Share

Bab 6

     Tapi pada ahhirnya Aldi merasa dirinya terjatuh dalam kekosongan, dia merasa dirinya seperti Anjing liar, bahkan tidak layak dibandingkan dengan seekor anjing peliharaan, Seekor anjing peliharaan yang mengibas ngibaskan ekor saja bisa mendapatkan perharian dari majikannya, dan apa kabar dengan dirinya saat ini? Aldi sedikit tidak ikhlas, dia memegang kepalanya dengan kuat, dan tidak memiliki keberanian untuk mendibrak masuk. Aldi yang bersembunyi disamping pintu mendengar semua pembicaraan mereka, yang membuatnya tahu lebih banyak tentang Feli.

     Feli tampaknya seorang penyanyi disalah satu club bar, sekarang dia sedang delirik oleh salah satu perusahaan besar, tapi pemilik bar itu tidak membiarkannya pergi, Feli bahkan meminta Claudia untuk membantunya memikirkan jalan keluar untuk masalah ini. Claudia sepertinya lebih hebat dari yang dibayangkan oleh Aldi, Claudia mengatakan dia akan membantu Feli dan karena ini juga yang membuat Aldi takut, dia berpikir kalau seandainya dia tidak berhati hati dan tiba tiba menyinggung Claudia,  dia pasti akan habis ditangannya.

     Hingga akhirnya Aldi memutuskan untuk turun sendirian, sampai jam tiga dini hari dia baru tidur, malam itu dia bermimpi, dan dalam mimpi itu semua orang menertawakannya. Keesokan paginya ketika Claudia dan Feli keluar, Aldi masih tertidur pulas di lantai.

     Setelah mereka pergi, Aldi dengan tidak sabarnya kembali ke kamar, Claudia dan Feli hanya merapikan kasur ala kadarnya, Aldi yang tidak sabaran langsung merebahkan dirinya diatas ranjang dan mencium aroma mereka berdua, aroma mereka benar benar sangat memabukkan. Siang hari kebetulan Aldi sedang membuat makan siang, Claudian dan Feli tiba tiba pulang, dan langsung naik ke lantai atas.

     Tidak lama mereka turun lagi, Aldi mengira mereka datang untuk mengambil sesuatu atau apa, tidak disangka tiba tiba Claudia menghampirinya dan menamparnya. Saat itu Aldi terbengong, wajahnya sakit dan merah kepanasan, metapan Claudia dengan marah, tapi dengan cepat amarahnya mulai mereda. 

     Dan Claudia dengan cepat mengetik sesuatu menggunakan HP dan dia berkata " perncuri keluarkan barangnya " kali ini Aldi benar benar bodoh, Claudia mengatakan dirinya pencuri dan barang apa yang dia curi? 

    Melihat wajah Aldi yang tampak bingung, Claudia semakin marah, dan langsung menjewer telinganya lalu marah, " Aku tahu kamu miskin, suatu hari nanti kamu tidak akan jujur, tidak aku sangka baru beberapa hari, kamu sydah menunjukkan topeng aslimu, bahkan barangku juga berani kamu curi " Aldi sekuat tenaga menggelengkan kepala dan melambaikan tangan, menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang dibicarakan Claudia.

     Dan Claudia yang ada disamping mengetik beberapa kata " Ceoat keluarkan kalung temanku, kalau tidak aku akan lapor pilisi " Ternyata kalung Feli hilang, mendengar dua kata lapor polisi Aldi terkejut setengah mati, tapu dia venar tidak tahu kalung apa yang di maksud. 

     Aldi mengetik kata dan memberitahu Claudia " kamu salah, aku sama sekali tidak pernah melihat kalung apa" dan Claudia sama sekali tidak percaya, dia mengetik memberitahuku, serahkan kalung itu sekarang, dan aku tidak akan mempermasalahkannya. Claudia bahkan mengatakan meskipun aku miskin sekali, sampai begitu melihat barang berharga langsung mengambilnya.

     Saat ini Feli berjalan menghamoiri, dia menatapku dengan hina, hanya saja Feli tidak segalak Claudia dia berbicara kepada Claudia " Claudia sudahlah, lihat dia yang sudah cukup kesakitan dan kasian , bukannya kamu bilang dia punya seorang adik yang sakit, mungkin sedang membutuhkan uang. Dan dia setiap hari bertemu dengan wanita cantik sepertimu, bahkan tidak pernah menyentuhmu, mungkin sedang membutuhkan untuk menyembuhkan kebutuhan seksualnya. Kita berikan dia kesempatan, biarkan dia kembalikan kalungnya ketika dia sendirian"

      claudia mengatakan orang orang sepertiku ini yang suka mencuri harus diberi pelajaran, tapi pada akhirnya dia tetap mendengarkan perkataan Feli, dan tidak memukulku lagi, Claudia menggunakan HP mengetik beberapa kata memberitahuku " Melihat ini pertama kali kamu mencuri, aku tidak akan memberi pelajaran, kamu cari kesempatan kembalikan kalung itu ke tempat semula. 

    Claudia mengatakan kalimat ini sambil memandangku " Dasar orang miskin tidak tahu diri, barang berharga seperti ini dicuri untuk membiayai pengobatan, diobati juga tidak akan sembuh " Adik perempuanku adalah satu satunya keluargaku, Claudia yang mengatakan kalimat ini benar benar membuatku marah, sampai seluruh wajahku memerah. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status