Share

24. Lima Prajurit

Peter mulai berkeringat. Apa mungkin ... akan terjadi seperti waktu itu lagi?

Alfons bangkit dari sofanya. Ia berjalan ke arah Sheira yang tersenyum aneh dengan tatapan kosong.  Sesingkat itu, Alfons langsung melumat bibir merah muda Sheira. Matanya terpejam dan mulut mereka beradu ciuman. Dengan penuh nafsu ia menggerayangi punggung Sheira. Keduanya mulai bermain lidah. Entah berapa lama mereka berciuman dengan ganas, hingga Alfons terengah kehabisan nafas.

Peter terlihat takut. Ia buru-buru mengunci pintu kamar dan berdiri tegap berjaga di depannya.

Alfons lalu menatap mata perak Sheira dalam-dalam. Jemari kurusnya membelai pipi putih Sheira lembut.

"Putri ... apakah kau akan merindukanku?" tanyanya pelan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Sheira!! aku nangis!! PLISS
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status