Share

KESEDIHAN

      Pagi itu baik Sanjaya mau pun Nadila tidak banyak bicara. Mereka menikmati sarapannya dalam diam. Meski penasaran, Nadila tidak berniat untuk bertanya. Ia ingin Sanjaya sendiri yang nanti menceritakan segalanya. 

"Aku ke kantor dulu. Hari ini kau datanglah ke rumah Nadine. Lihat keadaannya dan katakan jika aku sangat marah kepadanya. Katakan untuk tidak pulang ke rumah ini sampai emosiku reda," kata Sanjaya. 

      Nadila hanya mengangguk mengiyakan dan membiarkan Sanjaya berlalu dari ruangan itu. Setelah suara kendaraan terdengar menjauh barulah Nadila memanggil asisten tumah tangganya. 

"Mbok Asih!" panggilnya.

     Tak lama seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan muncul. Dia adalah pekerja yang paling lama di rumah Nadila. Ia bekerja sejak Nadine masih kecil. Mbok Asih janda tidak memiliki anak karena memang tidak bisa hamil akibat kanker rahim. 

      Ia pun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status