Share

3

Brum brumm…. Bunyi halus motor mewah milik Pangeran sudah memasuki gerbang rumah mewah milik sepupunya. seisi rumah sangat mengenal Pangeran Mirza Haris

“Maaf tuan, tuan muda lagi tidak ada di rumah,” Bu Diyah menyapa pangeran dengan suara cemas, karena si pemilik rumah tidak pernah mengizinkan siapapun masuk ke rumah termasuk sepupu, paman dan bibinya kecuali jika ia berada di rumah.

“Tidak apa-apa bi, nanti kalau furqon marah, aku yang tanggung jawab” jawab pangeran sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa mewah berukuran jumbo.

 bu diyah pergi ke dapur tanpa menawari pangeran makan atau minum karena takut akan dimarahi oleh sang majikan. Di rumah itu semua pembantu dilarang keras menjamu makanan ataupun melayani keluarga yang datang berkunjung. Jika butuh sesuatu tamu tersebut harus mengambil sendiri atau memasak sendiri apa yang ingin dimakan atau dibutuhkan. Pangeran yang sudah sangat paham dengan kondisi dan aturan-aturan rumah itu segera menuju ke dapur dan meneguk beberapa gelas air putih sangking haus nya. lalu ia kembali ke sofa dan menghempaskan tubuhnya yang sangat lelah.

Setengah jam berlalu.

Sang pemilik rumah, Hadinata Furqon Utama keluar dari mobil mewahnya, masih lengkap dengan seragam SMA nya tanpa ekspresi ia melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Tiba-tiba raut wajah nya berubah, ia sangat terkejut dan ketakutan, ekspresi yang sulit dijelaskan ketika ia melihat seseorang tidur tengkurap di atas sofa jumbo itu. Perlahan ia melangkah, ia mengamati dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu menggoyangkan pelan tubuh pangeran.

Pangeran dengan wajah bantal nya menatap ke arah Furqon

“ehhh Sepupuku, kamu sudah pulang,?

Furqon langsung menghela napas. “kenapa kamu tidur di sini? Kenapa datang tanpa memberi kabar” Tanya furqon dengan sangat dingin

Pangeran bangun dan duduk sambil menyenderkan tubuhnya di sofa “Aku sengaja memberi mu kejutan, tapi karena cuaca sangat panas, dan aku sangat lelah, lalu aku tertidur di sofa,”

“Kau tahu benar bahwa aku tidak menyukai tamu dan tidak perlu memberi ku kejutan, aku tidak butuh dan tidak menyukai hal-hal seperti itu” jawab furqon dengan perasaan marah

“Sudahlah adik sepupu, aku jamin ini adalah yang pertama dan terakhir, lagi pula apa kamu tidak bosan hidup sendiri? kalau ada keluargamu mengunjungi mu, itu artinya mereka sangat menyayangimu, atau bahkan mungkin…. Membutuhkan pertolonganmu” pangeran membujuk furqon yang sedang  marah.

Furqon menatap pangeran seolah ia menangkap ada maksud lain dari perkataan perkataan pangeran

“Begini, aku kan baru saja selesai ujian nasional, jadi aku tidak akan ke sekolah lagi sampai pengumuman kelulusan keluar, setelah itu aku akan melanjutkan kuliah ke inggris,”

Mendengar perkataan pangeran, furqon segera menjawab dengan dingin dan suara datar “aku tidak mengizinkan mu liburan di sini, pulanglah sebelum malam”

“Aku sudah memutuskan untuk liburan di sini” jawab pangeran enteng dan melangkah ke dapur mencari makan.

“Siapa kau yang berani membantahku,!” jawab furqon yang mulai emosi

Tanpa mempedulikan emosi furqon, sambil berjalan, pangeran menjawab dengan nada candaan “seharusnya aku yang mengatakan itu, karena aku lebih tua dari mu dan aku adalah Sepupu yang terlupakan, hmm sedih sekali. Sudahlah, ayo makan, aku sangat lapar,!”

Mata furqon mulai melotot mendengar ucapan pangeran, pangeran tiba-tiba mengeluarkan mie instan dan tersenyum jahil pada furqon.

Saat mie instannya sudah matang, pangeran menyajikannya di meja dan furqon juga ikut memakannya. melihat furqon makan mie dengan lahap lalu Pangeran mulai teringat dengan orang tuanya yang merindukan furqon

“Fur, mama sama papa ku sangat khawatir dengan mu, mereka tidak berani berkunjung Karena kamu melarangnya, aku tahu kamu trauma dengan masa lalu mu, tapi tidak benar jika kamu selalu terpuruk seperti ini. Kamu bisa tinggal bersama kami, mama dan papa tidak keberatan mungkin dengan berkumpul bersama kami, kamu akan merasa lebih baik”

furqon hanya makan seolah ia tidak  mendengarkan apapun “besok pagi, kembalilah ke kota mu, aku tidak bisa membiarkan mu tinggal lebih lama lagi”

“Fur, aku mohon mengertilah, kamu tahukan bahwa sepupu-sepupu yang lain, bahkan adikku sendiri sekarang tidak mengenali atau mengingat mu lagi. Jika kau selalu menjauh dan tidak bernah berbaur dengan kami, kamu akan menjadi sepupu yang terlupakan atau bahkan anggota keluarga yang terlupakan.”

“Aku tidak peduli” jawab furqon singkat

Pangeran menjelaskan dengan penuh bersimpati dan mencoba membujuk sepupunya itu. “Fur.!!! Kalau kamu takut para pembunuh itu kembali, kenapa kamu tidak pindah dari sini, kenapa hanya melarang kami untuk berkunjung? Atau kamu memang menunggu pembunuh itu datang?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status