Share

15. Bertemu Orang Aneh

Seanne memberikan gigitan terakhirnya pada sebuah manisan berwarna merah muda yang kini menjadi salah satu makanan yang ia sukai. Kemudian ia membersihkan sudut-sudut bibirnya, takut menyisakan remah makanan-makanan yang ia makan.

Beberapa anak-anak yang lebih kecil dari mereka berlarian di sekitarnya, membuat Seanne terkejut. Helio dengan sigap menahan tangan kembarannya itu, takut bila Seanne terjatuh.

“Hei! Kemari~ jangan kabur kau!”

“Ayo kejar aku jika kau mampu~”

“Dasar kau! Hahahaha.”

“AKH JANGAN MENARIK HIASAN RAMBUTKU!”

Mereka saling berkejaran dengan senyum yang lebar. Kemudian, suara omelan para ibu mulai terdengar meneriaki anak-anak mereka agar kembali dan tak pergi terlalu jauh.

Seanne mendongak, menatap langit yang semakin menjingga, lalu beralih pada Helio di sisinya yang baru saja menghabiskan kue lembah persik yang dibelinya. “Lio, ayo kita pulang, hari kian sore.”

Helio menoleh, lalu matanya menyorot tak rela. “Ya ... baiklah.”

Setelah menghabiskan berjam-jam waktu un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status