Share

06. Kecurigaan Pelayan

last update Last Updated: 2023-11-08 18:22:03

"Minta apa, Kak?" tanya Kanaya tak sabar.

"Gugurkan kandungan kamu!" bisik Leon.

Kanaya terhenyak mendengar pemintaan Leon. Gadis itu menggelengkan kepala lalu bertanya, "apa alasan kak Leon meminta menggugurkan kandunganku?"

"Ck, nggak perlu tahu alasanya. Kamu ikuti saja saran kakak. Kalau nggak -- "

Leon menggantungkan kalimatnya.

Dia juga berpikir tindakan apa yang harus dia lalukan agar bayi yang dikandung adiknya itu keguguran.

Kanaya menunggu Leon melanjutkan ucapan. Namun Leon masih bergeming dan tetap berdiri terpaku di tempat.

"Kak ... " seru Kanaya membuyarkan konsentrasi Leon yang sedang berpikir sesuatu.

"Hhmm, " Leon hanya menggeram menanggapi.

"Kalau nggak? Apa maksudnya?" ulang Kanaya bertanya meski rasa takut pada Leon kian mendera.

"Karena kamu nggak tahu siapa ayah janin itu, Kanaya. Kamu mau nama baik keluarga kakak tercoreng?" bentak Leon menatap tajam wajah adik angkatnya yang kini tertunduk layu.

Meski perih Kanaya rasakan. Namun ia membenarkan perkataan Leon. Nama baik keluarga Arga Pradipta Dewangga harus diselamatkan. Hanya dengan cara inilah Kanaya membalas semua kebaikan keluarga Arga.

Tanpa mau berpikir lebih lama. Kanaya setuju saran dari Leon. "Baiklah, kak. Besok Naya ikut kakak," putus Kanaya mengiyakan ajakan Leon meski hatinya diliputi keraguan.

Mendengar sang adik setuju dengan usulannya. Leon lekas berbalik badan menghadap Kanaya. "Jangan bilang apapun ke Fardan juga ke Papa sama Mama!" kata Leon berpesan sebelum dia berlalu keluar dari kamar adiknya. Sekilas mata Leon melirik Kanaya yang masih diam terpaku. Leon keluar dan kembali menuju kamarnya.

Di balik dinding kamar Kanaya. Bi Sari tengah menunggu Tuan mudanya keluar dari dalam sana.

Hati Bi Sari terenyuh melihat nasib malang anak angkat sang majikan. Pelayan itu bertekad memberitahukan kecurigaan dia pada Laki-laki yang sudah menanam benih di rahim gadis malang tersebut.

"Sebelum terlambat, aku harus kasih tahu Non Kanaya supaya membatalkan niatnya untuk menggugurkan janin yang tak berdosa itu," gumam Sari.

Pelayan itu lalu mengetuk pintu. Berharap Kanaya jangan tidur dulu. Ia ingin menyampaikan beberapa pesan dan nasehatnya. Sebelum semua semakin terlambat dan menjadi sebuah penyesalan pada akhirnya.

"Non, buka pintunya, ini Bibik."

Mendengar suara pelayan datang, Kanaya segera berjalan menuju pintu untuk membuka.

Clek!

"Eh ... Bibi, ada apa? Kok belum tidur?" tanya Kanaya saat sudah membuka pintu dan melihat pelayan itu berdiri di hadapannya.

"Ada yang mau Bibi sampaikan ke Non Naya. Apa tidak mengganggu? Ini penting sekali soalnya, Non."

"Apa itu, Bi?" tanya Kanaya penasaran.

Bi Sari memastikan dulu tidak ada yang mendengar pembicaraan dirinya dan Kanaya. Setelah dipastikan aman. Bi Sari menutup pintu kamar Kanaya dan menarik gadis itu untuk menjauh dari pintu.

"Non, sebelumnya Bibi Minta maaf kalau Bibik menyampaikan kabar ini membuat Non marah dan kecewa ke Bibi," ucap Bi Sari yang akan memulai ceritanya.

"Santai saja, Bi, kaya nggak tahu Nay ajah," balas Kanaya memaksa tersenyum ke arah Sari yang nampak gugup.

"Ada apa, Bi?" sambung Kanaya tak sabar karena penasaran apa yang mau pelayan itu sampaikan.

"A ... anu, Non." Kembali Bi Sari terdiam. Hatinya mendadak ragu untuk menyampaikan kecurigaan tentang laki-laki yang sudah menanam benih di rahim gadis malang tersebut.

"Anu apa, Bi? Ayo katakan saja!" tekan Kanaya semakin tak sabar juga penasaran.

"Non Kanaya janji dulu sama Bibi ya, Non. Jangan kasih tahu Tuan Arga, Nyonya Rossa, Tuan Muda Leon juga Tuan Fardan. Bibi belum siap kalau harus berhenti kerja di sini," mohon Sari.

Sari takut kehilangan kerjaan di rumah yang menurut dia sang majikan sangat baik. Apa lagi Sari harus membayar hutang-hutang keluarga dia di kampung halaman. Dengan bekerja di rumah Arga. Sari merasa perekonomian dia cukup terbantu.

"Nay janji, Bi. Ayo cepat katakan!" tekan Kanaya lagi. Gadis itu kian merapatkan posisi duduk ke pelayan.

Sari terdiam. Ia mengatur pernapasan lebih dulu.

"Non ... sebenarnya Bibi mencurigai Tuan Leon ayah dari anak Non Kayla. Tapi belum yakin sih, Non. Antara Tuan Leon sama Tuan Fardan," kata Sari.

"M ... maksud Bibi?" Kanaya terhenyak mendengarnya.

"Malam itu ... "

Sari menceritakan apa yang dia lihat beberapa minggu yang lalu tepatnya di malam hari.

Sari terdiam sesaat. Lagi -lagi dia menarik napas dalam - dalam lalu mengehembuskan perlahan.

"Saat Bibi berniat menghampiri Non Naya. Bibi melihat ada laki-laki mematikan lampu dan menaruh sesuatu diminuman Non, waktu Non Kanaya naik dulu ke kamar. Bibi awasi terus hingga Non turun lagi dan tanpa Non curiga langsung meminumnya saat lampu udah nyala lagi. Kemudian ... Non Kanaya nonton TV sampai ketiduran. Nah ... Bibi lihat kaya Tuan Leon."

Kanaya terhenyak. "Ap ... apa, Bi? Jadi -- " Kanaya membekap mulut kala suara isak tangis lolos dengan sendirinya.

Seketika buliran bening meluncur deras di pipi mulus gadis malang itu. Ia tak menyangka jika kedua kakak angkat tega melakukan perbuatan sebejat itu padanya. Hanya saja, Bi Sari belum tahu pasti siapa pelaku sebenarnya antara Leon juga Fardan. Atau bisa jadi kedua kakak beradik itu sama - sama menyentuhnya.

'Kalian jahat kakak,' jerit Kanaya dalam batin.

"Sabar ya, Non. Suatu hari nanti, pasti tahu siapa ayah bilogis di antara Tuan Leon dan Tuan Fardan," ucap Bi Sari seraya mengusap lembut bahu Kanaya.

Toh dari sewaktu masih SMA juga kalau berangkat dan pulang sekolah selalu dikawal kakak-kakaknya. Mana mungkin gadis itu berani macam-macam. Apa lagi Kanaya type anak yang penurut dan tahu diri. Pikir Sari.

"Apa yang harus Nay lakukan, Bi?" tanya Kanaya disela tangisnya. Suaranya berubah parau merasakan sesak di dada karena tak menyangka kehormatannya telah diruda paksa oleh orang yang selama ini dianggap kakak pelindung baginya.

"Lebih baik ... Non Naya selidiki saja antara Tuan Leon dan Tuan Fardan. Jangan sampai mengugurkan janin itu. Calon anak Non Naya nggak berdosa sama sekali," pungkas Sari memberi saran.

Kanaya mengangguk mendengar saran dari pelayan. Sari kemudian berpamitan untuk segera menuju kamar peribadinya karena malam kian larut dan besok pagi harus segera bangun untuk menyiapkan sarapan para majikan.

Kanaya sendiri masih bergulat dengan pikirannya. Antara bertahan di rumah itu sampai tahu siapa yang sudah menodai ketika dia tertidur, dan Kanaya yakin jika orang itu telah mencampurkan obat tidur dalam minuman setiap mau melakukan perbuatan terkutuknya.

Ataukah Kanaya memilih pergi saja dengan membawa serta aib yang akan dia tanggung sendirian. Di usianya yang masih sangat muda. Mampukah ia hidup mandiri di luaran sana?

Membayangkan perut yang akan semakin memebesar. Lalu, Leon maupun Fardan kian membencinya membuat Kanaya memutuskan pergi dari rumah itu.

Setelah itu, Kanaya keluar kamar bermaksud mematikan CCTV di semua ruangan yang akan dia lewati. Juga, dia memastikan security yang berjaga di gerbang utama masihkah mereka terjaga atau sudah tertidur.

Setelah dipastikan aman sesuai harapan Kanaya. Dia segera kembali ke kamar untuk mengambil barang yang akan dia bawa.

Tujuan Kanaya akan mencoba hidup mandiri dalam kesederhanaan. Jauh dari gemerlapnya kemewahan yang selama ini ia nikmati di tengah keluarga angkatnya.

"Maafkan Nay, Mama, Papa!" isak tangis Kanaya pada akhirnya lolos juga saat mencium foto Arga dan Rossa yang ada di meja rias dalam kamarnya.

Kanaya keluar, lalu segera menuju lantai bawah. Kanaya terus berjalan keluar rumah, saat sudah melewati gerbang, sebuah taxi melintas di hadapan dia. Kanaya segera menyetop taxi tersebut meski tak tahu tujuan dia kemana.

"Bukankah itu adiknya Leon?" ucap seseorang dari dalam mobil tak jauh dari taxi yang akan membawa Kanaya pergi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β Akhir Kisah

    "Kamu serius?" Leon menatap anaknya penuh selidik. Begitupun dengan Kanaya yang duduk di sebelahnya.Keanu mengangguk. Beberapa saat yang lalu, setelah mengantar Audy pulang, Keanu memberitahukan niatnya pada Leon juga Kanaya untuk melamar tunangannya. Sebenarnya, ketika mengatakan hal tersebut pada Audy, dia belum bicara dengan dua orang tuanya itu."Mama pikir kamu mau nunggu usia kalian matang dulu baru menikah," ujar Kanaya."Memangnya umur 24 masih terbilang muda untuk menikah, Ma?" Keanu menatap penuh tanya mamanya."Nggak, sih, udah cukup malah. Cuma 'kan yang Mama tau, biasanya para artis itu suka nunda-nunda buat nikah muda. Mereka lebih memilih mengembangkan karier dulu, baru memikirkan kehidupan pribadinya.""Itu 'kan orang lain, Kean nggak ada pikiran begitu. Kalo udah ada gadis yang cocok dan sepemikiran, ngapain ditunda-tunda? Kalo dia kabur karena kelamaan nunggu, bisa-bisa Kean yang gigit jari.""Betul itu, Papa setuju. Jangan lepas gadis yang sudah cocok dengan hatimu

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β 112

    Rasa tak percaya menyelimuti hati Audy saat laki-laki yang duduk di depannya itu mengucapkan kata-kata yang tak pernah ada dalam pikirannya, dan dia bingung harus menjawab apa. Karena dia sendiri belum tahu dengan perasaannya pada Keanu. Memang, selama bersama laki-laki itu, Audy merasakan kenyamanan dan dia juga merasa terlindungi. "Aku tau mungkin ini terlalu mendadak, dan kamu nggak harus menjawabnya sekarang. Kamu bisa memikirkannya lebih dulu. Cuma satu yang pasti, aku nggak main-main dengan apa yang aku katakan barusan," ucap Keanu sambil menatap Audy yang terdiam di tempat.Audy mengerjapkan mata, lalu berkata, "Mmm ... Iya, ini memang terlalu mendadak. Aku butuh waktu buat berpikir.""Oke, tapi jangan terlalu lama," sahut Keanu tersenyum tipis.Audy mengangguk. "Dan cincin ini, sebaiknya kamu simpen dulu. Aku belum pantas untuk menerimanya.""Kenapa?""Di antara kita belum ada ikatan yang pasti. Sebaiknya nanti aja kalo aku udah kasih jawaban.""Baiklah," sahut Keanu memasukk

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β 111

    Audy menarik tubuh Shela sekuat tenaga supaya terlepas dari Keanu yang juga sedang berusaha melepaskan kaitan tangan yang melingkar di pinggang."Aww ...!" jerit Shela terpekik saat dirinya jatuh ke belakang dengan pantat menyentuh lantai lebih dulu. Rupanya Audy dan Keanu berhasi melepaskan jeratan gadis ber-make up tebal itu."Masih punya nyali kamu buat bikin masalah sama aku?" Keanu menatap nyalang gadis yang kini sedang meringis sambil mengusap-usap bagian belakang tubuhnya, tapi masih dalam posisi terduduk di lantai.Shela mendongak demi melihat Keanu. "Jahat kamu, Kean! Gara-gara penolakan kamu di setiap produksi film yang aku terlibat di dalamnya, sekarang aku nggak pernah mendapat tawaran apapun. Bahkan untuk iklan atau sinetron sekalipun."Nasib Shela di dunia hiburan memang kurang beruntung. Setelah permasalahannya dengan Keanu mencuat, jarang ada yang mau memakai lagi dirinya sebagai pemeran dalam setiap produksi film, entah itu sebagai pemeran utama, pendamping atau figur

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β 110

    "Audy!"Gadis bersanggul itu menoleh ke asal suara saat mendengar ada yang memanggil namanya. Keningnya berkerut dalam ketika melihat laki-laki yang kini menjadi teman akrabnya tetapi jarang bertemu itu berjalan mendekat sambil menjinjing paper bag di tangan."Rapi amat. Nggak syuting?" tanya Audy pada lelaki yang memakai kaos putih dipadukan dengan jas semi formal berwarna abu-abu gelap tersebut setelah berdiri di sampingnya."Nggak, lagi libur. Barusan habis meeting di resto depan, terus mampir ke sini soalnya inget sekarang jadwal kamu latihan," jawab Keanu melebarkan senyum, "udah beres?" sambungnya."Belum, masih ada satu jam lagi. Ini lagi istirahat.""Kebetulan. Ini, aku bawain desert." Keanu menyodorkan paper bag berukuran besar tersebut."Bagas nggak ikut?" tanya Audy sambil mengambil paper bag dari tangan Keanu."Bagas ke panti sama Oma dan Opa."Audy melihat isi dari paper bag. "Banyak amat," cetusnya, kemudian beralih menatap Keanu."Sekalian buat yang lain."Audy mengang

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β 109

    Barata berdiri tegak sambil berkacak pinggang di hadapan Bella dan papa Jonathan yang duduk di kursi taman restoran. Para pengunjung restoran sudah kembali ke tempat duduk mereka masing-masing setelah Leon turun tangan mencegah Barata bertindak lebih jauh lagi. Leon juga Keanu masih berada di tempat itu, sementara yang lain sudah diminta untuk pulang lebih dahulu.Laki-laki berpakaian kasual itu mengusap wajahnya sambil membuang nafas kasar. Sesekali matanya melirik Audy yang berdiri tak jauh di sisi kanan."Inilah kelakuan perempuan yang kamu akui sebagai mama itu, Sayang. Seumur pernikahan kami, dia berselingkuh dengan laki-laki ini hingga menghasilkan anak."Semua yang ada di sekitar Barata terkejut, terkecuali Leon, karena dia sudah tahu akan cerita itu, hanya belum tahu saja siapa laki-lakinya."Shela anakmu, Mas!" seru Bella sambil melihat Barata dengan mata melotot."Kamu yakin? Karena aku merasa gak yakin," sahut Barata sinis, tapi tetap tenang.Hati laki-laki itu sudah terlan

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKUΒ Β Β 108

    Audy memunguti pecahan gelas yang berserakan di lantai dengan tangan bergetar. Mendengar penuturan Keanu pada Kanaya membuat dia merasa malu pada kedua orang tua Keanu yang sudah banyak membantunya."Audy?" Keanu muncul dari ambang pintu, dan itu membuat konsentrasi Audy buyar "Aww ...!" pekik Audy saat tak sengaja jarinya tertusuk pecahan gelas yang runcing.Bergegas Keanu menghampiri gadis tersebut lalu menarik tangannya. "Biarin Bibi aja yang bersihin pecahannya," ucap Keanu sambil membawa Audy menuju kursi tempat dia duduk sebelumnya."Coba liat, mana yang luka?" Keanu menadahkan tangan. Bagai terhipnotis, Audy menunjukkan satu jarinya yang tertusuk pecahan gelas.Keanu meraih tangan Audy lalu memijit bagian jarinya yang terluka hingga mengeluarkan darah. Setelah itu, pemuda berkaos putih tersebut menghisap darah yang keluar kemudian meludahkannya di tanah yang berumput.Diperlakukan seperti itu membuat tubuh Audy membeku, tapi detak jantungnya berdegup tak karuan. Dia hanya mamp

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status