Share

11

Kedua mata dua besaudara itu terbelalak, terutama pangeran. Ia baru saja bertanya dan seakan mendapatkan jawabannya langsung dan itu… itu adalah suara bu Diyah… Apa mungkin bu diyaah???

Furqon berjalan ke arah pintu dan membukanya sedikit. furqon memang sangat memprivasikan kamarnya, bahkan para pembantu tidak pernah masuk walau untuk membersihkan kamarnya, semuanya ia urus sendiri.

“Terima Kasih, bik” jawab furqon dengan raut muka datar seperti biasanya

“Sama-sama tuan, jaga kesehatannya tuan, tadi tanpa sengaja saya menyentuh tangan tuan, dan tubuh tuan dingin sekali, saya hanya khawatir tuan akan demam” Ucap bu diyah sambil melihat kearah furqon.

“Terima Kasih bik” ucap furqon dengan sedikit senyum kecil di ujung garis bibirnya. Bu diyah pun tersenyum karena memang tuan mudanya itu jarang sekali bahkan hampir tidak pernah tersenyum setelah kejadian tujuh tahun yang lalu.

Furqon kembali menutup pintu dan membawa wedang jahe itu dengan hati-h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status