Share

04. Kakak Minta?

"Pa, terus bagaimana kalau sampai bajingan itu belum juga ditemukan? Perut Kanaya semakin membesar, mau ditaruh di mana muka kita?" tanya Rossa yang mulai cemas memikirkan apa yang terjadi saat ini.

Sang putri yang selama ini ia jaga, ia didik dengan baik ternyata membuat aib untuk keluarga. Sebetulnya Rossa sendiri belum bisa terima kenyataan ini, namun dia mau menghindar dan menutupi itu semua rasanya tak mungkin karna faktanya memang Kanaya hamil entah benih siapa.

"Tenang dulu, Ma. Kita pikirkan lagi apa yang harus kita lakukan untuk menutupi aib ini," jawab Arga seraya memijat pelipisnya yang terasa nyeri.

Arga tidak menduga, sepulang dari Swiss karena urusan bisnis disambut masalah Kanaya yang dianggap misterius itu.

Ya ... bagi mereka kehamilan Kanaya dikatakan misterius, karena Kanaya sendiri tetap menyangkal jika dirinya sama sekali tidak melakukan hubungan intim dengan siapapun.

"Apa kita nikahkan saja sama salah satu putra kita, Pa?" celetuk Rossa membuat Arga ternganga mendengar ide istrinya yang dianggap konyol itu.

"Mama ini gimana, sih? Apa kata orang nanti? Kanaya itu sudah kita anggap putri kita sendiri. Masa iya dijadikan menantu kita?" bantah Arga, tak suka dengan ide sang istri.

Tanpa keduanya sadari, Diam-diam Kanaya mendengar percakapan kedua orang tua angkatnya itu. Saat itu Kanaya berniat membuat minuman hangat karena rasa mual tiba-tiba menyerangnya. Sungguh, Kanaya tidak tahu sama sekali ciri-ciri orang yang tengah hamil muda.

"Aku harus pergi dari rumah ini," gumam Kanaya lirih seraya membekap mulutnya yang hampir saja mengeluarkan suara isak tangis.

Melihat kedua orang tuanya tidak menyadari keberadaan dia di sana, dengan cepat Kanaya kembali ke kamar. Setibanya di kamar, Kanaya segera berkemas memasukkan beberapa potong baju dan kebutuhan dia lainnya.

Satu set perhiasan yang dibelikan mamanya akan dia bawa sebagai bekal untuk hidup di luar sana. Kehamilan Kanaya yang ternyata sudah memasuki minggu ke enam membuat Kanaya khawatir jika harus berdiam diri terus di rumah itu.

Selepas itu, Kanaya akan mengatur cara agar dapat menemukan waktu yang pas untuk bisa segera meninggalkan rumah yang banyak menyimpan kenangan indah bersama keluarga angkatnya. Meski berat buat Kanaya, tapi ia berpikir, nama baik keluarga orang tua angkatnya harus dijaga. Maka, pilihan Kanaya adalah pergi jauh dari rumah megah nan mewah itu.

Arga dan Rossa masih terlibat obrolan yang cukup serius. Mencari jalan keluar untuk menutup aib sang putri bungsunya. Sementara Fardan memilih berdiam di luar rumah sesaat lamanya. Putra kedua Arga dan Rossa itu merasa kecewa setelah mengetahui fakta yang benar adanya jika Kanaya sedang berbadan dua.

Leon baru saja tiba di rumah. Ia mendengar perbincangan kedua orang tuanya yang berniat mencarikan laki-laki yang mau menikah dengan Kanaya. Entah kenapa, mendengar itu rahang Leon mengetat seketika. Dengan langkah tergesa ia mendekati kedua orang tuanya.

"Pa, Ma. Aku curiga kalau pelakunya adalah -- "

Leon menggantungkan kalimat membuat Arga juga Rossa menoleh, dalam hati keduanya di hinggapi rasa penasaran apa yang akan Leon katakan.

"Adalah apa, Leon? kamu tahu bajingan yang sudah merusak adikmu? kalau sampai Papa tahu, habislah dia Papa hajar." Arga menatap tajam wajah putranya dan mengancam pelaku jika sampai ketahuan.

Leher Leon serasa tercekat mendengar ancaman sang papa yang sepertinya marah besar terhadap pelaku pemerkosa Kayra. Sekalipun Leon garang dengan siapa saja, beda hal jika sudah berhadapan dengan sang papa, lelaki arogan itu seolah tak punya kekuatan apapun.

Leon takut jika Arga marah. Pasalnya ancaman Arga jika kedua anak laki-lakinya ada yang berani membangkang, maka akan dicoret dari Kartu Keluarga sebagai penerima ahli waris nantinya. Leon tak mau itu terjadi, pria dingin itu tak ingin hidup susah seperti dulu saat dia dan Fardan juga Kanaya masih kecil.

"Maaf, Papa. Ini hanya dugaan aku ajah. Kanaya 'kan lebih dekat ke Fardan. Apa Papa nggak curiga ke Fardan?" jawab Leon sekenanya.

BUGH! "Brengsek, dasar gila! Apa maksud lo nuduh gue?" maki Fardan tak terima. Saat Leon berbicara dengan kedua orang tuanya, Fardan baru saja hendak bergabung kembali bersama mereka.

Namun, betapa terkejutnya putra kedua Arga itu mendengar ucapan Leon. Abangnya itu seolah menuduh dirinya yang menyebabkan Kanaya hamil.

Maka, tanpa ampun Fardan melayangkan bogem mentah ke wajah Leon hingga keluar cairan merah dari sudut bibir abangnya itu.

Leon tidak terima sang adik berani melawan, Leon bersiap untuk membalas. Leon sudah berdiri dan mengepalkan tangannya kuat. Namun belum juga ia membalas, Arga lebih dulu menghalangi.

"Hentikan! Leon, Fardan!" sentak Arga menatap tajam wajah kedua putranya bergantian.

"Apa Papa nggak dengar kata cowok angkuh macam dia, Pa?" protes Fardan saat sang ayah seakan menyalahkan Fardan karena lebih dulu menyerang abangnya.

"Gue cuma menduga bukan nuduh. Kalau lo nggak ngerasa, ngapain lo sewot," elak Leon membela diri.

"Apa bedanya, brengsek?" sergah Fardan semakin murka. Wajah Fardan masih memarah marah atas semua ucapan abangnya.

"Fardan, Leon!" bentak Arga menambah intonasi suaranya kian meninggi membuat sang istri yang duduk di sampingnya terlonjak seketika.

Fardan lebih memilih lari menuju kamarnya. Sedangkan Leon duduk kembali. Arga dan Rossa ikut menyusul Fardan ke kamar.

Sepertinya Arga penasaran dengan ucapan putra sulungnya. Maka, Arga berniat menginterogasi Fardan untuk memastikan kenapa Leon sampai mencurigai adiknya.

Sefiba tiba kamar putra keduanya. Arga langsung bertanya akan maskud dia mengejar Fardan ke dalam kamar. "Fardan, jawab jujur pertanyaan Papa! Kenapa bisa kakak kamu menuduhmu yang menghamili Naya?" tanya Arga.

"Papa, kaya nggak tahu ajah watak cowok arogan itu. Mana aku tahu dia bisa berpikiran aku yang melakukannya. Gila emang tuh orang," sungut Fardan merasa kesal.

"Sudahlah, Pa. Lagian nggak mungkin Fardan melakukan itu pada Kanaya," sela Rossa yang sejak tadi hanya setia mendampingi suami tercinta.

Rossa Rosdiana. Sosok wanita yang lemah lembut, hatinya mudah tersentuh. Namun karakternya bisa berubah seperti halnya Leon jika ada yang mengusik kehidupan pribadinya.

Suatu ketika, ada wanita yang berusaha mengambil hati sang suami. Rossa dengan tegas memberikan pilihan pada Arga. Wanita itu atau dirinya.

Jika Arga memilih wanita lain, Arga harus keluar tanpa diperbolehkan membawa apapun dari rumah. Oleh karena itu, Arga tak pernah berani main-main dengan wanita manapun. Bagi Arga, Rossa adalah separuh jiwanya yang tak bisa tergantikan oleh siapapun di sisinya.

-♡ Jam 22.30 WIB ♡-

Malam hari. Leon berjalan keluar menuju kamar Kanaya. Leon memanggil adik bungsunya. Kanaya yang belum tidur terkejut dibuatnya. Kanaya berpikir, akankah Leon murka juga.

"Buka pintu, Nay!"

"Sebentar, Kak," jawab Kanaya dengan tubuh mulai gemetar.

Kanaya mendekati pintu lalu membukanya. Nampak Leon sudah berdiri tegak di depan pintu kamar gadis itu.

"M ... maaf, ada apa, Kak?" tanya Kanaya seperti biasa selalu terbata-bata jika bicara di hadapan kakak sulungnya.

"Benar kamu hamil?" tanya Leon, tho the point.

Kanaya terdiam menunduk. Ia berpikir pasti Leon murka mendapati gadis yang selama ini ia jaga tengah berbadan dua. Andaikan Kanaya bohong juga percuma lagipula anggota keluarga lainnya sudah tahu.

"N-Nay m-inta maaf, Kak. Demi Tuhan, Nay nggak ngelakuin itu dengan kesadaran, Nay, Kak."

Karena menahan rasa takut pada Leon, Kanaya berbicara terbata-bata. Leon melihat badan adiknya itu gemetar hanya mengulas senyum sinis saja. Sungguh, seperti tak ada iba sedikit juga di hati Leon untuk seorang Kanaya.

"Kakak tahu itu. Kakak ke sini mau bicara sama kamu. Besok ikut kakak!"

"Kemana, Kak?" Kanaya menjawab cepat.

Leon mendekati Kanaya. Kemudian dia merengkuh bahu Kanaya yang masih berdiri di hadapannya. Tubuh Kanaya kian gementar saat Leon sedikit menekan bahunya.

"Kakak minta ..." Leon menggantungkan kalimatnya. Ada perasaan sakit di hatinya. Ia tak ingin Kanaya melakukan hal itu sebab Leon berpikir kalau janin itu tidak salah sama sekali.

"Minta apa, Kak?" Kanaya penasaran pun memaksa bertanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status