Share

136. Pernikahan yang Layak

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-09-16 15:41:55

“Karena aku ingin kalian cepat-cepat menikahkanku dengan Bianca!”

Di seberang, terdengar keheningan beberapa detik. Suara Marissa yang akhirnya pecah, penuh keterkejutan.

“Menikah? Geo, kamu serius? Tidak bisakah ini dibicarakan dulu? Semua harus dipersiapkan dengan matang—”

Detik berikutnya, Atrick mengambil alih telepon.

“Ada apa, son? Kamu membuat Mommymu lemas.” Atrick berkata sambil mendudukkan istrinya yang terlihat kesulitan bernapas.

“Aku mau kalian menikahkanku dengan Bianca. Secepatnya.”

Di seberang sana, Atrick termenung. Ia menatap Marissa yang terlihat masih shock.

“Kami masih ada urusan di sini, Son.” Atrick berusaha tenang dan menenangkan Geo.

Geo menggeleng-geleng sambil mondar-mandir. Ia berpikir sejenak, lalu dengan tekad kuat menyahut frustasi.

“Aku tau semalam, acara yayasan amal yang Mommy dan Daddy hadiri sudah selesai. Apa lagi urusannya?”

“Kami masih ada beberapa agenda dengan teman-teman di sini.”

Atrick mendengus pelan, kemudian menjawab tegas.

“Ya sudah. Ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
rianur378
wah bakalan the Royal Wedding nich Bianca dan Geo,,, bener kata Mommy Marissa,,, Bianca pantas mendapatkan pernikahan impian setelah pernikahan yang lama,, berdarah-darah,,,
goodnovel comment avatar
New Betsi Damisi
habis daaaaah ntar janda nya di gondol orang lagi
goodnovel comment avatar
rianur378
wkwkwk,,, betul betul betul
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   148. Dasar Jenius!

    “Bagaimana perasaanmu? Sakit?” Geo terbaring dengan satu lengan merangkul tubuh Bianca yang beristirahat di dadanya. Napas keduanya mulai teratur, meski detak jantung masing-masing belum sepenuhnya tenang.Geo menatap Bianca serius kala tidak langsung mendapat jawaban, lalu menelusuri pipi istrinya dengan ibu jari. Bianca tersenyum tipis. “Aku baik-baik saja. Tidak separah yang kubayangkan.”Geo menarik napas lega. Tapi Bianca belum selesai bicara. Ia menambahkan dengan wajah serius, “Malah, aku menemukan sesuatu yang menarik.”Kening Geo berkerut. “Menarik?”Bianca memindahkan kepalanya dari dada Geo ke bantal, matanya berbinar seperti biasanya ketika ia membicarakan angka. “Aku baru sadar… aku bisa merasakan kenikmatan penuh tepat setelah hentakanmu yang ketujuh belas.”Geo terdiam lalu ternganga. Ia menoleh cepat, seolah tak yakin dengan apa yang barusan didengar. “Tunggu… apa kamu… menghitungnya?”Bianca mengangguk polos. “Terjadi begitu saja. Aku kan selalu menghitung. Itu refl

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   147. Malam Pertama

    Ballroom perlahan mulai lengang. Musik yang sejak tadi riang kini berganti menjadi iringan lembut, seolah menutup pesta megah yang baru saja berlangsung. Para tamu berjalan keluar dengan senyum puas, masing-masing menerima sebuah kotak mewah yang sudah ditata rapi di meja dekat pintu keluar.Kotak dalam balutan hitam matte dengan pita abu-abu mengilap. Di dalamnya ada satu set aromaterapi edisi khusus dari Richmont Fragrance, perusahaan wewangian terkenal dunia, lengkap dengan minyak esensial beraroma romantis. Tidak hanya itu, di sudut kotak terletak sebuah diffuser kecil berlapis emas—produksi terbatas dari Gold Dy yang merupakan perusahaan perhiasan kekinian dan memiliki cabang di beberapa negara besar.Seorang tamu berbisik kagum pada istrinya saat berjalan menuju lobi, “Souvenirnya luar biasa. Rasanya ini bukan sekadar hadiah, tapi karya seni.”Komentar itu menggambarkan kesan yang sama yang dirasakan semua tamu. Pesta ini bukan hanya megah, tetapi juga penuh perhatian pada det

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   146. Sempurna

    Setelah prosesi sakral selesai, suasana ballroom berubah menjadi lebih santai. Musik lembut mengalun, para pelayan sibuk menghidangkan hidangan pembuka di meja-meja bundar yang dihiasi bunga putih-biru elegan. Para tamu, satu per satu, mulai menghampiri Geo dan Bianca untuk mengucapkan selamat.Ketua dan pengurus RT di komplek perumahan tempat Bianca tinggal, menjadi yang pertama mendekat. Pria paruh baya itu tersenyum lebar sambil menyalami Geo.“Selamat ya, Pak Geo, Bu Bianca. Kami baru tau kisah kalian sebegitu harunya.”“Persis film drama, ya.”“Syukurlah kalian bisa bersatu kembali.”Bianca membalas dengan senyum penuh rasa hormat. “Terima kasih banyak, bapak-bapak dan Ibu-Ibu.”Setelah itu, kepala sekolah Blue dan Grey, ditemani beberapa guru, ikut maju. Sang kepala sekolah menyalami keduanya dengan hangat. “Selamat atas pernikahannya, Bu Bianca, Pak Geo. Kami benar-benar turut merasakan kebahagiaan yang ditularkan Blue dan Grey.”Geo mengangguk penuh kebanggaan, matanya melir

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   146. Sempurna

    Setelah prosesi sakral selesai, suasana ballroom berubah menjadi lebih santai. Musik lembut mengalun, para pelayan sibuk menghidangkan hidangan pembuka di meja-meja bundar yang dihiasi bunga putih-biru elegan.Para tamu, satu per satu, mulai menghampiri Geo dan Bianca untuk mengucapkan selamat.Ketua dan pengurus RT di komplek perumahan tempat Bianca tinggal, menjadi yang pertama mendekat. Pria paruh baya itu tersenyum lebar sambil menyalami Geo.“Selamat ya, Pak Geo, Bu Bianca. Kami baru tau kisah kalian sebegitu harunya.”“Persis film drama, ya.”“Syukurlah kalian bisa bersatu kembali.”Bianca membalas dengan senyum penuh rasa hormat. “Terima kasih banyak, bapak-bapak dan Ibu-Ibu.”Setelah itu, kepala sekolah Blue dan Grey, ditemani beberapa guru, ikut maju. Sang kepala sekolah menyalami keduanya dengan hangat.“Selamat atas pernikahannya, Bu Bianca, Pak Geo. K

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   145. Moment Bahagia

    Geo maju selangkah, menundukkan kepala hormat pada Billy. Ia melirik Bianca, lalu menoleh pada calon kakak iparnya. “Billy,” suaranya bergetar, namun mantap. “Aku tahu aku bukan pria sempurna. Aku pernah membuat banyak kesalahan… terutama pada keluargamu.”Bianca menatap Geo, matanya melembut, tapi Geo tetap memandang Billy dengan tekad.“Tapi hari ini, di hadapanmu… di hadapan semua orang yang kami cintai… aku berjanji.” Nafasnya terdengar berat, seolah menahan emosi yang menyesak di dada.“Aku berjanji akan menjaga Bianca dengan segenap hidupku. Aku akan membuatnya tersenyum, bahkan ketika dunia tidak berpihak. Aku akan berdiri di sampingnya—dalam senang, dalam susah, sampai napas terakhirku.”Suara Geo sempat tersendat. Jemarinya mengepal, berusaha menahan getaran di tubuhnya. Tamu-tamu terdiam, larut dalam ketulusan yang mengalir begitu nyata dari setiap kata.Bahkan musik latar yang lembut pun terasa seakan ikut berhenti memberi ruang pada janji itu.Billy menarik napas panjang.

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   144. Wedding Day

    Pagi itu hotel bintang lima yang dipilih keluarga Geo telah bertransformasi menjadi istana modern. Bianca tiba bersama Billy, Winda, dan si kembar. Begitu langkahnya sampai di lobby, ia tak kuasa menahan decak kagum.Ballroom besar yang pintunya terbuka memperlihatkan kemegahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Langit-langit tinggi dihiasi lampu kristal yang memantulkan cahaya putih lembut ke permukaan marmer mengilap. Warna dominan putih memberi kesan bersih dan megah, sementara detail biru dan abu-abu membuat ruangan itu anggun sekaligus menenangkan.“Mommy, lihat! Ada bunga biru!” Grey berlari kecil ke arah pintu ballroom, menunjuk rangkaian hydrangea biru muda yang disusun memanjang di dinding.Bianca tersenyum, menggenggam tangannya. “Iya, sayang. Cantik sekali, ya? Seperti di negeri dongeng.”Blue yang ikut mengamati menambahkan polos, “Seperti Frozen. Tapi ini untuk mommy dan daddy.”Billy menepuk pundak adiknya, menahan tawa kecil. “Kamu benar-benar beruntung, Bi. Jara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status