkan, Riyanti tergugu di depan Alfa yang keheranan dengan sikapnya. 'Kenapa Riyanti tiba-tiba berubah, kemarin wajahnya menampakkan rona bahagia. Sementara sekarang wajah Riyanti menyiratkan kesedihan,' guman Alfa."Ayo kita menikah!" ucap Riyanti yang sontak membuat Alfa terperanjat. Tak biasanya Riyanti melakukan hal di luar kebiasaannya yang kalem dan penuh pertimbangan."Apa kamu bilang? Kamu tidak sedang bercanda kan, RiPov AuthorAkhir pekan Pak Herman dan Bu Sinta mengunjungi Alfa di Yogya. Mereka meluangkan waktu untuk menikmati keindahan kota pelajar itu.Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, ada wisata alam (pantai dan gunung), wisata budaya (museum dan keraton), bahkan tempat yang menjadi ikon khas kota Yogya jalan Malioboro maupun tugu Yogya.Alfa menjemput kedua orang tuanya yang naik kereta api turun di stasiun Yogyakarta.Kota yang menjadi saksi sejarah perjuangan cinta papa mamanya."Gimana kabarmu, Al. Sudah membuahkan hasil pencarian cinta sejatimu? celetuk Pak Herman pada anak bungsunya itu."Ah, papa itu kayak nggak peka bahasa tubuh Alfa. Sedari tadi kita ketemu dia senyum-senyum gitu. Pastilah kabar gembira yang akan diceritakannya. Ya kan, Al?" ungkap Bu Sinta."Mama bisa aja. Nanti kalau sudah sampai kontrakan aku cerita ya, panjang soalnya."-----Sampai di kontrakan
Pov RiyantiDi kota ini asa terciptaMencintai dan dicintai pernah dirasaMengejar mimpiYang pernah tergores oleh penaSecercah pelangi hadirMemberi harapanMenjemput impianEnam bulan berlalu, ujian semester sudah dilalui. Aku mulai mengerjakan riset untuk tugas akhir kuliah master di Universitas Leiden.Beruntungnya supervisor memberi kesempatan padaku pulang ke negara asal. Dengan catatan aku harus mengikuti konferensi di Indonesia atau negera tetangga sehingga perjalanan pulangku termasuk study tour.Aku diberi kesempatan mengerjakan riset dari Indonesia dan konsultasi via email atau daring.Alhamdulillah segala puji atas nikmat Allah yang tak pernah putus jika kita selalu mensyukurinya.-----Kepulangan ke Indonesia ini tidak kuberitahukan keluarga, pun juga Mas Alfa. Aku ingin memberi kejutan untuk bapak, ibu, Mbak Ratih dan Amar juga Mas Alfa. Awalnya Ibu dan mbak Ratih melarangku pulan
Pov AuthorRiyanti mulai kesal dengan kelakuan laki-laki yang tiba-tiba duduk di samping kirinya.Sok kenal sok dekat pikirnya, Riyanti perlu menjaga diri dari orang asing yang belum dikenalnya.Saat laki-laki yang tak lain adalah Alfa membuka topinya, jantung Riyanti berdetak tidak normal. Dia merasa ga enak telah bersikap ketus pada laki-laki itu, begitu kacamata dibuka mata Riyanti membelalak sempurna."Mas Alfa?" ucapnya.Sementara si pelaku hanya tersenyum mengembang karena berhasil mengerjai Riyanti."Jahat, kamu ngerjain aku ya?""Eits, siapa juga yang pulang nggak bilang-bilang," Alfa balik menyalahkan Riyanti membuat gadis itu malu ketahuan telah merahasiakan kepulangannya.Riyanti merasa dikerjai sahabatnya, mereka telah menghubungi Alfa sebelumnya kalau dirinya pulang ke Indonesia.Alhasil kejutan yang ingin dia buat gatot alias gagal total, justru dia yang dikejutkan karena k
Bab 35Menata hatiPov Riyanti"Sepertinya ada yang mau kamu sampaikan?""Itu, supervisor memintaku balik ke Leiden seminggu lagi," ucapku lirih karena takut melihat respon mas Alfa.Seketika wajah ceria suamiku berubah menjadi datar.Mas Alfa beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Lama tak kunjung keluar sepertinya dia berniat mandi.Aku keluar kamar menuju dapur membantu ibu menyiapkan sarapan.Sementara mbak Ratih dan suaminya sudah berangkat kerja beberapa menit yang lalu."Mana suamimu, Ti, diajak sarapan sini!" pinta ibuku."Iya Bu, sebentar lagi. Mas Alfa masih mandi," jawabku dengan perasaan masih tak tenang. Ibu ternyata membaca bahasa tubuhku."Kamu kenapa tampak gusar begitu, Ti. Harusnya kamu menampakkan wajah ceria di depan suamimu," saran ibu membuatku tertunduk malu."Yanti harus balik ke Leiden, Bu.""Kapan, mau ke Leiden? Kamu bilang 6 bulan di Indonesia, bukan?" Bapak yang mendengar penuturanku ikut menimp
Pov authorSampai di penginapan di kota Leiden, Riyanti tidak berhenti menghentakkan kakinya karena kesal dikerjai suaminya sendiri.Flasback on"Lepasin, atau saya berteriak?" gertak Riyanti namun tak menyurutkan niat laki-laki yang berpenampilan preman itu.'Astaghfirullah, apa ini pertanda Mas Alfa tidak tulus memberikan izin padaku,' batin Riyanti meratapi nasib kurang baiknya duduk dengan laki-laki mirip preman."Aku bilang lepasin!" teriak Riyanti untuk kedua kalinya.Laki-laki di sampingnya memang melepaskan tangannya, namun tangan itu tidak kembali pada posisi wajar justru mengalung di leher Riyanti."Mau apa kamu,"cegah Riyanti menghindari posisi rangkulan laki-laki misterius di sampingnya.Karena lelah memikirkan perasaan bersalahnya pada Alfa yang belum hilang membuat Riyanti tertidur selama perjalanan menuju bandara Schipol.Saat terbangun posisi kepala
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2 Mengisahkan tentang Sarah seorang mahasiswi jurusan Marketing yang bertemu dengan dosen baru tak lain adalah mantan calon suaminya. Bagaimana kisah menariknya? Simak, yuk. Aku tak percaya kenapa harus bertemu dengannya. Dia dosenku juga mantanku.Lalu bagaimana dengan masa depanku?~Sarah Maharani Putri~ 🍁🍁🍁🍁🍁 Bab 1 Pelayanan plus-plus "Ra, tolong siapkan pelayanan terbaik untuk tamu penting kita di kamar VIP 20F!" "Maksudmu pelayanan kebersihan seperti biasa kan?" tanya gadis manis dengan bulu mata lentik memastikan maksud orang di seberang sana tidak salah. "Iyalah, kamu mikirnya apa, Ra?" "Kali aja kamu nyuruh aku melayani yang plus-plus, aku hajar kamu." Orang di seberang sudah terbahak. "Nggaklah, bisa-bisa aku babak belur sama cewek bersabuk hitam," dengusnya. Gadis itu mengulas senyum meski tidak tampak oleh lawan bicaranya. Sarah Maharani yang biasa dipanggil Ara baru saja ditelpon kepala cleaning service (CS) salah satu hotel terna
JODOHKU PAK DOSENSESION 2 🍁🍁🍁🍁🍁 Bab 2 Ketemu mantan Devandra Mahardika laki-laki tampan, tetapi arogan baru saja datang dari LN untuk mengurus bisnis milik orang tuanya. Dia memilih menginap di hotel berbintang lima sebelum menginjakkan kaki di apartemen mewah yang dibelinya lewat asisten ayahnya. Laki-laki yang baru lulus dengan predikat cumlaude di universitas ternama di Eropa jurusan ekonomi bisnis siap memimpin perusahaan milik ayahnya. "Nico, aku mau menginap di hotel dulu, ke apartemennya besok saja." "Siap, Pak! Hotel bintang lima segera saya reservasikan." "Terima kasih, Nic. Kamu memang asisten terbaik ayahku." "Sama-sama, Pak. Saya siap mendampingi selama Pak Devan memegang kendali perusahaan Mahardika Tech. Group (MTG)." Begitulah asisten ayahnya sekarang bekerja untuk dirinya. Pagi-pagi, Devan sudah meminta Nico ke kamarnya. "Ada apa, Pak? Sepertinya ada masalah serius?" "Kamu kemarin pesan kamar fasilitasnya apa saja, Nic?" Devan posisi berdiri dengan tang
JODOHKU PAK DOSENSESION 2BAB 2B KETEMU MANTAN"Satu hal lagi, kali ini kamu akan dibimbing oleh dosen baru namanya Pak Mahe..., hmm siapa ya, saya agak lupa. Kamu bisa temui beliau di ruang sebelah," ucapnya tegas."Hah? Baik, Pak."Sejatinya, Pak Pram jarang memarahi Sarah karena mahasiswinya ini termasuk mahasiswi yang rajin dan juga cerdas. Hanya saja dia suka ceroboh karena tidak kenal waktu dengan kerja part timenya."Tapi, Pak. Saya sudah nyaman dengan Pak Pram." Sarah mencoba protes tetapi jelas tidak bisa diganggu gugat. Sekali dosen seniornya bilang A, jarang bisa berubah jadi B."Tidak ada tapi, Sarah. Saya ada tugas perjalanan dinas yang menyita waktu. Saya tidak bisa membimbing kamu secara maksimal. Jadi, temui beliau sekarang! Kamu harus bisa berkomunikasi dengan baik sama beliau.""Baik, Pak. Saya ke ruang sebelah."Tok,tok.Sarah merasa jantungnya berdebar karena baru pertama ini mau menemui dosen yang belum pernah dilihat wajahnya.Setelah memberi salam dan dijawab o