Share

Bab 14

“Ada tamu? Wah, suara mobil? Jangan-jangan Om Dirga?” Entah kenapa tiba-tiba aku merasa bahagia. Lekas aku mempercepat makanku. Aku juga ingin melihat senyum Ibu lagi seperti kemarin-kemarin itu.

Aku bersegera menyelesaikan makanku. Kucuci piring bekas tadi lalu kusimpan dalam rak. Setelah itu mengelap tangan pada Pada lap warna biru yang menggantung.

Langkah kakikku ringan mengayun. Suara mobil itu berhenti. Orangnya pasti ada di luar. Semoga saja beneran Om Dirga.

Senyuman sumringah yang sedang terukir di bibir ini tiba-tiba surut. Dari celah pintu yang terbuka. Aku melihat Bapak. Dia menunjuk-nunjuk wajah Ibu penuh kemarahan.

Suaranya tak jelas, hanya bentakkan-bentakkan. Entah apa lagi yang dipermasalahkan Bapak sekarang.

Aku memandang nanar. Tanganku berpegangan pada tepian pintu. Kutahan napas. Wajah yang dulu penuh senyuman itu tampak sekali kini gusar. Bapak, sejauh itu hatimu sekarang?

Aku tak tahu apa yang mereka pertengkarkan. Bapak tak lama. Dia pergi setelah membanti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sumarni Sungkono
dikit2 koin, kok koinya mehong betul
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Menunggu bapak dzolim dan Gundiknya kena karma gedek sama kelakuannya...rumah nya di jual trs pindah biar ga ketemu lagi sama mantan suami edan dan nenek lampir
goodnovel comment avatar
Partinah Partinah
aku baper, pengin mewek mulu kalo baca. sedih bgt. apalagi airmataku emang cetek dikit2 mewek ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status