KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 77
PoV Ulfa
Aku lega bisa lepas dari Mas Rey yang sudah berkhianat. Mana ada wanita yang rela dimadu meski katanya dapat banyak pahala. Kalaupun ada mungkin seribu banding satu dan itu bukan aku.
Kini, aku harus melanjutkan usaha tokoku ini. Ya, toko yang dibangun dari modal menjual sawah orang tuaku itu sudah berkembang pesat. Bahkan, beberapa waktu yang lalu, aku dan Mas Rey berencana membuka toko cabang di daerah lain.
Kini rencana tinggal rencana. Pembukaan toko cabang belum terlaksana karena kami harus pisah. Aku bertekad, meski sudah tidak bersuami lagi, aku pasti bisa melanjutkan rencana itu.
Hari sudah mulai sore, meski toko buka hingga jam delapan malam, aku tetap harus pulang. Aku sudah mempunyai orang kepercayaan yang mengurus dan mengawasi para karyawan.
Kulajukan mobil dengan kecepatan sedang. Aku memperlambat laju kendaraan saat melihat dua orang yang seharusnya tidak ingin kutemui sudah berada
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 78"Yah, mau bagaimana lagi? Rumah kalau tidak ada yang menempati akan cepat rusak karena tidak ada yang merawat, kan? Seandainya ibu masih ada juga pasti setuju kalau rumah itu dijual karena uangnya mau kubuat nambah modal toko. Do'akan aku, ya, Mbak, semoga toko cabang itu sukses.""Amiin, semoga toko ibu semakin sukses dan maju." Seukir senyum terbit di bibir Tinah.Aku bersiap-siap untuk berangkat ke kampung.Kuusap perutku yang sudah mulai terlihat membuncit. Ah, seandainya ibu masih ada pasti sangat bahagia melihat kehamilanku. Sayang, beliau meninggal sebelum sempat punya cucu."Ayo, Mbak. Kita berang ...," Ucapanku terhenti ketika melihat penampilan wanita yang berstatus sebagai pembantu di rumahku itu.Wanita yang menurutku cantik itu memakai gaun selutut yang dipadukan dengan sepatu hak tinggi dengan warna senada plus tas samping berwarna hitam. Tidak lupa ia juga memoles wajahnya dengan riasan yang cuku
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 79"Permisi, maaf, ini makam orangtua saya." Aku menunjuk batu nisan yang bertuliskan nama ibu dan bapak."Iya, saya tahu, ini memang makam orang tua Mbak Ulfa." Lelaki itu tersenyum. Mataku hampir tidak berkedip melihatnya. Aku melongo saat melihat wajahnya yang ganteng, untunglah aku cepat sadar diri dan segera menunduk. Malu, benar-benar malu."Maaf, anda kok tahu nama saya? Apakah kita saling kenal?""Saya Amar Alif yang biasa merawat makam ini?" Ia kembali tersenyum. Duh, andai lidahku tidak kelu, pasti sudah memintanya untuk berhenti tersenyum di hadapanku, bisa copot jantungku nanti."Maaf Amar eh, Alif siapa, ya?" Aku menggaruk kepala yang tidak gatal."Saya orang yang dulu mau dijodohkan dengan Mbak Ulfa oleh Tante Salma--ibunya Mbak Ulfa, tetapi Mbak sudah punya pilihan sendiri." Amar menunduk."Aku harus panggil siapa?" tanyaku lirih."Amar boleh, Alif juga boleh."
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 80"Ma-maaf, lupakan saja." Aku tersipu, pipiku menghangat, Amar pasti sudah melihat pipiku yang berubah merah seperti tomat masak."Iya,""Kalau begitu aku ziarah dulu, ya." Aku maju dan semakin mendekat ke pusara ibu dan bapak.Bu, apa yang dibilang ibu memang benar. Aku bahagia menikah dengan lelaki pilihanku, tetapi ia malah berkhianat dan kami sudah bercerai.Sekarang aku percaya, ucapan adalah do'a dan do'a seorang ibu itu akan terkabul.Aku tahu seorang ibu tidak mungkin akan menjerumuskan anaknya sendiri. Jika almarhumah menginginkan aku menikah dengan Amar waktu itu pasti ia tahu lelaki pilihannya adalah orang yang baik dan bisa membahagiakanku.Acara do'a sudah usai dan aku pun berniat untuk pulang ke rumah ibu untuk melihat kondisi rumah itu seperti apa sekarang.Aku merogoh tas dan mengeluarkan uang dari dalam dompet kemudian mengulurkan pada Amar yang ternyata masih ber
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 81"Buat apa ini, Bu?" Tinah bingung ketika aku membuka bagasi mobil dan mengeluarkan sapu lidi dari sana."Buat nyapu, lah. Tolong bawa, ya!""Nyapu di mana?""Nanti juga akan tahu sendiri. Ayo, naik!"Aku mengemudikan mobil menuju rumah ibu yang dapat ditempuh dalam waktu sepuluh menit dari makam."Wah ternyata rumah orang tua Ibu besar dan bagus juga. Sayang sekali tidak ditempati." Tinah melongo."Lho, kok bersih banget rumah ini? Apa ada yang menempati?" Aku melongo saat melihat rumah yang tidak sesuai dengan yang kubayangkan.Dalam bayanganku, rumah itu pasti sudah seperti rumah hantu, sarang laba-laba ada di mana-mana, debu tebal yang menempel di setiap perabotan, dan halaman yang sudah dipenuhi sampah dedaunan yang berguguran dari pohon mangga dan rambutan yang tumbuh di sana. Itulah yang menyebabkan aku malas untuk berkunjung ke sini, apalagi saat hamil seperti ini.
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 82"Apa ini?" Aku terbelalak saat membuka amlop coklat yang ternyata berisi uang yang cukup banyak. Jangan-jangan si Amar ingin melamarku dan maharnya dibayar kontan? Pikiran macam apa ini? Bagaimana kalau ternyata si Amar itu sudah punya istri dan anak? Aku menggelengkan kepala."Ini uang hasil penjualan mangga dan rambutan. Maaf, selama ini aku yang mengurus karena takut mubazir jika dibiarkan begitu saja, sedangkan aku tidak tahu alamat Mbak Ulfa di kota. Aku sudah bertanya pada orang-orang barangkali ada yang tahu alamat Mbak atau nomornya, tetapi tidak ada. Apalagi di kampun ini Bu Salma dan Pak Hadi tidak punya saudara." Amar menjelaskan dengan panjang lebar tanpa kuminta."Jadi, kamu juga yang sudah membersihkan halaman rumah ini?""Iya, tetapi hanya halamannya saja karena rumahnya dikunci. Mbak tidak marah, kan?""Enggak, lah. Justru aku berterima kasih tetapi sebaiknya uang itu buat kamu saja." Aku &
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 83"Maaf, Mbak. Tadi ada satu pertanyaan yang belum kujawab, takutnya penasaran nanti." Amar nyengir."Pertanyaan yang mana?""Mbak tadi bertanya apakah aku sudah menikah.""Oh, itu,""Aku belum menikah, Mbak, alias masih jomlo.""Oh, alhamdulillah kalau begitu." Aku manggut-manggut, mengurut dada perlahan. Lega."Lho, kok, alhamdullillah. Memangnya kenapa? Kamu senang aku nggak laku?""Oh, itu, em, aku menawari kamu untuk bekerja denganku menggantikan manager lama yang kupecat karena korupsi." Aku lega, akhirnya menemukan jawaban yang tepat padanya. Tidak mungkin, 'kan aku bilang naksir atau suka pada pandangan pertama. Aku cukup tahu diri, kok, janda yang sedang hamil sepertiku tidak pantas suka dengannya."Terus apa hubungannya dengan tahu aku menikah atau belum?""Kalau kamu belum menikah itu artinya bisa bekerja maksimal karena tidak ada istri yang menggangg
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 84"I--iya, tolong jangan bahas suamiku. Kamu mau nggak kerja sama aku? Tolong pikirkan baik-baik tawaranku ini dan aku berharap kamu bersedia. Please!" Aku menangkupkan tangan di dada."Em, gimana, ya?" Amar menggaruk tengkuknya."Aku kasih waktu kamu untuk berpikir, ya! Ini alamat rumah serta tokoku, lengkap dengan nomor telepon. Hubungi aku atau datang langsung saja jika kamu mau. Aku tunggu, ya, dan aku memohon dengan sangat kamu mau." Aku mengulurkan selembar kertas padanya."Apa perlu membuat surat lamaran kerja?" Amar melihat dengan saksama alamat yang kuberikan."Tidak perlu pakai surat lamaran kerja, no interview, kamu langsung diterima.""Baiklah. Aku coba semedi untuk mohon petunjuk, ya? Maksudku salat istikharah untuk meminta petunjuk pada Allah agar diberikan jalan yang terbaik." Amar memasukkan kertas itu ke dalam saku celananya."Salat istikharah? Mau cari jodoh?" Aku mengernyit."Kamu
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU 85"Karena posisi itu sudah ada yang menempati." Aku nyengir. Aduh, kenapa si Amar nggak ngasih kabar juga sampai sekarang. Apakah dia nggak mau? Apa perlu aku menelepon dia terlebih dahulu untuk menanyakan mau atau tidaknya agar lebih jelas? Tetapi, aku tidak punya nomor teleponnya. Bagaimana ini?"Siapa? Kamu jangan sembarangan menerima orang untuk bekerja di toko kita, ya, Ul.""Tokoku, Mas, bukan toko kita.""Iya, aku tahu, tetapi aku masih berharap toko ini bisa menjadi toko kita lagi.""Sekarang Mas pulang aja karena aku sudah pasti tidak menerima kamu lagi.""Aku tidak akan pulang sebelum melihat siapa yang menjadi manager di toko ini. Aku harus memastikan kalau kamu tidak salah pilih.""Itu bukan urusan kamu lagi." Aku kesal Mas Rey belum mau pulang juga.Tiba-tiba seorang karyawan datang dan bilang ada seseorang yang ingin bertemu denganku selaku pemilik t