Share

12 : Belum Bisa Melupakan

BRAK!

Malik terkejut saat pintu kamarnya dibuka dengan sangat keras, dan saat melihat siapa yang datang--rasanya seperti dia sudah bisa melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Malik!" Leria mendekati sang suami, dengan raut bingung, kesal, kecewa yang berpadu satu—tak mudah dijelaskan dengan kata-kata. "Apa ini, Malik? Kenapa kamu bawa pulang perempuan itu?"

"Aku sudah bilang 'kan kalau dia bukan Navia, aku sudah mastiin itu jadi jangan marah-marah seka—"

"Gimana bisa aku bersikap tenang seperti yang kamu harap? Kamu ngerti apa yang kamu lakuin, nggak, sih?"

"Ngerti," jawab Malik, singkat dan tegas di depan wajah Leria yang tegang, "dan aku ngerti kalau kamu juga bakal bereaksi seperti ini."

"Kalau begitu, kenapa tetep kamu lakuin? Kamu nggak mikir perasaan aku?"

"Hah ... aku lakuin semua ini untuk Kamal. Kamu lihat sendiri gimana keadaan dia, kan? Dia lahir sehat, nggak ada kekurangan apa pun. Tapi sejak kematian ibunya, Kamal jadi anak yang rewel banget, sering sakit dan a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status