Tapi pada ahhirnya Aldi merasa dirinya terjatuh dalam kekosongan, dia merasa dirinya seperti Anjing liar, bahkan tidak layak dibandingkan dengan seekor anjing peliharaan, Seekor anjing peliharaan yang mengibas ngibaskan ekor saja bisa mendapatkan perharian dari majikannya, dan apa kabar dengan dirinya saat ini? Aldi sedikit tidak ikhlas, dia memegang kepalanya dengan kuat, dan tidak memiliki keberanian untuk mendibrak masuk. Aldi yang bersembunyi disamping pintu mendengar semua pembicaraan mereka, yang membuatnya tahu lebih banyak tentang Feli.
Feli tampaknya seorang penyanyi disalah satu club bar, sekarang dia sedang delirik oleh salah satu perusahaan besar, tapi pemilik bar itu tidak membiarkannya pergi, Feli bahkan meminta Claudia untuk membantunya memikirkan jalan keluar untuk masalah ini. Claudia sepertinya lebih hebat dari yang dibayangkan oleh Aldi, Claudia mengatakan dia akan membantu Feli dan karena ini juga yang membuat Aldi takut, dia berpikir kalau seandainya dia tidak berhati hati dan tiba tiba menyinggung Claudia, dia pasti akan habis ditangannya.
Hingga akhirnya Aldi memutuskan untuk turun sendirian, sampai jam tiga dini hari dia baru tidur, malam itu dia bermimpi, dan dalam mimpi itu semua orang menertawakannya. Keesokan paginya ketika Claudia dan Feli keluar, Aldi masih tertidur pulas di lantai.
Setelah mereka pergi, Aldi dengan tidak sabarnya kembali ke kamar, Claudia dan Feli hanya merapikan kasur ala kadarnya, Aldi yang tidak sabaran langsung merebahkan dirinya diatas ranjang dan mencium aroma mereka berdua, aroma mereka benar benar sangat memabukkan. Siang hari kebetulan Aldi sedang membuat makan siang, Claudian dan Feli tiba tiba pulang, dan langsung naik ke lantai atas.
Tidak lama mereka turun lagi, Aldi mengira mereka datang untuk mengambil sesuatu atau apa, tidak disangka tiba tiba Claudia menghampirinya dan menamparnya. Saat itu Aldi terbengong, wajahnya sakit dan merah kepanasan, metapan Claudia dengan marah, tapi dengan cepat amarahnya mulai mereda.
Dan Claudia dengan cepat mengetik sesuatu menggunakan HP dan dia berkata " perncuri keluarkan barangnya " kali ini Aldi benar benar bodoh, Claudia mengatakan dirinya pencuri dan barang apa yang dia curi?
Melihat wajah Aldi yang tampak bingung, Claudia semakin marah, dan langsung menjewer telinganya lalu marah, " Aku tahu kamu miskin, suatu hari nanti kamu tidak akan jujur, tidak aku sangka baru beberapa hari, kamu sydah menunjukkan topeng aslimu, bahkan barangku juga berani kamu curi " Aldi sekuat tenaga menggelengkan kepala dan melambaikan tangan, menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang dibicarakan Claudia.
Dan Claudia yang ada disamping mengetik beberapa kata " Ceoat keluarkan kalung temanku, kalau tidak aku akan lapor pilisi " Ternyata kalung Feli hilang, mendengar dua kata lapor polisi Aldi terkejut setengah mati, tapu dia venar tidak tahu kalung apa yang di maksud.
Aldi mengetik kata dan memberitahu Claudia " kamu salah, aku sama sekali tidak pernah melihat kalung apa" dan Claudia sama sekali tidak percaya, dia mengetik memberitahuku, serahkan kalung itu sekarang, dan aku tidak akan mempermasalahkannya. Claudia bahkan mengatakan meskipun aku miskin sekali, sampai begitu melihat barang berharga langsung mengambilnya.
Saat ini Feli berjalan menghamoiri, dia menatapku dengan hina, hanya saja Feli tidak segalak Claudia dia berbicara kepada Claudia " Claudia sudahlah, lihat dia yang sudah cukup kesakitan dan kasian , bukannya kamu bilang dia punya seorang adik yang sakit, mungkin sedang membutuhkan uang. Dan dia setiap hari bertemu dengan wanita cantik sepertimu, bahkan tidak pernah menyentuhmu, mungkin sedang membutuhkan untuk menyembuhkan kebutuhan seksualnya. Kita berikan dia kesempatan, biarkan dia kembalikan kalungnya ketika dia sendirian"
claudia mengatakan orang orang sepertiku ini yang suka mencuri harus diberi pelajaran, tapi pada akhirnya dia tetap mendengarkan perkataan Feli, dan tidak memukulku lagi, Claudia menggunakan HP mengetik beberapa kata memberitahuku " Melihat ini pertama kali kamu mencuri, aku tidak akan memberi pelajaran, kamu cari kesempatan kembalikan kalung itu ke tempat semula.
Claudia mengatakan kalimat ini sambil memandangku " Dasar orang miskin tidak tahu diri, barang berharga seperti ini dicuri untuk membiayai pengobatan, diobati juga tidak akan sembuh " Adik perempuanku adalah satu satunya keluargaku, Claudia yang mengatakan kalimat ini benar benar membuatku marah, sampai seluruh wajahku memerah.
Tapi pada akhirnya Aldi tidak bisa menahannya, dia marah mendorong Claudia dan langsung berlari keluar rumah, karena terlalu gegabah, ketika lari keluar sempat menyenggol Feli, Claudia yang marah sampai lupa kalau dia tuli, berteriak memarahinya dari belakang " Dasar sampah, masih berani melawan, berhenti kamu " Aldi mengabaikan Claudia, lari keluar menjauh dalam satu kali nafas. Claudia tidak mengejarnya, tapi perlahan Aldi menjadi tenang, meskipun masih marah, dan juga jengkel, Aldi berpikir dia tidak seharusnya lari begitu saja. Dia bisa menahannya selama beberapa hari dan kenapa tidak bisa menahannya karena masalah ini.Tapi Aldi benar benar tidak tahu kalung apa, tiba tiba doa mengeram beberapa kali, Claudia tidak mungkin beneran melapor kepada polisi kan? Sekarang dia yang lari, bukankah sama saja dengan melarikan diri? Semakin memikirkan Aldi semakin takut, hingga akhirnya memutuskan unt
Bunga tiba tiba bertanya kepala Claudia, apakah masih dengan rubah kecil itu? . Setelah mendengar kata ini, aku terbengong sejenak, dan dengan segera langsung merespon. Ternyata Bungan sudah tahu dari awal putrinya bermasalah, makanya tidak heran dia bersedia menerimaku seseorang yang bisu ini. Dan juga harus mengawasi kamar pengantinnya itu. Dan Claudia tidak tahu bahwa aku membocorkan rahasianya, dia dengan langsung membantahnya, " Ibu, apa yang kamu katakan? aku sudah menikah, bagaimana mungkin aku masih bisa bersamanya?" Suara Bunga tiba tiba membesar, dia dengan sangat marah mengatakan " Claudia, jangan menipuku lagi. Aku sudah mendapatkan video dari orang lain, dan kamu juga bisa melihatnya sendiri, kamu masih saja bersi keras, apakah kamu mau membuat ibu marah sampai mati?" Setelah selesai bicara, Bunga langsung menunjukkan video yang aku kasi kepadanya. Pada saat Claudia melihatnya kea
Tapi aku tidak berani menatapnya lebih lama, dan aku dengan tergesa gesa mengeluarkan tangan dan menariknya, tidak terpikirkan karena tergesa gesa maka berduri tidak stabil, dan kita berdua pun terjatuh ke bawah, secara tidak sadah aku menggunakan kedua tangan untuk menahannya, dan terakhir malah menahan di dadanya. Aku merasakan kedua tanganku memegang benda yang paling penting, benda yang lembut sekaligus keras secara bersamaan, dan aku lupa untuk menarik kembali tanganku untuk beberapa saat. Tetapi Claudia dengan langsung mengangkat lututnya, lalu menendang sesuatu kegidupanku dan membuatku merasa mau pingsan. Kemudian dia langsung mengangkat tangannya dan langsung menamparku, lalu langsung mendorongku , kemudian dia bangkit dan duduk diatas tubuhku. Gerakan Claudia yang sangat cepat, seperti dia benar benar pernag berlatih silat. Aku berpikir untuk pasrah saja dan aku pasti tidak sanggup menang melawannya. &
Dan Feli lanjut berkata " Pasti itu bos Debu, dan Dia tidak ingin aku meninggalkan bar itu, jadi dia mengirim seseorang untuk mengikutiku, dia seharusnya berusaha menangkap kelemahanku untuk mengancamku, Sekarang dia mengirim videonya ke ibumu, untuk mengingatkanku bahwa semuanya harus mendengarkan perkataannya. " Suara Feli yang berhenti, Claudia dengan dingin bersuara "Huh" lalu berkata "Dia hanyalah seorang bos masyarakat. Feli, kamu tidak perlu khawatir dengan hal ini, aku akan mencari orang untuk membantumu" Nada suara Claudia yang lumayan ganas, membuatku semakin yakin bahwa wanita ini memiliki sedikit jaringan, aku semakin tidak berani memprovokasinya secara langsung. Kemudian juga tidak punya pemikiran lagi untuk menguping pembicaraan mereka, hatiku sedikit panik. Karena aku takut jika Claudia dan Feli pergi mencari bos bar itu, dan terakhir mereka mengetahui bahwa yang melakukan itu adalah aku, maka aku benar benar akan san
Begitu Claudia selesai berkata, Bang Debu menjawab sambil tertawa " Aku tahu, kamu memiliki sedikit jaringan, Tetapi apa gunanya juga dengan itu, misalkan aku menidurimu dan merekam sebuah video, apakah kamu masih berani berbicara denganku dengan nada seperti itu? " Perkataan Bang Debu begitu terus terang, dan langsung berkata akan merekan sebuah video untuk mengancam Claudia. Dan Claudia benar benar sangat marah, dia melihat Bang Debu dengan kejam, lalu dia berkata " Apa yang akan kamu lakukan? Aku menyarankanmu untuk tidak terlalu merasa diri sendiri sangat benar, kamu hanyalah seorang Bos Bar" Setelah selesai mengatakan, Claudia bersiap untuk bangkit dan beranjak pergi. Tetapi Bang Debu bahkan ingin menyerang Claudia, Claudia yang marah langsung mengambil pisau dari tasnya. Dan dia langsung menunjuk Bang Debu lalu berkata " Kamu jangan memaksaku melakukannya, kamu h
Siapa bilang tidak ada orang, lepaskan dia! Ini adalah kali pertama aku berbicara setelah sekian lama menikah dengan Claudia, ditambah lagi dengan amarahku. Seluruh suaraku berubah menjadi serak, dan suaraku terdengar lumayan istimewa juga. Dan alasan mengapa aku begitu agresif ketika masuk, bukan karena aku memakai topeng, dan langsung menjadi berani. Aku hanyalah memakai trik bela diri dan aku harus melakukannya, karena ketika aku masuk menggunakan trik itu, maka aku akan membuatnya terbodoh sejenak. Dengan begini aku baru mempunyai kesempatan, sebenarnya saat ini seluruh badanku gemetaran. Dan benar adanya saat ini Bang Debu langsung terbodoh sejenak, dia menolehkan kepalanya ke arahku, dia lupa untuk bicara dan hanya saja mulutnya sedikit terbuka. Dan aku mengambil kesempatan ini, langsung mengambil botol anggur merah diatas meja, tanpa ragu ragu langsung menghantamkannya di b
Setelah mengatakannya, aku tidak memperdulikannya lagi, dan dengan cepat aku juga langsung pergi. Setelah pergi, aku aku dengan segera menghentikan taksi, dan bergegas pulang ke rumah secepat mungkin. Dan langsung menyembunyikan pakaian dan topeng yang aku kenakan hari ini. Lalu aku berbaring di atas lantai, tetapi aku tidak bisa tidur, jantungku terus berdetak kencang, dan di dalam benakku mulai berpikir sembarangan. Jika bang debu benar benar di pukul mati olehku, atau pun terluka parah, apakah aku akan terselidiki? Dan Claudia masih belum pulang, ini membuatku sedikit khawatir, dia tidak mungkin mengalami masalah lagi kan? Untungnya disaat jam setengah tiga malam, dia sudah pulang dan dia membawa Feli ikut pulang bersamanya. Claudia dengan jelas tidak terpikirkan bahwa yang menyelamatkannya adalah aku. Sikapnya bahkan lebih buruk, dia menendangku bangun seperti anjing dengan kakin
Feli dengan segera bertanya pada Claudia, seperti apa? Claudia terdiam beberapa saat, lalu lanjut berkata, " Seperti ayahku, meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya, tetapi aku ada rasa aman." Mendengar ini, aku langsung terkejut. Aku berpikir dalam benakku, aku adalah suamimu, bukanlah ayahmu! Tetapi mendengarkan nada bicara Claudia, dia sepertinya tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, tidak heran jika orientasi seksualnya sedikit menyamping, dan sifatnya juga sangat aneh. Kemudian mereka berdua tidak membicarakan topik ini lagi, sepertinya sudah mau tidur. Aku juga tidak berlama lama disini dan langsung turun ke lantai bawah. Malam ini aku samapi subuh baru bisa tidur, dan setelah bangun sudah siang hari, Claudia dan Feli juga sudah pergi dari rumah. Aku makan siang dengan asal, dan tinggal di rumah dengan patuh. Aku tidak berani pergi kemanapun, dan dibenakku terus memikirk