Share

Bab. 5

Penulis: Leend Syahidah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-01 19:15:45

Netra Dirham memerah, membayangkan sesakit apa perasaan istrinya yang sudah yatim sedari kecil ini.

“Bajunya jangan yang mahal-mahal, Mas. Aku nggak biasa beli baju mahal.”

“Nggak usah sering belikan aku baju, Mas, nanti lebaran aja baru beli baju lagi. Buat Mas aja, kan Mas kerja.”

Dirham tahu, Kumala tak enak menggunakan uang nafkah yang ia berikan.

“Cari uang kan nggak gampang, Mas.” Begitu ucap Kumala saat Dirham bertanya mengapa tak ingin beli baju ataupu  perhiasan dan make up seperti wanita lainnya.

“Aku Cuma perempuan kampung, Mas. Kenapa kamu terima perjodohan ini?” tanya Kumala padanya saat malam pertama mereka. Selain karna dijodohkan, Dirham sendiri sudah menaruh rasa pada Kumala, saat jumpa pertama dulu di rumah gadis itu, saat ibunya mengajak drinya sambang ke desa, melihat rumah mereka di desa sekaligus mengunjungi ibu Kumala, yang juga kawan akrab mamanya.

Sikap yang bersahaja, tutur bahasa yang santun dan juga wajah cantik alaminya, hadirkan debaran yang berbeda di hati Dirham.

__

Sejak perselingkuhannya diketahui oleh Kumala, Dirham tak pernah tenang meninggalkan istrinya itu di rumah. Meski itu untuk bekerja. Hampir tiap jam Dirham akan menelpon, atau mengirim pesan. Lihat saja lelaki ini, dia yang berkhianat, namun dia yang takut kehilangan.

[Sudah makan, Sayang?] sepuluh menit yang lalu, pesan yang Dirham kirim belum dibaca oleh Kumala. Hati pria ini mencelos, ingin rasanya pulang, meninggalkan pekerjaan yang menumpuk ini, namun meeting dengan pihak penyuplai bahan baku pembangunan resort satu jam lagi akan dimulai. Dirham semakin gelisah, PT. Jaya Bangunan tempat Fiona bekerja biasanya mengirim mantan selingkuhannya itu mendampingi pak Edward, pria parlente lima puluh tahun pemilik perusahaan bahan bangunan itu.

Suara ketukan dari luar, membuyarkan kekalutan Dirham, nampak Mita, sang asisten yang mengetuk dari luar.

“Sudah ditunggu di ruang meeting, Pak.” Mita mengingatkan, sebab sepuluh menit lagi meeting akan di mulai, sebenarnya bukan meeting penting, hanya follow up progress kerjasama mereka.

“Baik, terima kasih, saya segera kesana.”

Sekali lagi Dirham mengecek ponsel berlogo apel digigit itu, namun tak ada tanda-tanda bila Kumala membaca pesannya. Ia hembusakan nafas kasar, mengusap wajahnya, lalu keluar menuju ruang meeting, penampilan Dirham kali ini bisa dibilang kurang rapi. Kalau dulu-dulu, semua harus rapi dulu, rambut, pakaian, bahkan sepatu harus pas dan rapi, sebab ada Fiona yang akan melihat dan menilai penampilannya.

“Kamu, cakep banget sih, Mas.” Puji Fiona setelah mereka menggelar rapat, siang tadi. Dan sorenya mereka bertemu di hotel, melepas penat dan melepas hasrat.

Entahlah, pujian-pujian Fiona selalu membuat Dirham merasa gagah, kekaguman dan wajah mendamba Fiona padanya buat pria ini merasa jantan. Padahal di rumah, Kumala bukan main selalu memujinya, juga mendambanya, bahkan menjadikannya raja di atas pembaringan mereka.

Silih berganti bayangan istrinya dan perempuan simpanannya itu memenuhi kepalanya.Dirham menekan pelipisnya yang tiba-tiba pening. Semua petinggi perusahaan dan pemangku kepentingan sudah hadir. Hanya menunggu Dirham seorang.

“Mas, kami udah nunggu kamu.” Fiona menyambut Dirham di depan pintu ruang meeting.

__

Benar kata Kumala, pandangan Fiona pada Dirham memang nampak lain, nampak begitu jelas mendamba. Apa tak ada pria lain yang bisa didekati janda ini, mengapa pula harus suami  sahabatnya.

Sejenak Dirham terhenyak saat melihat Fiona berdiri di pintu ruang meeting, dan malah perempuan itu yang membuka pintu untuknya. Pandangan Fiona masih sama, masih mendamba, enam bulan kedekatan mereka dan kegiatan intim yang mereka lakukan berulang, buat wanita berambut sebahu itu belum mempu menghilangkan kenangan mereka, meski kata putus sudah terucap dari bibir pria yang setengah mati ia puja.

Dirham segera membuang pandang, baginya setelah pertemuan terakhir mereka kemarin, semuanya sudah berakhir. Ie lebih baik memilih mengejar cinta istrinya daripada membawa wanita baru kedalam hidupnya.

Fiona tak menempati sedikitipun dari hati Dirham. Wanita itu hanya sebatas pelampiasan nafsu yang kebablasan Dirham lakukan.

“Kenapa kita pakai pengaman terus sih, Mas?” jengkel Fiona suatu hari, sebab ia sengaja tak minum pil KB, namun Dirham juga sudah mengantisipasinya dengan membawa lateks. “Kan nggak enak kalau pakai gituan.”

“Kalau tanpa pengaman aku bisa dengan istriku.” ucapan Dirham seperti ejekan untuk Fiona namun wanita itu berpura menulikan telinga.

“Tapi istrimu itu mandul, Mas.”

“Aku mencintai Kumala.” tandas Dirham tanpa perduli dengan perasaan Fiona.

“Terus kenapa mau sama aku?”

“Kamu juga suka mesum kalau mandangin aku.” Wajah Fiona sudah semerah kepiting rebus, disindir sedemikian rupa oleh Dirham. Bagi Dirham rasa yang Fiona berikan tak lebih dari barang yang ia beli, sebab Dirham juga rutin mengiriminya jatah bulanan. Namun bagi Fiona itu adalah bentuk kepedulian Dirham padanya.

Meski saat bercinta pun, Dirham masih saja sering mengingat Kumala, buat Fiona merasa sakit hati. Namun perasaan cinta dan dambanya pada suami sahabatnya ini tetap saja buat dirinya gelap mata untuk melanjutkan perselingkuhan mereka.

Dirham melangkah, melewati Fiona tanpa memandang sedikitpun ke arah wanita yang hari ini menggunakan atasan yang cukup ketat. Tentu tujuannya untuk menarik perhatian manager perusahaan ini. Dirham Dirgantara, S.E.

__

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 118

    Ada rasa canggung yang menyeruak. Begitu jelas antara Shella dan Arzan. Semakin canggung sebab di ruangan ini Shella harus bertemu dengan mantan ibu mertuanya. Dulu Shella selalu tak mengannggap Arzan dan ibunya. Kurang menghargai dan menghormati.Andai ingin menuruti sakit hati yang dulu, mungkin mantan mertuanya ini tak menyambutnya dengan hangat.“Shella,” mama Atifa yang duluan maju, menyambut mantan menantunya dan mengangguk ramah pada Anton. laki-laki yang menjadi suami Shella sekarang.“Ma,” Shella mendekat, menjabat dan mencium tangan amma Atifa dengan takzim. “Aku minta maaf, Ma. Aku banyak slaah sama mama.”“Sudah, sudah. Jangan diingat lagi.” Mama Atifa menepuk pelan, pundak Shella lalu menyambut pelukan perempuan yang rambutnya tak lagi diwarnai.Sementara Arzan ikut mendekati Anton dan menyambut dengan baik. Tentu setelah ia memberi kode pada Yasmin yang masih terbaring.Hal memalukan pernah terjadi diantara mereka. Bagaimana dulu awal keduanya bertemu saat Arzan memergok

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 117

    Baru Yasmin akan mencandai Arzan lagi namun mbak Mia sudah masuk membawa sekantong obat dengan wajah berkerut nampak marah. Membuat Yasmin dan Arzan menjadi heran.Dan keheranan keduanya berubah menjadi rasa terkejut saat dari belakang muncul mama Atifa dan juga Rita bersama suaminya. Anak om Aryo yang menikah kemarin.“Yas, ini Rita yang kemarin nikah. Yasmin mau lahiran Rit, jadi nggak bisa datang kemarin.” Mama Atifa yang memulai pembicaraan karna ia juga paham bila menantunya belum terlalu mengenal istri dari putranya. Kemudian Yasmin mengangguk ramah pada Rita dan suaminya.Nampak sesekali Rita mencuri pandang pada mbak Mia yang tak menggubris kedatangannya sejak tadi. Mbak Mia malah sibuk merapikan lemari yang digunakan Arzan untuk menaruh makanan, air minum dan obat-obatan.Kamar kelas satu yang dipilih Arzan untuk perawatan melahirkan Yasmin cukup lengkap. Ada lemari pakaian, kulkas mini, dan juga lemarin makanan, juga sudah disediakan dispenser air minum yang bisa panas dan d

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 116

    “Kamu jahat banget, Mas. kamu sudah tipu aku.” Raung Shella di ruang tamu rumah sederhana itu. kepergian Anton yang tanpa kabar hampir sebulan, buat Shella dalam masalah dan dilema. Dan hari ini Anton sudah kembali tanpa memberi kabar juga pada istrinya.Shella terisak, menahan sakit. bukan hanya sakit namun juga merasa malu. Sebab dulu ia tega berzina di belakang Arzan. Ia lebih memilih kembali pada Anton, pria yang dulu menghamilinya tanpa tanggung jawab, dan hingga mereka menikah, Anton juga tak memberi nafkah yang layak pada Shella.Anton membuang pandang, tak tega melihat wajah istri sirinya yang bersimbah air mata. Kepulangannya kemarin adalah untuk mengunjungi istri sahnya di luar pulau secara diam-diam. Namun sungguh kejutan luar biasa yang Anton dapatkan. Apa yang dulu ia lakukan bersama Shella di depan Arzan. Seperti itu pula yang istrinya bersama pria lain tepat di depan mata Anton. Rumah mereka yang agak sepi dari penduduk, buat istrinya bebas memasukkan laki-laki kedalam

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 115

    “Mbak Yasmin, nggak ada masalah ya, rahimnya bersih, sel telurnya juga bagus, mungkin dari waktu saja, harus lebih rajin lagi bikinnya nih, biar ceoat ada dedek bayi juga. Tapi saran saya, mbak Yasmin boleh datang lagi nanti sama suami kesini, untuk kita periksa kesehatan suaminya juga.” Tutur dokter Dini dengan ramah pada kedua wanita yang sama-sama mengarapkan keturunan dihadapannya ini.“Insya Allah dokter, berikutnya saya ajak suami kesini.” ucap Yasmin, sedikit rasa lega di hatinya, sebab ia tak ada masalah sama sekali, tinggal memeriksa kesehatan Arzan nanti, bagaimanapun hasilnya nanti, mereka aka terus mengusahan pengobatan.“Untuk mbak Nurlita, tetap rajin diminum obatnya, jangan lupa kurangi karbohidrat dan makanan instan, tadi ukuran kistanya sudah semakin mengecil.” terang dokter Dini lagi, sambil menuliskan resep obat untuk keduanya.__"Enggak usah pulang aja sekalian, Mas!" Yasmin melempar jaket hitam milik Arzan kearah pria yang setengah mati dirinduinya itu. Namun

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 114

    Shella gelisah dan bingung sendiri, Anton yang dua minggu lalu pamit padanya akan ke luar kota selama tiga hari, nyatanya sudah dua minggu ini, pria yang menikahinya secara siri itu belum juga pulang, bahkan tak ada kabar sama sekali. Bukan hanya kabar yang tak ada, namun juga uang bulanan yang Antin berikan sudah hampir habis, tersisa seratus ribu saja, sementara lusa Shella harus membayar cicilan pada koperasi simpan pinjam. Shella nekat meminjam uang pada renteiner yang berkedok koperasi itu, sebab keinginannya untuk membeli baju dan makanan yang enak-enak, tak dapat ia bendung. Sementara uang yang Anton berikan sangat terbatas. Bila dulu saat menjadi istri Arzan, semua akan Shella dapatkan dengan mudah, sebab jatah bulanan dari Arzan untuknya lebih dari cukup. Lelaki yang bertanggungjawab dalam hidupnya, meski tak adAduh bagaimana ini, besok pagi pasti penagih dari koperasi itu datang lagi. Ingin rasanya menemui mantan suaminya untuk minta tolong, namun mengingat aib yang menjadi

  • KISAH CINTA YANG TERNODA    Bab. 113

    Sebenarnya bukan cuma mama Atifa yang mengharapkan Yasmin segera hamil, namun mbak Mia dan mbak Nurlita juga demikian. Kedua kakak ipar Yasmin ini memiliki masalah pada kesburan mereka. Sebab itu mereka mengharap Yasmin yang hamil, dan mereka yang akan merawat anak-anak Yasmin.“Pokoknya kamu hamil dan melahirkan saja, mbak dan abang kamu yang akan ngurus.” Seloroh mbak Nurlita saat bercengkrama dengan Yasmin sore itu di rumah peninggalan orang tua Yasmin, sebelum di kontrakkan. Ya setelah berdiskusi dengan bang Sofyan dan mbak Nurlita, Yasmin memutuskan untuk menyewakan rumah peninggalan orang tua mereka, sebab Arzan juga langsung memboyong Yasmin ke rumahnya setelah di renovasi. Meski tak mewah, namun Yasmin merasa betah tinggal di rumah suaminya.Beberapa kali Arzan membawa Yasmin mengunjungi kantornya, penampilan Yasmin yang tinggi langsing dengan dress panjang, buat karyawan Arzan yang perempuan meminta untuk berfoto bersama Yasmin.“Ibu cantik banget.” Celetuk salah satu karyaw

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status