Ruang keluarga menjadi beku sekarang, kontras dengan musim semi yang menumbuhkan kehidupan, memekarkan bunga-bunga dan menghijaukan semesta Netherlands. Oooh, ooohhh, pasti Keukenhof sudah berwarna-warni dan meriah dengan berjuta-juta tulip. Iya, kan? Lalu, mengapa Kenzy justru memusim dingin? Tidakkah dia paham, harus menjadi apa dirinya sekarang? Menjadi matahari yang cahayanya menghangatkan, mencairkan dan menghidupkan. Itu mauku, tuntutanku. Satu-satunya yang ingin kudapatkan dirinya, sekarang juga.
"Kenzy!" aku meninggikan suara jadi menyerupai gertakan, "Jawab aku Kenzy, kenapa kamu mau menikah denganku? Apa motivasimu?"
Dug!
Bukan
Kecewa kuadrat kali empat ditambah empat, aku merentangkan kedua tangan, menggedikkan bahu. Rasanya, ooohhh, rasanya seperti baru saja kejatuhan rudal. Wooow, amazing tralala! Jika memang seperti itu keadaannya, kenapa baru sekarang Kenzy mengakuinya? Kenapa harus beralibi dengan panjang berliku-liku, naik turun dan berputar-putar seperti ini? Halooo, aku jelas manusia biasa yang kulitnya bisa tergores dan hatinya bisa terluka! Bukan berarti terluka karena mungkin Kenzy akan segera menikah lagi dengan Elize dan aku harus segera pulang ke Yogyakarta, Indonesia Raya. Tapi, karena selama ini dia telah mencuri kebenaran itu dariku. Maksudku, hakku untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.OK!Misi A, WHO IS THE DADDY telah ber
Dengan segenap perasaan terluka tapi tetap ingin bertahan dan berjuang untuk Papa, aku menekan bell pintu rumah Om Dirga. O'oooo, sepertinya bell sedang bermasalah, jadi aku mengetuk-ngetuknya dengan keras. Menyerupai gedoran, aku sendiri sampai berdebar-debar mendengarnya. Okeee, okeee. Aku rela, apapun yang mendasari Kenzy mau menikah denganku, sungguh rela. Toh, sama sepertiku, dia juga hanya ingin membahagiakan Papa Snoek. Apa masalahnya? Nah, kecuali enggg dia ingin menghancurkanku atau semacamnya. Iya, kan?Oh, syukurlah!Akhirnya Tante Bethanny membukakan pintu, tepat di saat rasa putus asa sudah mulai menyentuh hatiku. Nora langsung menghambur ke arahku begitu melihat kakaknya ini merentangkan kedua tangan untuknya.&nb
Wooow, amazing tralala!William Robotman. Benar-benar nggak nyangka kalau ternyata dia menyimpan niat jahat untukku. So what, kalau dia membantuku mendapatkan video itu dari Elize? Sorry! Jiwa ragaku nggak bisa dibeli oleh apapun kecuali tulusnya cinta dan kasih sayang. Jadi, salah besar kalau sampai William berpikir dengan video itu dia bisa membeliku. Nggak sama sekali. Bahkan, ketika dia bisa menjebloskan Elize ke dalam penjara sekalipun tetap nggak akan bisa membeliku. By the way Om Dirga akan mengembalikan video itu sekigus mengajaknya berbicara empat mata tentang perbuatan jahatnya kemarin. Oooh, my goodness! Om Dirga merasa ada yang aneh denganku kemarin sore, selain masalah Elize. Dia terus mendesak untuk aku bercerita dan ya, yaaahhh, kuceritakan saja semuanya. Jujur, apa adanya. Toh, Om Dirga kan pengganti Papa
De swiiing!Dalam detik-detik yang semakin cepat berdetak seolah-olah anak panah yang dilepaskan dari busurnya dengan sepenuh kekuatan jiwa dan raga, aku menatap Kenzy. Bukan dengan mata yang terpicing lagi tapi dengan mata bola mata yang kurasakan membesar dan hangat oleh air yang meluap naik. Oh, sungguh, mati-matian aku menahannya jangan sampai merembes. Tentu, aku terhimpit di antara dua pilihan yang sama beratnya sekarang tapi ingin memilihnya tanpa sesuatu yang disebut dengan tangisan. Tanpa emosi yang tak terkendali, seperti yang selama ini sering terjadi. Nggak, nggak ingin memercikkan hawa panas di atas semua rencana indah hari ini. Menyiapkan baju, sepatu dan tas yang pantas untuk bekerja. Well, sepertinya harus berbelanja juga sih, di HEMMA. Mencari sepatu kanvas yang nyaman dipakai saat bekerja. Ummm, ummm, se
Sleedorn Tuin, 28 April 2018Dear Angel,Aku nggak tahu harus sedih atau bahagia, sungguh!Ya, yaaahhh, meskipun Kenzy sudah mulai menunjukkan perubahan baik untuk memenuhi semua janjinya padaku. Tapi itu bukan jaminan, kan? Terlebih, masih harus menunggu lima bulan lagi untuk tahu, siapakah ayah dari bayi Elize yang sebenarnya. Kenzy, Zio atau siapa? Sejujur-jujurnya kukatakan, semoga bukan Kenzy. Well, demi kebaikan semua. Papa, Papa Snoek dan ya, yaaahhh, aku juga. Tentu saja. Ya ampuuun! Walaupun perasaanku terhadap Kenzy masih tetap sama, tapi kuharap kecelakaan itu nggak berbuah di rahim Elize. Semoga itu buah dari orang lain.
Ini dunia. Tak ada yang sempurna di dalamnya. Tak ada yang abadi. Kesempurnaan mutlak milik Tuhan, begitu juga dengan keabadian. Maafkanlah, hal-hal yang membuatmu nggak enak hati. Lupakanlah kejadian-kejadian yang membuatmu kecewa, marah, muak atau bahkan benci. Mulailah dengan sesuatu yang baru, yang lebih baik. Semoga Tuhan memberkahi.Oh, God!Bagaimana rasanya jika tiba-tiba aku sebijaksana itu ketika menghadapi Kenzy yang dengan penuh keyakinan dan percaya diri mengajak kencan malam ini? Jika aku memenuhi ajakannya, berarti itu akan menjadi the sweetest date pertama kami. Maksudku, kencan yang tanpa embel-embel bernama terpaksa, terjebak, terseret atau semacamnya. Iya, kan? Pasti akan menimbulkan kesan yang super duper a
Cinta lokasi?Aku bingung lalu menertawakan diri sendiri karena tiba-tiba saja berpikir seperti itu. Kenapa coba harus diksi itu yang muncul dalam benakku yang sedang landai tanpa badai? Cinta lokasi. Ya ampuuun! Kami kan, nggak sedang berada di lokasi syuting sebuah film atau sinetron? Kami sedang menjalani kehidupan yang jujur saja masih membingungkan bagiku sampai detik ini. Terlalu sulit, rumit. Ruwet kuadrat. Apa karena masih bingung, jadinya horor? Masa, mendeklarasikan perasaan tenang dan bahagia ini dengan cinta lokasi? Ehemmm, berlebihan nggak, sih?Q & AQ: Apakah aku sedang jatuh cinta?
De swiiing!Iya, benar, itu memang tulisan tangan Galih. Tulisan yang kecil-kecil rapi, tegak dan nggak ada satu huruf pun yang berdempetan dengan huruf yang lain. Jarak antar kata pun terlihat stabil, begitu juga dengan jarak antar paragraf. Penggunaan huruf kapitalnya pun bagus sesuai dengan PUEBI dan yang jelas, bentuk huruf g kecil yang mirip dengan angka sembilan itu yang nggak bisa menipu. Aku tahu persis tentang hal itu, filosofinya deep and touchy. Dia lahir di tanggal sembilan, bulan sembilan. Itulah mengapa, dia menulis huruf g kecilnya seperti angka sembilan. Damar Galih. Jadi, kalau misalnya semua foto pengantinnya itu hasil editan, apa Galih sedang berada di bawah pengaruh obat bius sewaktu menulis surat ini? Tapi kalau misalnya kenyataannya memang seperti itu---foto pengantin mereka memang asli---yang berart