Share

DUA

Sementara itu di tempat yang lain. Dayva berjalan menuju kantor kecil miliknya yang terasa nyaman dan tersusun rapi. Di dalam ruang kerja Dayva mengubah kantornya menjadi senyaman mungkin, bahkan dia juga mengubah sofa panjang yang bisa untuk duduk di ubah menjadi tempat tidur. Dayva mengunci pintu dan mulai merebakan tubuhnya untuk beristirahat tidur.

Beberapa kali Dayva masih saja mencoba memejamkan matanya, sayangnya usaha dia tak juga berhasil.

Akhirnya Dayva memutuskan untuk duduk, kemudian berjalan menuju meja kerjanya. Dia duduk sambil melihat atap langit ruang kerjanya, sekilas tampak kejadian yang dia alami beberapa jam yang lalu.

Dayva tidak menyangka akan di khiyanati oleh pacar sekaligus teman baiknya. Alan yang merupakan teman dekat mulai duduk bangku kuliah tega merebut pacarnya. Dayva berfikir akan mencari tahu apa penyebab Alan menghianatinya.

Setelah puas mengingat kejadian yang membuat dia kecewa, Dayva melirik dompet biru bergambar doraemon. Di buka dompet  biru itu kemudian di keluarkan satu persatu isi dari dompet itu. Jumlah uang di dalam dompet tidak seberapa banyak, dan juga ada beberapa kartu ATM, tapi yang membuat Dayva tertarik dan juga penasaran adalah identitas pemilik dompet ini,

"Amelia calista" gumam Dayva sambil membawa kartu identitas wanita yang menabraknya.

Beberapa kali Dayva menatap dan membolak-balikan kartu identitas Amel, seakan hatinya penasaran dengan wanita itu. Kemudian Dayva memasukkan kembali uang dan kartu identitas Amel ke dalam dompet doraemon dan menyimpan ke dalam lemari kerjanya.

Karena tubuhnya sudah merasa lelah, Dayva berjalan ke arah kursi yang dia ubah tadi, dan dia benar-benar merebahkan tubuhnya untuk beristirahat.

***

Cahaya matahari memasuki cela-cela tirai kamar Amel, perlahan dia membuka kedua matanya dan merenggakan kedua tanganya ke atas. Merasa masih malas beranjak dari tempat tidur dia memilih tetap di sana tangan Amel mulai meraba atas lemari  kecil di samping tempat tidurnya untuk mengambil benda pipih panjang, kemudian benda tersebut, dia hidupkan untuk melihat jam berapa saat ini di layar, ternyata waktu sudah menunjukan pukul sembilan pagi.

Dengan langkah kaki yang masih malas dan mata yang masih sedikit terpejam, dia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Amel untuk mandi, setelah mandi Amel bergegas memakai baju dan keluar dari kamar. Perut Amel yang terasa lapar kemudian dia berjalan ke arah pintu masuk untuk mengambil beberapa tas belanja yang masih berserakan di depan pintu masuk apartemen.

Dia mulai merapikan isi tas belanja tersebut ke dalam lemari pendingin, satu persatu dia masukan hingga habis. Amel mulai menyadari dompet yang dia bawa tidak ada. Dia berfikir mungkin dompetnya ada di dalam rumah.

Sambil menggigit jari kukunya, dia mencari dompet doraemon di setiap penjuru apartemennya, tapi sayang dia tak menemukannya.

Amel yang lelah mencari, memutuskan untuk berhenti dan membuat makanan yang paling cepat dan mudah yaitu mie instan di tambah satu butir telur dan tiga buah cabe, aroma dari mie instan itu membuat cacing-cacing dalam perut Amel semakin meronta-ronta. Meskipun mie instan tersebut agak panas, Amel langsung memakannya dan hanya beberapa menit mie instan itu sudah tandas.

Mencoba mengingat-ingat kembali dimana letak dompetnya, sepenggal ingatan mulai muncul.

"Pasti dompet ku ketinggalan di mini market tadi malam, bodoh sekali aku," gumam Amel dalam hati sambil memukul kening dengan tangan kanannya.

Amel ragu apakah dia harus mengambil dompet itu atau tidak, sebab dia masih malu kejadian tadi malam. Amel takut kejadian tadi malam akan terulang kembali. Setelah berpikir Amel akan mencoba untuk mengambil dompetnya, tapi bukan siang hari melainkan malam hari.

Malampun tiba Amel yang sudah mempersiapkan diri untuk keluar rumah, berkali-kali menarik nafas dan mengeluarkan untuk sekedar menenangkan jantungnya. Seperti biasa Amel selalu memakai jaket hody kebesaran.

Saat di jalan, karena terlalu berpikir tentang dompetnya, Amel baru sadar dia tidak memakai masker. Berniat untuk kembali, tapi langkah kakinya sudah sedikit lagi sampai. Akhirnya dia memutuskan untuk melanjukan perjalanannya.

Beberapa menit berjalan, Amel tiba ditempat tujuan. Membuka pintu mini market Amel langsung menuju tempat kasir dan bertemu lagi dengan Toni.

"Permisi Kak, apa kemarin ada dompet ketinggalan?" tanya Amel dengan wajah yang menghadap kearah bawah.

"Ada, silahkan ikut saya," jawab Toni sambil menunjukan arah menuju kantor Dayva.

Dari belakang Amel mengikuti Toni, dengan langkah agak cepat. Di dalam kantor terlihat Dayva yang masih sibuk membolak balikan beberapa kertas, hingga seseorang memanggil dari luar.

"Permisi pak, gadis kemarin yang kehilangan dompet datang mencari," ucap Toni sambil membuka pintu

"Suruh masuk!" perintah Dayva, Amel perlahan mulai masuk dan berdiri di depan Dayva.

"Maaf Pak, apakah dompet saya ada disini?" Amel bertanya sambil memutar-mutar tangannya yang terasa gugup.

"Ini?" tanya Dayva sambil mengeluarkan dompet doraemon dari dalam lemari kerjanya.

"Iya, Terima kasih sudah menyimpan dompet saya, Pak," ucap Amel dengan tulus.

"Dayva," kata Dayva sambil mengulurkan tangan kanannya

"Amel," jawab Amel

Seperti magnet tangan kanan Amel menyambut uluran tangan Dayva, meskipun ada sejuta rasa takut di hatinya untuk menolak. Tapi senyuman Dayva sedikit membuat rasa takut itu hilang, Amel pun juga ikut menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Suatu hal yang tak mudah untuk Amel bisa sedikit melangkah seperti ini.

Tak jauh berbeda dengan Dayva, yang melihat Amel dari atas hingga bawah, dia mulai tertarik dengan sikap dan postur tubuh Amel yang seperti anak kecil meminta perlindungan, di tambah senyum Amel yang terasa berbeda dari wanita lain.

Amel yang merasa mulai merasa tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin, menarik tangannya yang masih di genggam Devya.

"Sekali lagi terima kasih dan permisi, Pak," ucap Amel sambil berjalan cepat kearah pintu keluar.

Dayva yang melihat tindakan Amel hanya diam sambil melihat tubuh Amel menjauh darinya.

"Gadis yang menarik," celetuk Deyva setelah Amel melewati pintu keluar kantornya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status