Share

Jangan Oleng!

Dengan raut wajah bersaput kesedihan yang begitu besar, Papa Snoek masuk ke ruang perawatan. Om Dirga dan Tante Bethanny mengikuti di belakangnya dengan raut wajah yang tak kalah sendu. Mata Tante Bethanny bahkan terlihat berkaca-kaca dan mengembun, nyaris tumpah air beningnya, ketika sampai di sisi tempat tidur Kenzy.  Aku? Sebenarnya, aku nggak tahu, apa yang saat ini kurasakan.

 Apakah sedih karena Kenzy sakit atau Galih yang telah membawa pergi seluruh cintaku padanya? Apakah remuknya hati ini murni karena kepergian Galih atau karena Kenzy yang masih harus dirawat di sini sampai beberapa hari ke depan? Ah, atau karena ada Papa Snoek yang bisa saja langsung memfungsikan diri sebagai guru yang menungguku mengumpulkan PR?

I don

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status