Share

Ungkapan Hati Hadyan

"Nin."

"Ya, Mas?"

"Mau ikut mas?"

"Maksudnya?" Hanin mengerutkan kening.

"Ikut mas ke luar negeri sana. Menemani mas menuntut ilmu." Hadyan menatap Hanin langsung di matanya.

"Hah?" Hanin balas menatap Hadyan. Mata teduh itu terlihat penuh tanya.

"Mas bukan lelaki romantis yang pandai berucap membuai, Nin. Maaf kalau semua serba mendadak dan tiba-tiba. Tetapi rasa di hati mas tidak muncul begitu saja, rasa itu perlahan hadir seiring bertahun seringnya kita berjumpa."

Hanin menunduk. Apa maksud lelaki ini?

"Nin."

Hanin mengangkat kepala. Membalas tatapan Hadyan. Sedetik kemudian menunduk lagi. Tetapi dalam tatapan singkat tadi, Hanin bisa melihat kesungguhan dan keseriusan Hadyan.

Wajah Hanin tiba-tiba terasa panas. Pipi ranum itu bersemu merah.

"Maukah engkau menggelar sajadah di belakangku setiap waktu shalat, Nin? Membiarkanku menjadi imammu, dan engkau serta Dipta menjadi makmumku."

Setetes air mata Hanin mengalir. Lelaki ini bukan hanya melamarnya menjadi istri. Tetapi juga memint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Beginilah harusnya seorang laki². Mantap dan yakin saat mengambil sikap dan menentukan pilihan, good luck Hadyan.
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hanin kasian Hadyan terima cinta Hadyan Nin dia emang sungguh2 menginginkan kmu menjadi istri mu .karena Hadyan dn kmu sama2 pernah terluka dn juga sama2 pernah nikah .tuk apa kmu ragu2 pada nya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status