Share

Membalas Dinda

POV ARGA

Selepas dari rumah selingkuhanku, aku langsung mentransfer uang ke rekening Dini, lalu pulang tanpa membeli ponsel yang istriku minta. Prioritasku kali ini adalah Dini, bukan Dinda.

“Kamu sudah pulang Ga?” tanya ibu saat melihatku masuk rumah.

“Aku lagi enggak badan, Bu,” sahutku.

“Ibu habis ngapain kok kaya kelelahan begitu?” tanyaku kemudian.

Ibu yang semula sedang duduk bersandar, seketika langsung bangkit lalu mendekat padaku.

“Ini gara-gara istri kamu! Masa ibu disuruh-suruh terus. Rasanya seperti pembantu di rumah sendiri,” keluh Ibu.

Aku menatap kasihan pada perempuan yang telah melahirkanku. Di usianya yang telah mendekati kepala lima, dia masih mengurusi pekerjaan rumah, padahal sudah mempunyai menantu. Bukankah pekerjaan itu seharusnya di lakukan oleh sang menantu?

“Ya maaf, Bu. Nanti aku bilangin Dinda biar enggak nyuruh-nyuruh ibu terus,” sahutku.

“Lagian kamu kenapa jadi takut sama Dinda sih? Pakai enggak mau ceraikan dia segala! Sebenarnya ada apa?” tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ranza Auliand
......... kacaw
goodnovel comment avatar
Setiarini Indah
1 bab bs ngabisin koin banyak banget, baru ini ketemu novel yg ngabisin bonus dlm sekejab mata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status