Share

Malam Pertama

Hari ini Nisa sudah diperbolehkan pulang. Semua administrasi rumah sakit sudah selesai. Kini saatnya kami pulang ke rumah.

Mobil yang kulajukan menembus ramainya lalu lintas saat jam pulang kerja. Beberapa sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi. Mereka seolah terburu-buru agar sampai rumah. Anak dan istri pasti sudah menunggu di rumah. Mendadak aku merindukan Hanin dan ketiga anakku.

"Kita langsung pulang atau mampir ke mana dulu, Nis?" tanyaku.

"Pulang saja, Mas."

Kendaraan roda empat kuparkirkan rapi di halaman rumah. Kami segera turun lalu berjalan menuju pintu utama. Tas berisi pakaian kuletakkan di depan pintu. Kurogoh kunci rumah. Sebelum Hanin pergi ia memberikan kunci rumah padaku.

"Masuk, Nis. Kamu pasti capek," ucapku seraya mendorong pintu kayu jati itu.

Rumah benar-benar sepi, tak ada teriakan Alma dan Azha saat berdebat. Tak ada pula tangis Ali yang meminta susu. Mereka masih menginap di rumah Bunda untuk beberapa hari ke depan.

"Kamu mau makan atau istirahat?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status