Share

Maya Oh Maya

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2023-01-20 12:45:39

Setelah semalam dengan aksi hebohnya yang membuat seisi rumah pada panik, kini pagi hari sekali, tepatnya pukul 5 pagi Maya sudah bangun dan langsung menuju dapur. 

"Non mau ngapain disini? Kalau butuh sesuatu kan bisa tekan bel," tanya pembantu kaget. 

"Ya mau masak lah bi kan ini udah pagi jadi ya buat sarapan untuk suami," jawab Maya lalu mengambil celemek. 

"Aduh non jangan.. Ini tugas kami, anda tinggal terima beres saja, nanti malah kami yang kena tegur tuan besar kalau tau kami membiarkan nyonya ada disini," cegah pembantu. 

"Memang salahnya apa sih bi kan saya mau membuat sarapan," protes Maya. 

"Tapi ini tugas kami non.. Anda lebih baik kembali ke kamar sambil bersiap," ucap pembantu dengan hati-hati. 

"Bersiap? Memang saya mau dibawa kemana?" tanya Maya penasaran. 

"Ya.. Ya saya kurang tau non coba tanya sama tuan," jawab pembantu kebingungan. 

Yang mereka (para pekerja) tau kan setiap pagi penghuni rumah majikannya akan keluar kamar dengan penampilan yang sudah rapi, wangi dan bersiap untuk menjalani aktivitas. Jadi mereka ke meja makan ya langsung sarapan tanpa perlu memasak, kecuali jika menu yang disajikan tidak mengunggah selera baru mereka menyuruh pembantu untuk membuatkan yang baru. Makanya ketika ada istri tuan besarnya datang ke dapur dan langsung memakai celemek, seluruh pembantu menjadi kaget karena ini baru pertama kalinya terjadi. Mereka sebenarnya senang jika memiliki nyonya majikan yang rendah hati seperti Maya, yang tidak sungkan terjun langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan namun mereka di satu sisi takut akan amukan tuan besarnya, maka dari itu lebih baik para pekerja menyuruh nyonya majikan kembali lagi ke kamar dan bersiap, entah nantinya mau dirumah atau pergi tapi setidaknya posisi mereka aman. 

"Aneh sekali sih disini, mau mandi aja ribet, mau makan aja malah di suruh nunggu, beda banget semuanya," protes Maya. 

"Kan anda sudah menjadi nyonya besar Boy Yudhistira jadi ya apapun yang anda nikmati itu adalah apa yang sepatutnya anda dapatkan non, beruntung sekali anda bisa di persunting oleh tuan besar," puji pembantu. 

"Beruntung apanya bi? Kamu belum tau aja betapa dinginnya dia, hih.." gerutu Maya yang dijawab tertawa kecil oleh mereka. 

"Mungkin tuan besar moodnya sedang kurang baik non," timpal pembantu lainnya. 

"Kurang baik kok tiap hari sih bi, apa begitu tabiat suamiku?" tanya Maya dan semua pembantu hanya diam saja. Menjawab pertanyaan Maya sama saja menjebak dirinya dalam terkaman bos besarnya. 

"Ehem.. Pagi tuh kerja jangan ngrumpi," tegur Handoko dan semua pembantu berhamburan pergi terburu-buru. 

"Pak Handoko? Anda sudah bangun?," tanya Maya kaget. 

"Sudah non memang jam segini saya harus sudah bangun dan bersiap bekerja," jawab Handoko. 

"Non? Panggil saja Maya, ngapain pakai non," perintah Maya. 

"Mana berani saya memanggil nama sekarang ini kan anda istri tuan besar," tolak Handoko sungkan. 

"Ah hanya sebentar.." ucap Maya terpotong oleh isyarat tutup mulut Handoko. 

"Kenapa sih pak?" tanya Maya kebingungan. 

"Ikut saya non," ajak Handoko dan Maya mengikut langkah kaki Handoko yang mengajaknya ke ruangan depan. 

"Maaf non bukannya saya ikut campur urusan anda namun saya hanya menegur saja, jangan sampai ada yang tau pernikahan kontrak anda dengan tuan besar, kalau sampai bocor nanti bisa repot non," bisik Handoko sambil melirik kiri kanan untuk memastikan kondisi aman. 

"Memang serepot itu pak kalau ketahuan?" tanya Maya dengan gamblangnya dan lagi-lagi Handoko dibuat kerepotan. 

"Astaga non.. Pelan kan suaranya," bisik Handoko dan Maya mengangguk. 

"Maaf.." jawab Maya merasa bersalah. 

"Iya non gak papa, saya hanya minta satu hal sama anda, tolong tutup mulut dan jangan sampai ada yang tau tentang pernikahan anda juga tuan besar, biarkan ini menjadi rahasia kita bertiga," titah Handoko mewanti-wanti. 

"Iya pak Handoko," jawab Maya sendu. 

"Bagus.. Maaf ya non bukannya saya mengatur tapi ini demi kebaikan semuanya, anda mau kan keluarga anda hidup enak dan bahagia?" tanya Handoko. 

"Ya mau dong itu kan tujuan saya datang kesini," jawab Maya cepat. 

"Bagus.. Makanya itu anda nurut saja apa kata tuan besar yang sekarang menjadi suami anda, jangan pernah membantah apalagi membuatnya marah.. Sekarang ini keluarga anda hidupnya di kampung enak non, jadi balaslah kebaikan tuan besar dengan anda patuh padanya," ucap Handoko memprovokasi. 

"Baiklah.. Demi keluarga saya mau melakukan apapun," jawab Maya nurut. 

"Bagus.. Kalau begitu saya permisi dulu, anda bisa kembali ke kamar," perintah Handoko dan Maya menurut saja. 

"Baiklah.." jawab Maya pasrah lalu berjalan ke kamarnya. 

Melihat sang majikan sudah berada di kamar dan menutup pintu kini Handoko bisa bernafas lega karena Maya anak yang penurut dan juga patuh, tak sulit bagi Handoko untuk mengendalikannya. Bukan maksud Handoko jahat namun ini demi kebaikan semuanya, jika pernikahan kontrak ini sampai bocor ke orang yang salah bisa-bisa kedua orang tua tuan besar murka dan mengusir Maya detik itu juga. Handoko tau niat Maya datang kesini untuk mengubah nasib, mungkin ini jawaban atas doanya dengan menjadi istri kontrak tuan besar. 

Maya hanya mondar mandir saja di dalam kamar karena dia bingung mau melakukan apa, biasanya jam segini dia akan membuat sarapan untuk keluarganya setelah itu beberes rumah baru deh dia mandi, namun kali ini dia sungguh gabut mau melakukan apa. Akhirnya Maya memilih menghubungi orang tuanya yang ada di kampung sembari melepas rindu. 

"Halo Maya? Kamu hubungi bapak sepagi ini apa tidak di marahi bosmu?" tanya Tejo. 

"Halo pak apa kabar? Bos Maya sedang diluar kota jadinya tugas yang Maya kerjakan sedikit santai, yang penting selalu bersih pak," jawab Maya berbohong. 

"Wah enak sekali ya kerjamu di kota, pantas saja kamu betah disana.. Bapak gak pernah dengar keluh kesahmu," ucap Tejo lega. 

"Iya pak namanya saja orang kaya, rumah jarang di tempati padahal rumahnya tu besar sekali loh pak, balai desa di kampung saja kalah besarnya sama rumah majikan Maya," ucap Maya antusias. 

"Iyakah May? Berarti besar sekali ya? Apa gak sayang ya rumah bagus dan besar sering ditinggal gitu," ucap Tejo. 

"Itu dia pak yang selalu Maya pikirkan kalau majikan Maya sering keluar kota, rumah sebagus dan semewah ini serasa hotel yang dipakai untuk tidur saja," jawab Maya dan bapaknya semakin takjub akan majikan Maya. 

"Setidaknya kini bapak dan ibu lega jika kamu mendapat majikan yang baik, kemarin bapak juga dapat kabar dari bu Hartini kalau kamu disana kerjanya bagus jadi majikan suka, bapak dengarnya saja senang apalagi sekarang dengar langsung dari kamu," ucap Tejo bahagia. 

"Iya pak nanti kalau Maya gajian bakalan Maya kasih separuhnya untuk kalian, tolong gunakan dengan baik ya pak, sekolahkan adik-adik Maya setinggi mungkin," pinta Maya berlinang air mata. 

"Iya May bapak janji, makasih ya May udah menjadi anak yang berbakti pada orang tua.. Kamu kerja baru sebentar saja hidup kami sudah lebih baik kok May waktu itu bosmu merenovasi rumah kita, sekarang kalau hujan rumah kita sudah tidak kebocoran lagi dan kalau malam hari tak perlu takut ada ular atau kelajengking yang masuk," ucap Tejo sungguh bahagia. 

"I..Iya pak itu semua karena Maya terlalu jujur pada majikan Maya jadinya ya gitu, Diam-diam majikan Maya datang ke kampung dan merenovasi, setelah selesai baru Maya diberitahu," jawab Maya terbata karena sebenarnya dia pun kaget bukan main, kalau bukan bapaknya sendiri yang mengatakan mana mungkin Maya tau kalau rumahnya di kampung sudah di renvovasi oleh suaminya. 

"Iya May adik-adikmu sekarang nyenyak tidurnya," jawab Tejo dan membuat Maya semakin bahagia. Tanpa terasa air mata kembali menetes. 

"Syukurlah pak, Maya senang mendengarnya.. Maya janji akan semakin membuat kalian bahagia," ucap Maya dan bapaknya hanya terharu. 

"Sudah dulu ya pak Maya mau ganti seprai majikan dulu," pamit Maya lalu bapaknya menyetujuinya. 

Tanpa sadar dibalik pintu kamarnya ada telinga yang mendengarkan, dia adalah Boy.. Ia pikir Maya belum bangun nyatanya Maya sudah lebih dahulu bangun bahkan sedang bertelefon dengan keluarganya di kampung. Mendengar ayahnya memberitahu jika dirinya sudah merenovasi rumah Maya, pasti nantinya Maya akan mengucapkan terima kasih dan bersedia melakukan apapun. 

"Renovasi rumah cuma habis 50 juta mah nominal sedikit bagi gue, namun sepertinya bagi keluarga Maya itu jumlah yang sangat besar sampai orang tuanya berulang kali memuji gue, Maya.. Maya.. Beruntungnya kamu di kelilingi keluarga yang hangat dan sayang padamu," batin Boy yang tanpa sadar sang pemilik kamar sudah membuka pintu. 

"Loh pak ngapain di depan kamar saya?" tanya Maya kaget. 

"Eh.. Itu.. Hmm.. Mau.. Mau bangunin kamu takutnya kesiangan," jawab Boy terbata karena saking kagetnya ketangkap basah. 

"Oh.. Gak perlu dibangunin sudah pasti saya bangun lebih pagi dari anda, tadi saja saya jam 5 pagi ke dapur malah diusir," keluh Maya yang membuat Boy kaget. 

"Ha? Ngapain kamu ke dapur pagi sekali?" tanya Boy penasaran. 

"Ya masak dong pak, kenapa pertanyaan anda dan para mbak-mbak dibawah sama sih.. Memang salah ya?" tanya Maya heran. 

"Jelas salah bahkan salah besar," ucap Boy. 

"Kenapa?" tanya Maya heran. 

"Ingat statusmu May sekarang kamu nyonya di rumah ini, mana ada nyonya yang masih mengerjakan pekerjaan rumah sedangkan disini pembantu saja ada banyak, kamu cukup duduk manis dan menikmati apapun yang ada," perintah Boy. 

"Mana bisa.. Gini caranya saya bosan dong pak," protes Maya. 

"Yasudah ikut saya saja ke kantor dan bantu pekerjaan saya," ajak Boy dan Maya bersemangat. 

"Oke Pak sebentar ya saya mandi dulu, jangan ditinggal loh pak saya masih belum tau dimana alamat kantornya," perintah Maya dan Boy hanya menahan tawa yang diselimuti dengan wajah dinginnya. Tak menjawab pertanyaan Maya kini Boy lebih memilih pergi ke kamarnya dan bebersih. 

"Dasar gadis unik dan langka, kenapa gue bisa ketemu sama dia sih jadi istri gue pula," gumam Boy sembari tersenyum. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Menikah Resmi

    Perihal urusan dengan keluarga Adit kini telah selesai sudah ya meskipun ke depannya mereka tidak akan akrab seperti sebelumnya, begitu juga dengan orang tua Adit, setiap bertemu dengan orang tua Maya terpampang jelas raut kecewa juga benci, namun apa boleh dibuat? Tak ada manusia yang bisa melawan takdir. Rencana pernikahan yang sudah disepakati kini tiba pada hari H nya. Kedua mempelai terlihat sangat serasi bahkan suasana pernikahan kali ini jauh lebih hidup dibandingkan pernikahan sebelumnya, mereka sepakat hanya mengundang kerabat terdekat saja agar nuansa intim acara berasa. Toh Maya sudah pernah merasakan pernikahan yang megah dan mewah meskipun waktu itu hanya diatas kertas alias kontrak. Ijab qabul pun akan segera dimulai, Boy sudah lebih dulu berada dimeja bersama penghulu, saksi dan juga wali nikah. Kenapa Maya tak juga ikut duduk di samping?? Tidak.. Maya akan keluar ketika kata sah sudah terucap dan pernikahan diangap sah. Itu sudah menjadi tradisi keluarga dari Maya, ke

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Kecewanya Adit

    Ayahnya pulang dengan wajah kusut bahkan tak ada kata-kata apapun yang terucap setelah kepulangannya dari rumah Maya. Hal buruk pasti sudah terjadi dan kini Adit bisa merasakannya. "Pak.. Apa yang sudah terjadi?" tanya Adit. "Maafkan bapak yang nantinya membuatmu kecewa bahkan patah hati, Maya, wanita yang kamu dambakan menjadi istri kini hanya tinggal angan-angan saja, Maya menolak lamaran kita dan kini Maya memilih majikannya untuk dijadikan suami, maafkan bapak," jawab Eko sangat sedih. "Apa?? Jadi benar dugaan Adit jika antara Maya dengan majikannya ada hubungan khusus, kenapa waktu itu ketika Adit tanya keduanya membantahnya?" jawab Adit kaget. "Kamu sudah tau semua ini?" tanya Eko. "Kalau tau mereka saling memliki rasa ya baru ini pak, bapak sendiri yang mengatakannya, selama ini Adit hanya menduga saja jika keduanya bukan hanya sekedar majikan dengan bawahan," ucap Adit terlihat sedih. "Bapak juga baru tau ini,

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Titik Temu

    Tiba-tiba saja suasana yang tadi mencekam bahkan tegang kini menjadi canggung, Yudhistira juga Puspa memilih diam setelah semua keluh kesah ia ungkapkan, bukannya menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan, Boy lebih banyak diam, hal itu semakin membuat mereka kesal bukan main. "Berhubung semuanya sudah kondusif lagi, maka saya akan menjelaskan semuanya dari awal, saya mohon jangan ada yang menyela atau menghardik di tengah penjelasan," pinta Boy namun tak menjawab sahutan dari siapapun. "Oma.. Apa yang oma tanyakan tadi itu semua benar, saya juga Maya melakukan pernikahan kontrak selama satu tahun karena sebuah keuntungan masing-masing, Boy mendapat warisan yang sudah dijanjikan begitu juga dengan Maya yang bisa membuat keluarganya hidup lebih baik dari sebelumnya bahkan melunasi semua hutang keluarganya, apakah kedua orang tua Maya tau ini? Tentu tidak, Maya beralasan jika ia bisa menebus hutang pada lintah darat karena nantinya gaji setiap bulan di

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Bertemu Dua Keluarga

    Merasa semuanya tak bisa dibicarakan sebelah pihak saja membuat Tejo meminta agar Boy mendatangkan keluarganya dan membicarakan semua ini. Awalnya Boy menolak namun karena kegigihan Tejo akhirnya Boy setuju, segera Boy menghubungi papahnya juga oma agar besok datang kesini. Awalnya Yudhistira penasaran kenapa harus sampai datang ke rumah anaknya? Masalah apa yang sedang menimpa? Namun karena anaknya tau menjelaskan dan memilih memberitahukannya nanti ketika bertemu, akhirnya Yudhistira setuju. Baginya mungkin anaknya lebih nyaman jika bertatap muka, berbeda respon dengan omanya, Puspa. Awalnya Puspa kesal karena harus pulang besok pagi padahal voucher yang diberikan cucunya itu untuk 2 hari 3 malam, otomatis Puspa mengomel panjang lebar namun ia tetap akan pulang besok. Masalah keluarganya untuk datang pun sudah beres, kini tinggal mempersiapkan diri jika nanti papah dan omanya memaki Boy habis-habisan. Menunggu adalah hal yang membosankan, begitu juga

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan (2)

    "Ada apa Boy? Ini tengah malam," tanya Maya setelah masuk ke kamar suaminya. "Ini tentang kita.. Aku gak bisa menahan lagi semuanya, lebih baik kita jujur dengan kedua orang tuamu," jawab Boy. "Gak.. Aku gak setuju! Aku gak mau bapak kecewa," tolak tegas Maya. "Tidak akan.. Niatku kan baik, lagian selama ini aku tak pernah melanggar perjanjian kita," bantah Boy. "Apapun itu aku gak mau kedua orang tuaku tau, biarkan semua selesai sesuai waktunya setelah itu kita memulai dari awal," pinta Maya. "Semua sudah selesai ketika kita berdua di Bali waktu itu, apa kamu lupa? Kan aku sudah menjelaskan semuanya, lagian selama ini aku bertanggung jawab," ucap Boy yang membuat pikiran Tejo negatif, tanggung jawab? Apa maksud perkataan itu?? Jangan-jangan… ah tak mau berprasangka buruk, lebih baik Tejo tanyakan langsung. Brak.. Suara pintu dibuka dengan keras membuat penghuninya kaget. "Apa maksud perbincang

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan

    *Sebelum Boy pulang, terlebih dahulu Boy menelpon oma nya agar tidak pulang ke rumah*"Halo, Boy? Ada apa? Oma lagi sibuk nih," tanya Puspa. "Oma lagi dimana sih?" tanya Boy penasaran. "Oma lagi hangout sama bestie oma dong, kenapa emangnya?" tanya Puspa. "Kebetulan sekali, tadi Boy ditawari voucher menginap di salah satu hotel di Bandung untuk 4 orang dan itu untuk hari ini, otomatis Boy gak bisa dong oma kan pekerjaan dikantor lagi selangit, kok tiba-tiba Boy ingin menelpon Oma eh taunya oma lagi hangout sama temen-temen oma, coba tanyain ke temannya mau apa enggak?" ucap Boy yang dijawab antusias para bestie yang telah lanjut usia. "Mereka mau dong.. Kapan berangkatnya?" tanya Puspa memastikan. "Penerbangan jam 1 siang ini oma, kalau mau akan Boy konfirmasi ke teman Boy dulu ya," ucap Boy. "Oma nanti pulang dulu bawa beberapa baju dan pendukung lainnya," ucap oma. "Eits.. Ini udah jam 11

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status