Share

BAB 2

last update Last Updated: 2023-12-20 21:47:05

"Aku bukan copet woi!! aku lagi nungguin orang, buat aku jemput!!" jawab pemuda itu marah..

"Sek sek Mas, aku lagi ada sms ini!" jawab Sekar segera membuka ponselnya yang berbunyi.

["Ini nomor hp Mas Niko, yang jemput kamu ya Sekar."] tulis pesan itu, yang ternyata dari Novi.

Sekar segera menghubungi nomor itu dengan terburu-buru. 

Tapi ternyata, ponsel pemuda di depannya berbunyi, dan ia segera menjawab.

"Ya hallo..!!" jawab pemuda itu ketus.

"Hhhhallo... " Sekar menjawab, dan segera melihat pemuda itu, dengan wajah ketakutan.

Aduh! !! mati aku!' gumam nya, saat melihat mata pemuda itu melotot kepadanya tak percaya, jika ternyata orang yang sedang di tunggunya dari tadi, adalah gadis yang ada di depan nya saat ini, yang hampir saja membuatnya mati konyol di pukuli oleh warga.

"Kamu!!!!" seru pemuda yang bernama Niko itu, melotot dan menunjuk wajah Sekar, dengan sangat kesal.

Warga yang masih berkerumun dan melihat hal itu, seketika bubar dengan ketakutan.

Mereka takut, kalau sampai pemuda yang mereka pukuli tadi, menuntut ke kantor polisi. 

"Ayo masuk!!!" geramnya, segera menjatuhkan kepalan tangannya lagi, ke bawah.

"Untung cewek lo! kalau laki-laki, sudah gue libas lo!!" geramnya lagi.

Dengan takut-takut, Sekar kemudian masuk ke dalam mobil.

"Ehh!! siapa suruh di belakang? memangnya aku supirmu apa? !!" ketus Niko, menyuruh Sekar duduk di depan. 

"Iiiya Mas, maaf saya ndak tahu." jawab Sekar, kemudian duduk di kursi depan, dan merapatkan tubuhnya ke jendela mobil, dengan takut..

Niko segera masuk, 

"Pasang sabuk pengaman nya!!" cetusnya, tanpa menoleh ke arah Sekar.

"Sabuk pengaman yang mana to Mas?" tanya gadis itu, tampak kebingungan.

"Ckkk, ngerepotin aja! dasar kampungan!" gerutunya kemudian mendekati Sekar, untuk memasang sabuk pengaman gadis itu.

"Ehh, Mas mau ngapain??" Sekar tampak histeris, sangat terkejut, saat tangan pemuda itu menyentuhnya.

"Gak usah geer deh!! aku mau pasang sabuk pengaman mu ini! mau kita di tangkap polisi, gara-gara kamu!!" umpat Niko menahan geli, dengan kepolosan gadis itu.

Sekar akhirnya diam, dengan jantung yang masih berdegup kencang, tak karuan.

Setelah memasangkan sabuk pengaman, Niko segera melajukan mobilnya dengan cukup kencang..

Sepanjang perjalanan, tak ada hentinya pemuda itu mengomel, sambil sesekali melirik ke arah Sekar, dengan sinis.

Sekar tak menghiraukan itu, karena saat ini ia tengah berjuang, untuk menahan gejolak dalam perut nya yang sudah siap tumpah.

Wajahnya terlihat begitu pucat, karena menahan semua itu. Sehingga omelan pemuda di sebelahnya itu, tak ia hiraukan sama sekali.

Karena kalau sampai ia muntah di mobil yang terlihat begitu mewah dan sangat bagus itu, bisa-bisa ia malah di turunkan di jalan, dan tak jadi mendapatkan pekerjaan.

"Dasar budek!! gak sopan, diajak ngomong dari tadi gak jawab!" ketus Niko kesal.

Tapi Sekar tetap diam saja, karena sekali dia membuka mulut, bisa-bisa isi dalam perutnya, bakalan ikut keluar.

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, kini mereka memasuki sebuah gerbang rumah mewah yang terlihat begitu megah.

"Ayo turun!!" bentak Niko, kesal.

Dengan tergesa Sekar turun dari mobil, 

"Itu barang-barang kamu!" seru Niko, yang berdiri di dekat gadis itu.

Namun tiba-tiba, Sekar tak dapat lagi menahan mual nya, dan muntah sebanyak-banyaknya, sehingga mengenai kaki Niko.

"Ya ampun! !!! Argh!!! hidupku benar-benar sial, sudah ketemu sama kamu!!" teriaknya, segera menuju keran air, yang ada di pojokan halaman itu.

Seorang bapak-bapak, dengan pakaian sederhana segera menyambut, dan membawakan tas milik Sekar.

"Sudah tidak apa-apa Mbak, biar saya saja yang bersihkan muntahannya." ucap Bapak itu, tersenyum ramah, mengingatkan Sekar, dengan sosok Bapaknya di kampung. 

"Ya ampun Sekar, akhirnya kamu sampai juga disini." sambut Novi tampak ketakutan, sambil melirik ke arah anak majikannya, yang sedang membersihkan kakinya.

"Gila nih cewek! sudah bikin bonyok wajah gue, sekarang kaki gue yang di muntahin! !" omel Niko, menatap kesal pada Sekar dan Novi..

Sekar segera menunduk, dan minta maaf.

"Ya maaf Mas, habisnya di dalam mobil dingin banget, kayak di dalam kulkas." sahut gadis itu, merasa tak enak.. 

"Dasar kampungan!!" maki Niko lagi, kemudian segera berlalu, masuk ke dalam rumah.. 

"Galak banget Mbak, itu Mas Niko." ucap Sekar, kepada Novi.

"Udah, sekarang masuk dulu yuk, biar mbak kenalin ke Nyonya." ajak Novi, segera menarik lengan Sekar.

****

"Masa aku harus nyamar jadi pembantu sih Sayang?? mana jadi pengurus Nenek kamu lagi!!" seru seorang gadis yang bernama Sisil.

"Ya mau bagaimana lagi Sayang, hanya dengan cara ini, kita bisa terus bertemu dan dekat." jawab pemuda yang terlihat cukup tampan, yang ternyata adalah adik lelaki satu-satunya, dari Niko.

"Kamu tahu kan, Mama aku itu sangat keras, selama aku masih kuliah seperti ini, Mama gak bakal bolehin aku buat bawa perempuan ke rumah." ucap Denis, lagi.

"Ya udah deh, tapi janji ya, kamu harus lebih sering perhatian ke aku." rajuk Sisil manja.

"Iya, pokoknya kamu harus bisa ambil hati Mama dan Oma.., supaya hubungan kita, kelak bisa di restui. Kamu mau kan jadi istri aku, kalau sudah tiba waktunya??" ucap Denis, merayu kekasihnya itu.

Sisil mengangguk senang.

Kapan lagi coba, bisa dekat dengan anak orang kaya, yang memiliki banyak usaha di kota besar seperti ini.

Sisil yang merupakan seorang pelayan sebuah kafe, tempat di mana Denis sering nongkrong bersama teman-temannya, telah jatuh hati, dengan gadis yang memiliki paras cantik itu.

Di tambah sifatnya yang manja, membuat pemuda yang masih duduk di bangku kuliah semester 1 itu, tergila-gila, dan nekat membawa Sisil kerumahnya, walau harus menyamar sebagai seorang pembantu, demi bisa terus berdekatan dengan nya.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nila Elok
bagus lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 35

    Niko segera berlari, mencari ruangan tempat Sekar berada."Sialan si Denis, ngapain juga dia malah masuk dan ikut menunggu Sekar di dalam!" geram Niko, merasa sangat marah."Sekar!!" Niko segera masuk, dan langsung menghampiri istrinya itu, dan menyuruh Denis untuk keluar."Ingat Denis, kamu hutang penjelasan, pada Abang nanti!" geramnya, menyuruh adiknya itu segera keluar dari ruangan. Denis hanya diam, dan pasrah saja saat abangnya itu, memarahi nya."Sayang, maafkan Mas ya, karena datang terlambat." bisik Niko, kemudian menciumi pipi sang istri. "Sakit Mas.." Sekar masih merintih kesakitan, dengan peluh yang sudah bercucuran."Dokter, bagaimana istri saya?" Niko tampak begitu panik, melihat kondisi istrinya, yang tampak begitu lemah."Ini sudah pembukaan 7 Pak, tapi dari satu jam yang lalu, istri Bapak pembukaannya tidak bertambah." jelas dokter "Terus bagaimana dokter?" tanya Niko panik.Sekar yang saat ini telah di pasang jarum infus, untuk menjaga staminanya dalam melahirkan,

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 34

    Sekar menyilangkan kedua tangannya, di depan dadanya karena merasa sangat malu.Niko benar-benar tak percaya, melihat kecantikan Sekar, yang begitu memabukkan nya, malam itu.Gadis berbulu mata lentik itu, benar-benar berbeda saat mengenakan gaun, yang di pilihkan oleh Niko. "Sekar..." Niko segera menggeser posisi tubuhnya di ranjang, memberikan ruang untuk istri belia nya itu. "Kenapa harus di tutupi..?" bisik pemuda itu, dengan suara yang sudah terdengar berat, meraih kedua tangan istrinya."Saya malu Mas.." "Tidak usah malu, sekarang aku sudah menjadi suamimu, setiap hari juga bakalan lihat semuanya.." bujuk Niko, menyingkirkan tangan istrinya dari dadanya."Kamu pasti capek kan, mau Mas pijit?" tanya Niko, menawarkan dirinya, agar sang istri merasa lebih rileks."Memangnya Mas Niko, bisa?" tanya Sekar, tampak malu-malu. "Kalau buat istriku, aku jadi serba bisa, termasuk jadi tukang pijit kamu.." rayu Niko, membuat Sekar merasa tersanjung.Sekar tak menolak, saat kemudian Niko

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 33

    "Sah?!" "Sah!!" helaan nafas lega, segera terdengar dari pemuda berhidung bangir itu, kemudian tersenyum tipis. Jambang dan kumis tipis, yang biasanya menghiasi wajahnya, kini telah tercukur bersih dari wajah tampannya itu.Sekar segera di tuntun menuju sang suami, untuk mencium tangan suaminya itu, sebagai bentuk awal baktinya seorang istri, terhadap suami.Tangan halus Sekar, terasa begitu dingin seperti es, saat menyalami tangan Niko, yang terasa sedikit basah karena berkeringat.Niko kemudian mendaratkan sebuah kecupan, di dahi Sekar.Cukup lama Niko mencium kening istri barunya itu, hingga kemudian bu Raya menjawil pinggang putranya, untuk menyudahi sesi cium kening.Semua orang tertawa cekikikan, menyaksikan itu. "Udah gak sabar kayaknya itu, mempelai laki-lakinya." celetuk kerabat Sekar, yang kemudian di sambut dengan tawa, oleh yang lainnya."Udah, langsung bawa ke kamar saja Mas.." celetuk mereka lagi, membuat wajah cantik Sekar, tampak memerah karena malu. Sedangkan Nik

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 32

    "Mas Niko jorok ihhh!" seru Sekar, dengan wajah yang memerah, karena malu. "Kok jorok sih? kita kan mau beli Sekar, emangnya kamu gak pernah pake itu ya?" tanya Niko, jail."Auk ah..saya gak mau ke sana ah!" seru Sekar, kemudian membelok ke sebuah tempat duduk, dan duduk di sana.Niko menahan tawanya, melihat Sekar yang ngambek, dan tampak begitu malu, hanya karena di ajak membeli perangkat dalamannya. "Ya sudah kalau kamu gak mau, biar aku saja yang pilihkan, tapi coba aku lihat dulu, berapa kira-kira ukuran milik kamu itu..?" ucap Niko, menaik turunkan alisnya, membuat Sekar merasa geli sendiri, dengan ucapannya barusan."Mau lihat gimana? gak mau ah! jorok banget sih Mas Niko!" kesal gadis berwajah imut itu, bergidik ngeri. "Ya makanya, ayo kita pilih dulu sesuai dengan ukuran kamu. Yang tahu ukurannya kan cuma kamu, karena Mas belum pernah pegang, ataupun melihatnya." ucap Niko sambil nyengir.Sekar benar-benar merasa kesal sekaligus malu, dengan ucapan pria dewasa di depannya

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 31

    "Ini beneran ya Mas? Kita mau ke kampung nanti malam?" tanya Sekar, saat pagi itu, Niko memintanya untuk bersiap."Ya bener lah Sekar.." jawab Niko, tersenyum geli, melihat Sekar yang terlihat panik."Tttapi, Mas Niko kan kakinya lagi sakit begitu.." jawab Sekar, menatap kaki Niko, yang masih terlihat membiru."Rasa sakitnya langsung hilang, setelah kamu pijat kemarin, ini cuma tinggal bekasnya aja." jawab Niko, mengusap kakinya itu, yang sebenarnya masih lumayan sakit."Masa sih Mas?" tanya Sekar tak percaya. "Ya beneran lah. Sepertinya tangan kamu itu memang mengandung obat deh!" gombal Niko, kemudian meraih tangan Sekar, dan menciumnya."Apaan sih Mas, pagi-pagi kok sudah gombal!" seru gadis bermata indah itu tersipu, kemudian berusaha menarik tangannya. "Hem! Niko! pagi-pagi sudah ngegombalin anak orang!" seru bu Raya, saat memergoki keduanya, yang tengah berduaan di teras belakang. Sekar yang malu, segera permisi untuk kembali ke dapur.Niko hanya menyeringai, mendengar ucapan

  • KETIKA SI BUNGA DESA JADI PEMBANTU DI KOTA   Bab 30

    "Ihh geli Mas!" seru Sekar, berusaha melepas pegangan tangan Niko, dari perutnya."Udah ayo jalan, aku sudah lama gak naik motor, jadi takut jatuh kalau gak pegangan." jawab Niko modus, sembari tersenyum tipis. Akhirnya Sekar hanya diam, dan membiarkan pemuda itu melingkarkan tangannya di perutnya yang kecil.Hati Sekar tak karuan, tubuhnya terasa panas dingin saat tiba-tiba tangan hangat Niko, menyelusup masuk ke balik blus nya, sehingga kulit mereka bertemu.Nafas Sekar tertahan, tapi kini dia tengah berkendara, dan harus menjaga keseimbangan laju motornya.Niko seakan lupa diri dengan posisi mereka yang tengah berkendara, pemuda itu mengelus kulit perut Sekar yang terasa begitu halus di tangannya, sehingga membuat Sekar menjadi oleng dan menabrak sebuah pembatas jalan. "Aw!" seru Niko yang sudah terjatuh di aspal, dengan posisi kaki yang tertimpa motor.Untung saja jalanan tak terlalu ramai, orang-orang yang sedang berlalu lalang di sekitar situ, segera menolong mereka."Aduh, ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status