Share

DOA NENEK

Marwah_gadis kecil itu menanti kedatangan sang ibu hingga magrib menjelang. Matanya selalu berlinang air mata saat wanita yang begitu ia rindukan tak jua menampakan batang hidungnya. Berulang kali ia percaya pada ucapan sang nenek jika esok ibunya akan datang sehingga ia selalu menanti di depan pintu setiap hari.

“Ayo Nak, kita masuk, sudah magrib!” ajak Bu Narti.

“Aku kangen Mama, Nek,” sahutnya dengan mata berembun.

“Besok pasti Mamamu datang.” Lagi-lagi Bu Narti memberinya janji yang sama.

“Nenek selalu bilang begitu, tapi kenapa Mama ga pernah datang?” Kali ini Marwah tak percaya dengan  janji neneknya. “Nenek bohong ya?” tanyanya mulai berurai air mata.

Bu Narti menatap nanar ke wajah cucunya. Wajah yang menyiratkan banyak rindu untuk sang ibu dan rasa perihnya dibuang oleh kedua orang tua. Dada perempuan tua itu bergemuruh. Sesak menyelimuti melihat pedihnya hidup

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status