Share

Bab 18 Menguras isi rumah mertua

“Teriak saja yang keras, Bu! Biar tetangga pada tahu kelakuan kalian yang telas menjualku.” Gertakku tak kalah seru.

Wajah mantan mertuaku yang semula tampak garang, seketika berubah pucat. Begitu pula dengan mas Arga. Dia seperti orang bodoh yang kebingungan. Aku yakin mereka takut jika kejahatannya diketahui para tetangga.

“Kok jadi seperti ini? Sebenarnya ini rumah siapa sih, Bu?” tanya Bik Wati setengah berbisik.

“Nanti aku ceritakan di rumah, Bik!” jawabku lirih di dekat telinganya.

“Ayo, Pak! Kita masuk saja!” ajakku pada kedua lelaki yang datang bersamaku.

Kami berempat langsung menerobos masuk meskipun Ibu menghalangi sambil terus mencerocos enggak jelas.

“Keluarkan sofa ini, Pak!” perintahku.

Tanpa menunggu lama, mereka berdua langsung bergerak dengan sigap. Dalam sekejap, tempat duduk yang semula ada di ruang tamu, kini sudah berpindah ke atas mobil pick-up yang kami bawa.

“Mas! Itu sofanya dinaikkan mobil kok diam saja sih!” gerutu Dini yang sedari tadi mengikutiku.

“Terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status