Share

87

Tirtasari turut menjadi sumber keindahan malam. Ia menuntun kedua gadis kembar melayaniku dengan baik.

Dan rupanya Chantrea dan Chanthou sendiri telah diajari teknik percintaan. Atau karena mereka sering mengintip kamar ayahnya?

Pesona dan kehangatan mereka sungguh melenakan. Lain dari segenap wanita yang telah kunikmati selama ini.

Kepuasan pun melandaku hingga berlimpah ruah. Tak terbayangkan keindahan semacam ini sebelumnya. Di tengah hutan jantung Asia Tenggara ini.

Aku merebah dengan tiga wanita mengitariku setelah puas. Kepeluk dan kukecupi mesra kening mulus mereka. Chantrea dan Chanthou di sampingku. Sementara Tirtasari di belakang Chanthou.

“Bagaimana cara keluar dari sini?” tanyaku mengusap kedua pundak istri kembarku.

“Mau kemana?” tanya Chantrea.

“Kami ingin melacak lagi orang yang kami curigai,” jawabku.

“Tapi kita baru saja menikah!” balas Chanthou sedikit merengut manja.

“Kami harus cepat,” jawabku, “Bahaya besar sedang mengintai.”

“Yah, itu benar!” sahut Tirtasari, “Mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status