Share

Sumber Kekuatan

Dengan sedikit rasa takut, Kamila memberanikan diri untuk menjawab panggilan vidio dari Setya. Khawatir, jika Setya bertanya perihal perkembangan kasus Utari. Kamila takut salah bicara, jika Setya menyinggung hal itu.

"Hai, Kamila. Apa kabarmu?" tanya Setya dari seberang sana, sesaat setelah Kamila menjawab panggilannya.

"Emm...seperti yang kamu lihat, Setya. Aku sangat baik," ujar Kamila menyunggingkan senyum tipisnya, dengan pandangannya yang tidak fokus ke layar ponsel, karna malu dengan Setya.

"Iya. Aku melihatnya. Bagaimana lukanya? Apa masih perih?" 

Untuk kesekian kalinya, Kamila mendapatkan pertanyaan yang sama hari ini. Kamila merasa sangat bersyukur, sebab dikelilingi oleh orang-orang yang perduli padanya.

"Ya. Sudah tidak apa-apa. Ayah juga sudah memberi salap. Nanti sebelum tidur, aku akan mengoleskannya." 

"Kamu sedang apa? Apa sudah sholat?"

Kamila berusaha mengalihkan pembicaraan, agar Setya tak membahas perih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status