59. Tengil"Yang Mulia tidakkah anda mempertimbangkan lagi akan keputusan anda?"Avram merotasikan bola matanya jengah ketika para tetua kerajaan kembali melayangkan pertanyaan yang sama. Laki-laki itu tahu bahwa mereka begitu berat menerima gadisnya. Bahkan sempat ada yang terang-terangan memintanya untuk me-reject matenya dan memilih mencari wanita lain yang menurut mereka lebih pantas. Tetapi tahu apa mereka? Menurutnya Kyana jauh lebih pantas bersanding dengannya daripada wanita lain. Gadis itu memiliki sesuatu yang lain dan tidak dimiliki oleh wanita lain di luaran sana. Bahkan berhasil membuatnya tergila-gila tanpa gadis itu berusaha. Ah entahlah, mungkin Kyana menggunakan sihirnya untuk memikatnya. Memikirnya saja malah membuatnya terkekeh pelan. Mana mungkin gadis itu melakukan sesuatu yang menurutnya membuang waktu itu hanya untuk memikatnya?Selama ini gadis itu terkesan tidak peduli dengan apapun. Pengecualian jika menyangkut ayah dan kaumnya. Maka, sikapnya yang tenang aka
60. Minotaur"Yang Mulia ada laporan masuk dari Kerajaan Worewolf bahwa mereka kembali mendapat serangan dari para monster."Avram yang tengah semangat membicarakan acara pengangkatan Kyana sebagai ratunya seketika terhenti. Menatap terkejut ke Chorlouis yang memberitahukannya melalui telepati. Menyudahi pembicaraannya terhadap salah satu perancang gaun terbaik di negerinya, Avram bergegas menuju ke ruangannya untuk menemui Chorlouis yang memang dirinya tugaskan untuk mengambil alih pekerjaannya sejenak. Sesampainya di sana dirinya mendapati pengawalnya itu menggenggam sebuah surat. Dari lambang yang tertera di surat tersebut sudah dipastikan bahwa pihak kerajaan langsung yang mengirimkannya."Beri mereka bantuan," ucapnya cepat yang langsung diangguki oleh Chorlouis."Di mana Kyana?" tanyanya mengingat dia memang belum melihat sosok gadisnya itu.Keterdiaman Chorlouis membuat Avram bergegas keluar ruangan untuk mencari gadisnya. Dia hanya tidak mau gadisnya pergi keluar tanpa sepenge
61. Wujud AsliQueem bangkit, menjadikan dirinya sebagai tameng untuk Nathan yang setia meringis memegangi perutnya yang terluka. Mungkin ada salah satu tulang rusuknya yang retak, dirinya juga tidak tahu. Yang Queem tahu adalah tunangannya itu tengah dilanda rasa sakit yang luar biasa usai mendapat hantaman kuat dari gada yang dilayangkan oleh salah satu minotour.Bugh!Dengan sekuat tenaga, dihantamnya minotour itu dengan kekuatan apinya. Napas gadis itu terengah, dia hampir berada di ujung batasnya. Energinya sudah terkuras banyak. Untuk menumbangkan satu lagi minotour di hadapannya yang terus mengincar tunangannya, terasa begitu mustahil baginya. Bahkan kekuatannya barusan hanya bisa mendorong minotour itu beberapa meter dari tempat Nathan berada.Uhuk!Gadis itu terbatuk hebat. Cairan merah kental menyembur dari mulutnya. Tubuhnya meluruh memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia sudah berada di ujung batasnya. Mendongak, mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Terlalu fokus
62. Rubik"Apa yang terjadi?"Pertanyaan itu sekali lagi terdengar di indera pendengarannya. Kyana hanya diam semabri terus melangkah, tidak memperdulikan Avram yang terus mengekorinya dengan tatapan penuh tanya dan melayangkan pertanyaan yang sama. Pikiran gadis itu masih melayang pada kejadian beberapa menit yang lalu di mana dirinya dengan Raja Minotour berkomunikasi. Otaknya dipaksa untuk kembali berpikir keras, membongkar setiap kubik misteri yang semakin bertambah akhir-akhir ini."My Queen ...."Oke, rengekan menggelikan itu sukses membuat Kyana melirik tajam ke arah Avram yang telah memandanginya dengan tatapan memohon dan kedua bola mata yang melebar berkaca-kaca. Mungkin bagi gadis-gadis lain Avram saat ini terlihat begitu menggemaskan, tetapi tidak bagi Kyana yang malah dibuat mual dengan tingkah menggelikan laki-laki itu. Bolehkah Kyana menampar wajah tampak bak Dewa Yunani yang selalu diagung-agungkan itu?Avram menggoyangkan tautan tangannya dengan Kyana pelan. Dengan me
63. Pengendalian MonsterRapat kali ini terasa begitu berbeda. Bukan hanya karena alasannya adalah dua kerajaan yang tidak ikut andil dalam rapat ini tetapi juga karena rapat kali ini akan dipimpin langsung oleh Kyana yang notabenenya sosok paling dibenci oleh hampir keseluruhan kaum immortal termasuk oleh beberapa petinggi kerajaan. Walau begitu, Avram menegaskan kepada semua pimpinan kerajaan maupun petinggi kerajaan lainnya untuk menghadiri rapat kali ini. Ancaman yang dirinya berikan tidak tanggung-tanggung, yaitu akan mencabut hak jual-beli antar kerajaan bagi pihak kerajaan yang tidak mendatangi rapat dan juga penyabutan gelar bangsawan maupun kedudukan lainnya bagi para petinggi kerajaan yang melanggarnya. Tentu saja karena ancaman itulah, kini ruang aula Kerajaan Pusat ramai oleh banyak orang."Yang Mulia Lord Avram dan Yang Mulia Ratu Kyana memasuki ruangan!"Seruan itu berhasil meredamkan kericuhan yang sempat terjadi di ruang aula yang begitu luas itu. Semua orang yang semp
64. Rencana yang Sia-Sia"Kalian akan mengetahuinya dengan sendirinya. Dia akan datang dengan sendirinya suatu saat nanti."Ucapan Kyana mengundang rasa penasaran banyak orang. Spekulasi-spekulasi mulai bermunculan, semua orang berlomba-lomba menebak. Tidak jarang dari mereka saling menuduh satu sama lain membuat suasana aula semakin ricuh. Walau begitu Kyana tidak berniat untuk menghentikannya, dirinya cukup terhibur dengan tontonan tersebut. Ujung bibirnya tertarik membuat seringai yang menghiasi wajahnya. Sesaat netranya mengkilap berubah menjadi iris keunguan membuat Avram yang berdiri di sampingnya tertegun. Laki-laki itu memang akhir-akhir memantau semua gerak-gerik matenya itu dan kini Avram mendakan jawaban bahwa sisi kegelapan gadisnya semakin aktif dan mungkin hanya dalam kurung waktu beberapa minggu lagi maka sisi itu akan sepenuhnya muncul di jiwa Kyana."Sambil menunggu dia memunculkan wujudnya, kuberikan tugas kepada kalian untuk menjaga gerbang dimensi. Jangan sampai ce
65. Kembalinya Kaum FairyDi luar kerajaan terjadi kegaduhan yang terjadi di antara para penduduk yang memaksa untuk menerobos masuk ke dalam istana dengan para prajurit yang mencoba menahan amukan para warga. Tidak ada aksi mengangkat senjata, para prajurit tetap menaati perintah sang raja agar tetap bersikap baik dengan penduduk apapun yang terjadi. Karenanya mereka hanya mengandalkan tameng besi mereka untuk memblokir akses jalan para warga agar tetap berada di luar istana. Mengingat kini istana tengah menjadi tempat rapat tinggi dari semua pemimpin kerajaan."Biarkan kami bertemu dengan, Yang Mulia Lord!""Ya! Biarkan kami menemuinya!""Kami membutuhkan bantuannya! Tolong biarkan kami menghadapnya!"Seruan-seruan itu terdengar lantas dengan nada penuh permohonan. Cuaca yang panas dengan teriknya mentari yang menyinarinya tidak membuat gerombolan para penduduk menyerah. Berbondong-bondong mereka datang mencoba menghancurkan blokade para prajurit yang menahan langkah mereka. Teriakk
66. Musuh Mulai BergerakSemua orang yang berada di sana terdiam. Antara terkejut, tidak percaya dan senang. Avram yang melihat kehadiran sepasang pemimpin dari kaum yang selama ini menghilang tanpa jejak itu beranjak dari tempatnya. Menuruni anak tangga satu persatu diikuti oleh Kyana yang juga ikut berjalan cepat menuju kepada salah satu sahabatnya yang sudah dirinya anggap sebagai kakaknya selama ini. Gadis itu menerjang ke arah Ratu Adara yang sudah mengulas senyum di samping Raja Clov, menyambut gadis itu. Keduanya berpelukan satu sama lain, mencurahkan rasa rindu yang membuncah dan kelegaan. Kini semua rasa takut dan kekhawatiran satu sama lain sirna usai melihat secara langsung bahwa sang sahabat baik-baik saja.Raja Clov menunduk ketika mendapati Avram berhenti di depan hadapannya dengan ekspresi datarnya. Laki-laki itu memang pandai menutupi ekspresi bahagia dan leganya. Avram sama senangnya dan lega seperti yang lain ketika mendapati salah satu kaum dari mereka kembali ke te