Share

Bab 26

Melia tidak bicara, dia malah menundukkan kepalanya dengan sesekali melirik ke arah pohon mangga yang ada di depan. Apa benar yang dikatakan Qiera?

"Melia!!"

Kali ini aku tidak tahan jika tidak membentaknya.

"Ma-mana mungkin, Mas. Suamiku sudah meninggal lima bulan lalu, apa yang dikatakan istrimu itu bohong!" jawabnya gemetaran.

"Bohong?" Aku menutup matanya lekat mencoba untuk mencari tahu kebohongan yang ada di matanya.

Walaupun aku tidak mencintai Qiera, tapi aku tahu kalau Qiera tidak suka berbohong. Walaupun iya, beberapa menit kemudian dia akan membicarakan kebenarannya sambil tertawa. Buktinya sekarang dia tidak melakukan itu, berarti apa yang dia katakan dia itu benar.

"Jawab yang jujur atau hubungan yang aku tawarkan padamu beberapa waktu lalu anggap saja tidak ada?" Terpaksa aku memberikan pilihan seperti ini padanya. Sebenarnya hanya untuk mengancam, tapi ya sudahlah.

"Nanti aku diceritakan di mobil, Mas," lirihnya dengan suara yang parau.

"Oke."

Aku membukakan p
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status