Share

BAB 17-SIMBOL

Beberapa saat yang lalu.

“Diaaaan!” aku berteriak memanggilnya ketika aku mendengar teriakan itu.

“Aku mendengarkan teriakan di ujung sana, sepertinya ada orang lain yang seperti kita yang terjebak pada malam ini,” kataku.

Namun Dian terus-menerus berlari dan seperti tidak peduli atas apa yang aku katakan.

“Lebih baik kamu tidak memikirkan orang lain di saat-saat seperti ini, karena keselamatan kita berdua lebih penting sekarang daripada memikirkan orang lain yang akhirnya membuat kita celaka.”

Entah mengapa, apa yang dikatakan Dian membuatku ragu. Aku bahkan menghentikan langkahku dan melihat ke asal suara teriakan itu meskipun apa yang aku lihat hanyalah kabut merah yang tebal dan menutupi pandanganku pada malam itu.

Namun,

“Dian, Dian, Dian!”

Tepat aku menoleh lagi ke arah Dian, aku sudah tidak bisa lagi melihatnya. Dia seperti menghilang di antara kabut tebal ketika aku berhenti dalam beberapa saat.

“DIAAAAAAAANN!”

Aku bahkan berteriak dengan sangat kencang, namun tetap
pujangga manik

masih menjadi misteri sebenarnya apa yang terjadi di kampung halimun ini vote dan komen ya, di jamin cerita ini ga kalah seru dibanding WTM terima kasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status