KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMU
BAB 64
"Ya setidak nya dia di penjaralah mbak, nanti kalau berulah lagi gimana??"
"Mbak jamin dia pasti kapok, dah kamu tenang aja."
"Ya tapi mbak,,,,
Tok tok tok
"Masuk" ucapku pada seseorang, ketika mendengar pintu di ketuk.
"Hai Shila, lagi sibuk gak??" ternyata Farhan yang datang.
"Eh, kamu, aku gak sibuk kok, lagi ngorbol aja sama Vika."
"Nhobrolin apa sih??" tanya Farhan penasaran.
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 65"Bagaimana bisa terbakar bi?" ucap Vika."Bibi gak tau non, tadi bibi memang habis masak, tapi perasaan sudah bibi matikan, lha wong bibi setiap sudah selesai masak terus beres beres kok, jadi gak mungkin bibi lupa matikan kompor non, hisk hisk hiks," ucap bi Inah sembari terisak, dia sungguh shock atas kejadian yang sedang menimpanya."Atau mungkin ada yang sengaja membakar rumahmu karena ingim mencelakaimu?" tanya Farhan pada Shila."Entahlah, biar nanti polisi yang usut ini semua," jawab Shila lirih, Shila pun sama Shock nya karena mendapati rumah yang di bangun dari jerih payahnya terbakar, meskipun oran
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 66Siang itu Shila mendapatkan telefon dari pihak kepolisian, mereka menginformasikan jika pelaku pembakaran sudah di tangkap dan sekarang sedang di introgasi di kantor polisi.Shila pun bergegas menuju ke kantor polisi, tak lupa juga dia mengajak Farhan dan Vika.Sesampainya di sana mereka menemui si tersangka, yang tak lain dan tak bukan adalah Bayu, Shila memang sudah tidak kaget karena dia memang sudah menduga, selama ini hanya dengan Bayu dan Tania dia bermasalah selebihnya dia tidak merasa memiliki musuh."Pak Bayu ? Jadi anda pelakunya?" ucap Farhan yang memang tidak menyangka jika Bayu akan berbuat neka
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMU BAB 67 "Iya mbak, maaf, kalau gak begitu bukan Vika namanya, hehehehe," Vika menggaruk kepalanya yang tidak gtal. **** Mobil Farhan kini sudah sampai di parkiran mall yang ada di kota mereka. Shila, Vika dan Farhan melangkah masuk ke dalam mall setelah sibuk mencari tempat parkir untuk mobilnya. Shila dan Vika sangat antusias sekali untuk belanja, apa saja yang menurut mereka bagus dan lucu pasti mereka ambil barang itu, Farhan yang melihat hanya bisa tersenyum. "Syukurlah, Sh
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 68"Tapi baju baju yang kamu bawa sudah sangat banyak.""Sayang, ini baru sedikit, biasanya para mantan aku kalau beliin aku baju itu sampai puluhan juta lho, kamu ini kan anak pengusaha, tentunya uangmu tak terbatas dong," ucap Tania tanpa rasa bersalah."Apakah sifat Tania memang seperti ini?" batin Dinas bergejolak."Yaudah kamu terusin aja belanjamu, aku mau ke toilet dulu."Tania tidak menghiraukan ucapan Dimas, dirinya masih asik memilih baju.Dimas berjalan tergesa menyusuri deretan toko yang a
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 69"Dimas!"Dimas dan Vika menoleh ke arah suara, ternyata yang memanggil adalah tante Anita, dia adalah ibu dari Dimas, dan Vika juga sudah mengenal tante Anita sebelumnya. Tante Anita datang bersama seorang gadis kecil yang berjalan di sebelah kirinya."Kamu darimana aja sih, capek mama nungguin kamu," ucap tante Anita sembari memegang tangan ank kecil itu."Hehehe maaf ma, ini Dimas ketemu sama Vika, terus ngobrol eh malah kelamaan hehehe," ucap Dimas sembari menggaruk kepala yang tidak gatal."Lho, ini Vika anaknya bu Vina itu ya?" tanya tante Anita pa
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 70"Oh, gak usah tante, nanti ngerepotin.""Udah jangan nolak, udah lama gak ketemu, tante juga kangen kamu, apalagi si Dimas, daritadi ngeliatin kamu gak kedip gitu, heh Dim, awas itu mata nanti lepas dari tempatnya.""Ih, mama, gangguin orang lagi menikmati pemandangan aja, lagian amit amit, mama nih kalau ngomong gak di saring dulu, nanti kalau beneran nih mata copot gimana?""Ya biar nanti mama ganti pake mata sapi.""Ya kali mata aku di ganti pake mata sapi, di kira mau goreng telor apa," gerutu Dimas, sedang Vika terkekeh geli mend
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 71"Oke deh," kemudian Dimas melajukan mobilnya sedikit kencang menuju rumah makan favoritnya.Setelah sampai keduanya turun dari mobil dan masuk ke dalam restaurant tersebut."Kamu mau pesan apa Vik?""Terserah kamu deh, aku apa aja suka kok," ucap Vika sembari tersenyum.Setelahnya Dimas memanggil pelayan dan memesan makanan untuk dirinya juga untuk Vika."Termasuk aku juga?" ucap Dimas yang kini sudah duduk di hadapan Vika."Maksud kamu?"
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 72"Iya aku serius mbak,""Emangnya ada gitu cowok yang mau sama preman kayak kamu?" ucap Shila menggoda Vika."Ish mbak mah gitu amat, emangnya suka ya liat adeknya menjomblo seumur hidup," ucap Vika sembari melipat tangannya di dada."Hahahahaha, iya iya maaf ya, mbak cuma becanda, btw selamat ya adeknya mbak yang paling cantik sedunia, akhirnya kamu menemukan pujaan hati kamu, semoga di lancarkan hingga puncaknya ya, amiiin,""Amiiin.""Terus siapa cowok yang udah berani ngelamar adek mbak yang satu ini?""Mbak ingat kan sama cowok yang jalan bareng Tania kemarin?""Iya ingat, kenapa emang? Jangan bilang cowok itu yang ngelamar kamu!" tanya Shila sembari membulatkan matanya."Ya memang dia mbak.""Kok bisa, gimana ceritanya?"Akhirnya Vika menceritakan Dimas pada Shila, hingga Ibu Dimas yang juga ikut mengerjai Tania."Hahahhaha, kasian banget ya tuh valak, pasti dia gigit jari karena gak jadi belanja, lagian jadi orang BPJS sih.""Iya mbak,