"Kau gila! Kau benar-benar sinting! Aku baru tahu ada manusia gila sepertimu!" ucap Bryce murka, melihat wajah Paula yang makin gila minta dihunus pedang detik ini juga.
Paula hanya memalingkan wajahnya, sambil tersenyum. Menarik! Cara yang dia lakukan untuk menarik perhatian laki-laki itu berhasil. Paula membasahi bibirnya, obsesi memang membawa petaka bagi siapa saja, tapi dia tidak akan berhenti, sebelum obsesi itu berubah menjadi possession.
Laki-laki itu memijit kepalanya hampir pecah, dan hampir membanting Paula ke lantai, andai gadis gila ini sebuah vas.
"Well, well. Aku bahkan sudah menyatakan lebih dari 3000 kali, artinya Bryce, kali ini banyak kejutan yang menanti. Bukan lagi ancaman, tapi sebuah tindakan nyata." Bryce mengepakkan tangannya. Dia mendorong Paula ke tembok, mencekik sedikit. Paula tentu saja tersenyum, kekerasan sudah menjadi bagian dari hidupnya yang menyenangkan. Saat merasakan cengkraman di lehernya kian kuat, Paula
Skye begitu bahagia, dan sibuk mengurus toko roti miliknya. Di hari pertama dibuka, sudah ada beberapa pelanggan yang datang, walau tak seramai toko roti biasanya.Kesibukan, dan kedekatan dengan Paula, membuat Bryce takut. Kepala laki-laki itu hampir pecah, Skye itu polos bercampur bodoh sedikit. Dia tidak menaruh curiga apa pun pada orang.Saat Skye pergi ke toko roti, Bryce jiga ikut memantau. Walau Paula terlihat bersikap normal, tapi Bryce tahu sudah banyak rencana yang Paula lakukan, dan Skye berada dalam bencana.Tadi pagi, Paula sempat menerornya.Paula: Berpisah dengan Skye, atau jadi milikku!Tentu ke dua hal itu, tak ada masuk dalam daftar. Bryce memilih untuk mengabaikan ancaman itu, dan Skye berada dalam pengawasannya.Laki-laki itu sedang berpikir keras, bagaiamana menyelematkan dari situasi ini.Dia menunduk, dan memainkan ponselnya. Kelsea! Walau dia masih kesal pada Kelsea, da
Cinta itu ibarat kaktus, semakin digenggam semakin sakit, semakin dipeluk akan semakin melukai. Cinta hanya terdiri dari lima kata, nyatanya kata sederhana bisa membuat banyak orang sakit dan jadi gila bahkan.Since the love that you left is all that I getI want you to know that if I can't be close to youI'll settle for the ghost of youI miss you more than lifeAnd if you can't be next to meYour memory is ecstasyI miss you more than lifeI miss you more than life.Di tempat yang berbeda, masih dengan beratap langit yang sama, mereka merasa kegundahan yang luar biasa. Perpisahan, nyatanya perpisahan yang sama-sama tidak diinginkan hanya menambah luka kian dalam.Skye hanya bisa menangis, kebahagiaan yang baru saja dia rasakan musnah dalam sekejap mata, semuanya tak lagi sama sekarang. Bahkan, dia harus menyimpan perih lebih dalam, suaminya menceraikan dirinya saat dia sedang mengandung, laki-laki i
"Aku dengar-dengar, kau dan Skye berpisah. Apa artinya kau memilihku?" tanya Paula dengan songong, mengaduk minuman miliknya, dan tersenyum puas. Tidak! Dia tersenyum mengejek lebih tepatnya, begitu mudahnya dia membasmi semut tak guna seperti mereka.Rasa kesal Bryce sudah mencapai tenggorokannya, jika Paula masih memancingnya, maka meledak lah sekarang. Laki-laki itu mengepalkan tangannya.Paula masih menunduk, mengaduk minumannya."Kukira kau setia. Ternyata, hanya begitu saja." Bryce mengepalkan tangan erat, kembali mengembuskan napas gusar. Tahan! Tahan! Sebelum dia meledak."Ngomong-ngomong, aku ada mengirimkan sedikit paket untuk Skye!" Bryce langsung terhenyak, dan mendorong meja di depannya, Paula hanya menampilkan wajah tanpa dosa. Dia benar-benar wanita iblis!"Apa yang kau lakukan?" tanya Bryce penuh emosi."Hanya sedikit paket kejutan, bangkai tikus! Sebenarnya, tikus jelek jadi mainanku. Tapi
Skye tidak mengerti dengan sikap mantan suaminya yang berubah-ubah seperti bunglon, bahkan bunglon saja masih lebih konsisten dari Bryce.Setelah berpisah, Bryce memang berubah. Laki-laki itu menjadi brengsek, kejam, dan tak segan untuk mengatai dirinya bodoh, tapi ada saat di mana Bryce sangat bersikap manis padanya. Skye dibuat pusing karena ini, walau dia senang dengan perlakuan manis Bryce, dan kembali dibuat sakit hati karena sikap jahat Bryce.Sekarang, Bryce membawanya pergi ke berlibur, walau hati Skye setengah ikhlas berlibur kali ini.Wanita itu sedang dalam mood yang buruk untuk menikmati liburan kali ini, karena yang dia pikirkan adalah pernikahan yang hancur, rahasia kehamilannya, orang tuanya yang tidak tahu dia telah berpisah, terutama sikap Bryce.Skye menunduk. Dia pikir, setelah menikah dia akan bahagia, pernikahan impian yang diidamkan semua orang tidak terjadi padanya, dia mengalami pernikahan seperti neraka.&nb
"Aku bisa melihat, jika Bryce sangat mencintaimu." ucap Verena, membuat Skye hanya menutupi matanya. Kicauan Verena tentu tak bisa dianggap serius, dia hanya anak kecil yang tak tahu apa-apa masalah orang dewasa.Baik Bryce dan Skye sama-sama terdiam, walau apa yang Verena bicarakan benar adanya. Verena bahkan bisa merasakan itu semua, di saat Skye hatinya sudah buta oleh kekecewaan."Kau benar." jawab Bryce mantap. Skye menoleh dengan kesal, dengan jawaban penuh percaya diri Bryce, karena laki-laki ini nyatanya brengsek. Semoga Verena tidak merasakan laki-laki seperti ini."Kau lihat, Verena, istriku sangat cantik." Skye risih dengan pelukan itu, dengan gesture tak nyaman dia menunjuk pada Bryce dia tak suka disentuh, tapi laki-laki itu pura-pura tak peduli, dan semakin menunjukkan kepalsuan di depan Verena. Verena hanya menampilkan bibir bengkok, sedikit songong, dia akan punya pasangan yang lebih romantis dari kakak-kakaknya, dia akan punya
"Maafkan Daddy, Daddy memang suka galak. Apalagi menyangkut semua anak-anaknya." ucap Kelsea merasa bersalah pada Bryce yang babak belur, karena orang tua itu sudah tahu kabar perceraian pura-pura ini. Gerald murka, dan menganggap Bryce laki-laki bajingan yang hanya bisa menyakiti Skye.Kelsea sedang mengompres wajah Bryce, laki-laki itu hanya meringis, dia tak berani melihat wajahnya sendiri. Kelsea masih menatap Bryce, dia tahu laki-laki ini tulus mencintai Skye. Tak ada yang mencintai Skye sebesar Bryce mencintai Skye. Laki-laki ini, sudah menyukai Skye saat jakunnya belum tumbuh."Semuanya jadi kacau. Maafkan ide konyol aku agar kau berpura-pura dengan semua ini. Aku tahu pasti berat."Bryce cemburu buta pada Skye, dia mengira wanita itu sedang berkencan dengan laki-laki lain, hingga membuat Bryce mendorong Skye dan berakhir wanita itu melahirkan. Skye makin membenci Bryce, dan itu adalah bayaran yang akan dia dapatkan dari semua kepura-pur
Tudung jaket di kepalanya tidak pernah ia lepaskan, walau sekarang musim panas. Pergi tanpa tujuan.Gadis itu menyeret kopernya berjalan tanpa arah, tapi sekarang dia berhasil mencapai negara lain. Perancis, negara yang tidak pernah ada dalam list hidupnya. Melihat banyak orang melakukan aktivitas, bercengkrama, saling tertawa, membuat Paula menyadari jika dia seperti hidup dalam gua gelap selama ini.Gadis itu hanya duduk di kursi tunggu di sebuah stasiun. Setelah ini, dia akan hidup sebagai Paula yang baru, mengganti identitas, tak ada lagi Paula yang dulu, Paula kelam yang hidupnya sangat menyedihkan.Gadis itu berdiri, membeli minuman kaleng untuk mengisi perutnya yang kosong, sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Mungkin dia akan berjalan sebentar, melihat kemewahan menara Eiffel yang selalu dibanggakan di seluruh dunia.Selamat tinggal pada Frankfurt, selamat tinggal pada negara tempatnya lahir yang hanya m
Dengan tertatih-tatih, sambil tersenyum bayi satu tahun itu bejalan mendekati ibunya."C'mon, Baby. Come to Mama." Saat mendengar suara ibunya, suara tertawa khas bayi yang membuat dada sang ibu menggembang bahagia."Good job, Baby." ucap Skye saat Lizie berhasil mendekati dirinya, dia mengendong bayi berambut pirang dengan pipi chubby menggemaskan. Tak kuat untuk terus menciumnya, dan menggelitik perut bulat itu."Ahhhh. My baby so super cute ever." Bayi itu kembali tertawa, saat seluruh wajahnya diciumi, dan Skye menggigit kecil pipi bulat seperti bakpau.Perkembangan Lizie semakin membaik, bayi itu sudah terlihat seperti bayi-bayi normal lainnya, walau sedikit terlambat pertumbuhannya.Skye memangku Lizie masih terus menciumi wajah, dan kepala Lizie dengan sayang. Perannya sebagai seorang ibu benar-benar dia limpahkan di sini, dan Lizie tumbuh dengan penuh kasih sayang.Walau akhir-akhir ini Skye disera