Home / Fantasi / KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI / BAB 3 : SEBUAH PERINTAH

Share

BAB 3 : SEBUAH PERINTAH

Author: Shadow.501
last update Last Updated: 2025-07-10 20:38:30

Suasana yang semula yang begitu terlihat kental dengan unsur Melankolis pun kini menjadi hening sejenak, seolah-olah waktu merasa malas untuk berputar.

Setelah keheningan tanpa rencana itu terjadi untuk beberapa saat saja, Sang Kaisar pun memecahkan suasana dengan melontarkan sebuah pertanyaaan atas dasar rasa penasarannya itu.

"Ayah, apakah yang terjadi itu karena Kakak... karena setibaku ditempat kejadian itu aku melihat Kakak serta suaminya sudah tidak bernyawa lagi...?."

Sang Kaisar berkata-kata dengan cukup serius.

"Zhiyu'er, kemungkinan alasan itu masuk di akal, dikarenakan pada saat itu ayah bukannya tidak merestui hubungan terlarang Kakakmu dengan Suaminya itu."

"Melainkan ayah tidak bisa berfikir dengan jernih pada masa itu. seandainya ayah diberi waktu untuk berfikir, ayah pastikan semuanya akan baik-baik saja."

Terlihat sosok Tua kurus itu menyesali akan sikap dan perbuatannya dimasa lalu. kini anak Perempuan satu-satunya yang ia cintai dan sayangi setelah istrinya telah tiada lagi.

"Ayah, jasad keduanya sudah ku amankan setelah aku kembali aku berencana untuk memakamkan keduanya di Pemakaman Keluarga Kekaisaran ini."

"Ya, untuk mengantisipasi segala sesuatu hal yang tidak kita inginkan, kita harus merahasiakannya terlebih dahulu. maksud ayah, kita akan memakamkannya tanpa mengundang orang luar dari Istana.

"Baiklah ayah, meskipun kakak sudah meninggalkan kita, lihatlah ini ayah, kakak meninggalkan sebuah warisan yang sangat berharga untuk kita...!"

Sosok Pria Tua kurus itu pun melangkahkan kaki nya menuju Peti Kayu yang mirip seperti Peti Mati itu. setelah sudah tiba didepan Peti itu, Pria Tua kurus itu pun membuka Peti tersebut dengan pelan.

Kedua matanya membulat.

'Tampan sekali anak ini, rambutnya juga kenapa berwarna Putih seperti itu...' gumamnya dalam Hati.

Dikarenakan ia merasa penasaran, sosok Pria Tua kurus itu pun menggunakan Energi Spiritualnya guna untuk memeriksa kondisi Bayi tampan tersebut.

'haaahhh...'

sosok Pria Tua kurus itu tersentak terkejut karena disaat ia hendak memasuki jauh kekedalaman Alam Kesadaran Bayi tampan itu, sebuah Energi Hitam gelap nan pekat mementalkan Energi Spritual Sang Kakek.

Siluet bayangan terlihat seperti sebuah lambaian tangan Raksasa yang menghempaskan seekor Semut, disaat

Buliran Keringat dingin muncul di permukaan Pelipisnya yang sudah terlihat menua, sosok Pria Tua kurus itu terperangah dan ia langsung menatap Sang Kaisar Qin. lalu ia pun berkata:

"Menarik, apakah itu kekuatan bawaan dari garis Keturunannya... katakan padaku dengan jelas Zhiyu'er...!"

"Ayah, firasatku mengatakan, sebelum Kakak Ipar menghembuskan nafas terakhirnya, Kakak Ipar mengorbankan dirinya, ia mentransfer semua Energi Spiritualnya dan bahkan Inti Kristal Jiwa nya pun ia wariskah secara langsung pada Bayi nya itu."

"Karena disaat itu aku sempat memeriksa kondisi penyebab meninggalnya Kakak Ipar, dan analisisku ini aku sangat yakin bahwa penyebab kematian Kakak Ipar dikarenakan ia kehabisan Energi Murninya."

Sang Kaisar menceritakan tentang kejadian itu dengan tetap menatap ayahnya tanpa berkedip sama sekali.

"Berarti anak ini... apakah tidak akan menyebabkan sebuah Bencana di masa depan...?"

Sosok Pria Tua kurus itu memperlihatkan kekekhawatirannya. meskipun Bayi mungil itu adalah keturunan langsung dari Mendiang anaknya sendiri, tapi jelas dia tidak ingin membesarkan seorang Iblis yang akan merugikannya dimasa depan.

"Sewaktu aku pertama kali menemukannya, aku merasakan Fluktuasi Energi internal yang murni didalam tubuhnya ayah, Energi itu sangat kuat

"

"Dan aku rasa meskipun dia memiliki Kristal Inti Jiwa itu, aku yakin Energi internal yang sangat kuat yang aku rasakan itu dapat menetralisirnya ayah."

"Jika ayah meragukan apa yang aku katakan, ada baiknya ayah melakukan pemeriksaan secara terperinci lagi...!"

Sosok Pria Tua kurus itu melirik sedikit ke arah Sang Kaisar lalu berkata lagi:

"Baiklah, ini untuk kita semua, ayah tidak ingin terjadi suatu hal-hal yang bisa menghancurkan diri kita sendiri."

Setelah mengucapkan perkataannya dengan cukup serius, sosok Pria Tua itu pun melakukan sebuah gerakan ringan, ia duduk dilantai ruangan itu dengan posisi lotus(bersila).

Ia lalu menggerakkan kedua tangannya dan kedua matanya sudah terpejam, mulutnya bergerak-gerak komat Kamit merafalkan sebuah Mantra yang terdengar aneh.

Beberapa waktu kemudian, Jiwanya terlihat keluar dari dalam Raganya.

Sang Kaisar Benua Tengah yang melihat momen yang langka itu, ia pun bergumam didalam hatinya.

'Ternyata ayah seserius itu sampai-sampai menggunakan Teknik Pemisahan Jiwa...'

Setelah Teknik Pemisahan Jiwa itu dilakukan oleh sosok Pria Tua kurus tersebut, sosok yang berupa Jiwa yang terlihat samar-samar bayangan itu pun kini berubah menjadi setitik Cahaya Putih yang sangat transparan.

Setitik dari Cahaya itu melesat menuju Bayi Tampan yang berada didalam Peti Kayu itu. siluet Cahaya samar bayangan itu pun melesat masuk melalui Kening Bayi tampan tersebut.

Pelan namun pasti, Setitik Cahaya itu berputar-putar terlihat seperti sebuah Radar pencari yang sedang mencari targetnya.

"Aaahhh... ternyata benar apa yang dikatakan oleh Zhiyu'er, tapi ini apa...?"

Setitik Cahaya itu dibuat terkejut dan penasaran, karena sudah diselimuti oleh rasa penasaran yang tak berujung, setitik cahaya itu pun semakin mendekat menuju ke Aura Energi yang sempat membuat detak jantungnya tak seirama.

Kini setitik cahaya itu pun sudah berubah seperti sosok Pria Tua kurus yang terlihat transparan di dalam Lautan Jiwa Bayi yang tampan itu.

"in...ini... Energi Spritual Yin dan Yang...? mana mungkin Energi yang sangat Kuno berada disini... dan mana mungkin kedua Energi Murni itu bisa menyatu menjaga keseimbangan seperti itu..."

Dengan apa yang telah ia lihat, Pria Tua itu menggeleng-geleng kan kepalanya. ia tidak percaya tapi itu nyata.

Jauh dibawah sana, di sudut Lautan Jiwa Bayi tampan itu, tiba-tiba sebuah Jiwa yang lain, sangat tampan sekali bak seorang Dewa terlihat sedang duduk bersila layaknya seorang Petapa Suci yang sedang bertapa membuka kedua matanya.

'Wwwuuussshhh...'

Siluet dari Jiwa yang gagah nan tampan itu melesat menuju Aura yang ia rasakan keberadaanya.

"Ayah, kenapa ayah bisa berada di tempat ini...?"

Karena saking terkejutnya, sosok dari Jiwa Pria Tua kurus itu pun hampir tersungkur jatuh. ia menoleh dengan memasang ekpresi wajah yang lebih terkejut dari sebelumnya.

"Kau...?" sosok Pria Tua itu memperlihatkan ekspresinya yang berubah-ubah seperti Bunglon setelah ia melihat sosok Jiwa yang lain berada di kedalaman Lautan Jiwa Bayi tampan itu.

"Ya ayah, ini aku. tapi aku yang sekarang hanyalah siluet Jiwa saja. maafkan aku akan perbuatanku dimasa lalu..."

"Tidak apa-apa, lupakan saja yang terlah berlalu. aku datang ketempat ini hanya untuk memastikan dan ingin mengetahui lebih jelas tentang keadaan cucuku saja. ternyata aura itu berasal darimu. baiklah... aku rasa semuanya akan baik-baik saja."

'Wuussshhh...'

Tanpa ada kata pamit sedikit pun, sosok dari jiwa Pria Tua itu melesat keluar dari dalam Lautan Jiwa Bayi tampan itu.

Sementara sosok Jiwa yang lain, yang tidak lain adalah Sang Kaisar Dewa Iblis Surgawi itu hanya bisa menatap keheranan akan kepergian secara tiba-tiba sosok dari Jiwa Pria Tua kurus itu.

Tanpa berfikir lgi sosok dari Jiwa Sang Kaisar Iblis Surgawi itu pun melesat menuju ketempat awal, sebuah tempat yang seharusnya sosok dari Jiwa itu berada.

Sosok dari Jiwa Pria Tua kurus itu kini sudah kembali masuk menyatu dengan Raganya. ia mmbuka kedua matanya lalu menoleh ke arah Sang Kausar Benua Tengah itu.

"Sudah tidak ada yang bisa di khawatir kan lagi. ayah sudah memeriksanya secara menyeluruh. ayah sangat yakin akan baik-baik saja. oh ya... Mei'er, ayah harap kamu bisa menerimanya selayaknya anak kandung mu sendiri."

"Rawatlah dia dengan penuh kasih sayang seperti kau merawat putrimu nantinya. nanti pada suatu masa setelah dia beranjak Remaja, ayah yang akan melanjutkan untuk mengurus dan mendidiknya.!"

"Untuk namanya aku beri dia nama Qin Shan, dan untuk nama Putrimu aku beri nama Qin Hua."

Sosok dari Pria Tua kurus itu berkata-kata dengan cukup serius karena terlihat kedua sorot matanya membulat sambil menatap silih berganti anak dan menantunya itu.

Sementara itu, disisi lain di tempat yang berbeda. tepatnya di tengah pusat Hutan Terlarang.

"Dikarenakan kita tidak bisa semena-mena untuk kita kembali lagi ke Alam Atas, maka kita harus mengambil alih seluruh Hutan ini. kumpulkan semua orang-orang, kita akan membangun sebuah Sekte Iblis Kegelapan disini...!"

Heian De tiba-tiba memberi perintah pada bawahannya.

-BERSAMBUNG-

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 7 : GANGGUAN KECIL

    Ditengah keramaian Penduduk Kota itu, baik Qin Shan maupun Qin Hua, mereka sama-sama berdiri di tepi jalan. masih menyaksikan iring-iringan kecil yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.Di karenakan mereka berdua baru pertama kalinya keluar di tempat keramaian seperti ini, jelas mereka merasa penasaran dan ingin terus melihat tontonan yang cukup menarik bagi mereka.Bisikan-bisikan para Penduduk Kota pun kian saling berbisik menciptakan gosip-gosipan satu sama lainnya."Jadi mereka adalah dari keluarga Bangsawan Klan Xiang... ku dengar-dengar Putra tertua patriak Xiang ingin mengikuti sebuah sayembara untuk mempersunting Putri Mey Lin dari Keluarga Mey.""Husssttt... Patriak Xiang itu juga salah satu dari Para Menteri Kekasiran. jaga mulutmu kalau sedang bicara, begitu juga dengan ayahnya Putri Meylin, dia juga anak dari salah satu Menteri Kekaisaran Qin."Para Warga Kota saling bergosip di jalanan itu. suasana sore hari di jalanan Kota itu semakin ramai dikarenakan di belakang irin

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 6 : JALAN-JALAN

    Setibanya rombongan kecil itu di Istana ke Kaisaran Qin, Qin Shan tidak langsung menuju ke kediamannya. ia malah pergi untuk menghadap pada Sang Kaisar.Disaat ia memasuki Aula Istana itu, disana sudah terlihat cukup banyak orang-orang yang sedang duduk. Seperi terlihat sedang membahas suatu hal.Sang Kaisar yang melihat dua bocah itu masuk, ia pun langsung berdiri dari kursi tempat ia duduk, lalu secara perlahan namun terlihat elegan ia melakangkahkan kakinya berjalan untuk menyambut secara langsung akan kedatangan kedua bocah-bocah kecil itu."Aha, Shan'er, kamu benar-benar seorang jenius diantara jenius di Benua Tengah ini. Ayah tidak menyangka kalau di umur mu yang masih sangat muda seperti ini, kamu sudah menerima Ujian Langit. dan kamu pun berhasil melewatinya."Seraya berkata-kata seperti itu, orang nomor satu di Benua Tengah itu memperlihatkan senyuman serta raut wajah penuh kebanggaannya pada Qin Shan.Semua orang yang mendengar perkataan dari Sang Kaisar yang memuji seperti

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 5 : TRIBULATION CROSSING (Ujian Langit)

    Hari yang cerah berganti malam, waktu pun terus berputar tanpa mengenal sedikitpun rasa lelah yang terlihat di perwujudannya yang terlihat perkasa itu.Peneriimaan dari pendaftaran Murid baru di sebuah Sekte yang baru saja berdiri itu, terlihat beberapa Murid terlihat sedang antusias berlalu lalang dalam mendaftarkan dirinya.Ada yang menaruh harapan penuh bahwa nasip kehidupannya akan mulai berubah total ketika mereka masuk sebagai Murid di Sekte ditempat mereka mendaftarkan diri.Dunia Kultivator memang menjanjikan sebuah kekuatan, karena didunia tersebut seperti Hukum Rimba, yang lemah sudah pasti akan tertindas dan selalu berada dibawah bagi yang lebih kuat.Seiring dengan bsrjalannya waktu yang tak terbatas itu, sudah Lima Tahun berlalu tanpa terasa dalam ingatan. kini Sekte Aliran Hitam itu berubah total menjadi sebuah Sekte Raksasa diBenua Tengah.Meski Sekte itu sebuah Sekte Aliran Hitam, yang disinyalir kerap melakukan tindakan brutal, namun pergerakan mereka yang semena-mena

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 4 : BERDIRINYA SEKTE ALIRAN HITAM

    Langit menangis, Paras menjadi bayang-bayang... Waktu tanpak tidak ingin berhenti untuk berputar. ia masih dengan kesombongannya seperti Iblis yang memandang rendah Manusia Fana.Ditengah kedalaman Hutan Terlarang itu terlihat siluet-siluet bayangan lalu lalang yang sedang berkerja keras pagi, siang dan malam. Dikarenakan terjadi sebuah gerimis-gerimis kecil, Hutan itu semakin terlihat mencekam karena Kabut Hitam tebal serta Aura Kegelapannya yang sangat pekat di Hutan itu."Teruslah bergerak cepat, Klian sangat terlihat lemah, terlalu lamban. jangan hanya tahunya bersenang-senang saja...!""Bahkan sudah Sepuluh Tahun kehidupan diBumi ini tapi Pembangunan Sekte yang kita dirikan ini tak juga selesai-selesai."Heian De terlihat murka karena melihat orang-orangnya terlalu malas dalam berkerja keras untuk pembangunan Sekte mereka.Disisi yang berbeda, di Istana Kekaisaran Qin. Sepuluh Tahun berlalu begitu saja, waktu yang terus berputar seperti tak terasa didalam ingatan.Kini umur Qin

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 3 : SEBUAH PERINTAH

    Suasana yang semula yang begitu terlihat kental dengan unsur Melankolis pun kini menjadi hening sejenak, seolah-olah waktu merasa malas untuk berputar.Setelah keheningan tanpa rencana itu terjadi untuk beberapa saat saja, Sang Kaisar pun memecahkan suasana dengan melontarkan sebuah pertanyaaan atas dasar rasa penasarannya itu."Ayah, apakah yang terjadi itu karena Kakak... karena setibaku ditempat kejadian itu aku melihat Kakak serta suaminya sudah tidak bernyawa lagi...?."Sang Kaisar berkata-kata dengan cukup serius."Zhiyu'er, kemungkinan alasan itu masuk di akal, dikarenakan pada saat itu ayah bukannya tidak merestui hubungan terlarang Kakakmu dengan Suaminya itu.""Melainkan ayah tidak bisa berfikir dengan jernih pada masa itu. seandainya ayah diberi waktu untuk berfikir, ayah pastikan semuanya akan baik-baik saja."Terlihat sosok Tua kurus itu menyesali akan sikap dan perbuatannya dimasa lalu. kini anak Perempuan satu-satunya yang ia cintai dan sayangi setelah istrinya telah ti

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 2 : SUNGGUH TAK TERDUGA

    Cahaya Bulan sudah kembali normal seperti takdirnya yang sudah ditetapkan oleh Langit. waktu terus berputar dengan keangkuhannya. Hampir menjelang Subuh, Bala pasukan dari Negeri Atas sana mulai terlihat turun bergelombang seperti Deburan Ombak yang selalu merindukan bibir Pantai.Mereka terlihat seperti sekumpulan Organisasi Pembunuh Bayaran. ada sekitar ribuan sosok yang terlihat mendarat mulus tepat di sekitar Gua yang berada di kedalaman Hutan Terlarang itu."Kurangajar... bisa-bisanya kita terlambat, padahal kita semua sudah menggunakan kecepatan penuh..."Heian De mendengus kesal setibanya di tempat lokasi yang sudah di tetapkan menjadi target mereka.Tidak ada lagi sisa-sisa aura yang dirasakan ditempat itu. Gua yang sebelumnya terlihat menanfakkan wujudnya yang cukup indah itu kini sudah rata dengan Tanah."Kalian semua segera berpencar, cari sampai dapat, kita tidak boleh kembali atau kita semua akan mati tanpa bisa bereinkarnasi...!"Heian De langsung menurunkan sebuah peri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status