Tapi pada akhirnya Aldi tidak bisa menahannya, dia marah mendorong Claudia dan langsung berlari keluar rumah, karena terlalu gegabah, ketika lari keluar sempat menyenggol Feli, Claudia yang marah sampai lupa kalau dia tuli, berteriak memarahinya dari belakang " Dasar sampah, masih berani melawan, berhenti kamu " Aldi mengabaikan Claudia, lari keluar menjauh dalam satu kali nafas.
Claudia tidak mengejarnya, tapi perlahan Aldi menjadi tenang, meskipun masih marah, dan juga jengkel, Aldi berpikir dia tidak seharusnya lari begitu saja. Dia bisa menahannya selama beberapa hari dan kenapa tidak bisa menahannya karena masalah ini.Tapi Aldi benar benar tidak tahu kalung apa, tiba tiba doa mengeram beberapa kali, Claudia tidak mungkin beneran melapor kepada polisi kan? Sekarang dia yang lari, bukankah sama saja dengan melarikan diri?
Semakin memikirkan Aldi semakin takut, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah, dia merasa harus menyelesaikan masalah ini. Setelah pulang Aldi baru menyadari kalau Claudia dan Feli sudah tidak ada di rumah, dia berpikir bahwa seharusnya mereka tidak membohonginya, mereka tidak perlu menghinanya karena mencuri baramg, oleh karena itu dia pergi ke kamar untuk mencari kalung itu.
Tapi Aldi mencari di segala tempat, bahkan di kolong tempat tidur, juga sudah dicarinya, memang tidak melihat kalung apapun. Tapi ketika dia hampir menyerah, dia melihat benda berkilauan di celah meja samping tempat tidur, dia mengambil senter dan ternyata dia menemukan kalung berlian itu. Dalam sekejap hatinya senang, dan dia langsung sibuk mengirim pesan kepada Claudia, dan dia berkata bahwa dia sudah menemukan kalungnya itu, dan memintanya untuk kembali dan mengambilnya.
Claudia membalas pesan dan berkata " Letakkan kalung itu di atas meja, meja di samping tempat tidur ku, hari ini kamu cukup nurut, aku tidak akan mempermasalahkan masalah ini, kalau kamu sampai berani mencuri barang di rumahku, aku tidak akan begitu mudah mengampunimu " Setelah membaca pesan Claudia, kepala Aldi berdegung hampir ingin meledak, Claudia bersikeras mengatakan bahwa dirinya lah yang mencuri kalung itu, Claudia tidak mendengarkan penjelasan Aldi sama sekali, kenapa wanita ini masih belum mengerti, apakah benar kalau aku tidak sebanding dengan seekor anjing?
Semakin Aldi memikirkannya, dia semakin marah, dia merasa panggilan " Pencuri " sudah Claudia letakkan di dalam dirinya, bahkan kesempatan untuk membersihkan nama baik saja sudah tidak ada lagi. Marah, Hina, Keluh, Sedih semua jenis perasaan itu muncul di pikirannya, hingga dia memutuskan untu Memberontak.
Aldi berpikir dia boleh takut, boleh pura pura pengecut di hadapan Claudia semua ini demi kelangsungan hidup, demi uang, tapi dia bukan Sampah, dia bisa berpikir, akan aku buat Claudia membayar semua ini. Lalu Adli menggunakan akun W-chat berteman dengan ibu Claudia, Nama ID W-chat ibu Claudia adalag Nama aslinya yaitu Bunga.
Lalu dia mengirim Video Claudia dan Feli yang dia rekam kemarin saat mereka keluar dari Hotel, lalu meninggalkan pesan dan mengatakan kalau putrinya tidak normal. Dengat cepat Bunga bertanya siapa dirinya, tapi Aldi tidak membalasnya.
Setelah menyelesaikan semua ini, Aldi menghela nafas hatinya merasa sangat tenang, dan tidak begutu menyedihkan lagi. Aldi percaya Bunga pasti akan datang mencari Claudia, dan kelihatan jelas Claudia sangat takut pada ibunya, kali ini pasti bisa membuat Claudia kesulitan. Dan keesokan harinya ibu Claudia datang.
Bunga datang sore hari ketika Claudia masih belum pulang, Bunga berteriak menyuruh Aldi turun ke lantai bawah. Mawar mengetik bertanya kepada Aldi ' Aldi kamu jujur padaku, kamu cinta kepada Claudia? Dan kamu menginginkan kehadiran seorang anak??" Aldi mengangguk, lalu dia bertanya lagi kepada Aldi " Terus bagaimana perasaan Claudia kepadamu? Dia biasanya sering dinas atau apa hingga jarang pelang ke rumah?"
Aku mengetik " Lumayan, Claudia istri yang baik, jarang ada dinas, kalaupun ada teman yang mau main akan dibawa ke rumah, beberapa hari yang lalu masih membawa seorang teman untuk bermalam di rumah. Aldi tidak mengatakan masalah Claudia membawa Feli, untuk pulang bermalam dalam sekejap raut wajah Bunga semakin percaya Claudia tidak normal.
Claudia pulang dan mereka menyuruhku untuk naik ke atas, setelah Aldi naik dia mendengar bahwa mereka sedang bertengkar di bawah. Yanh membuat Aldi kaget adalah bahwa Bunga seolah tahu keberadaan Felu. Karena kalimat Bunga adalah " Claudia kamu jujur dengan ibu, apakah kamu masih bergaul dengan wanita itu?"
Bunga tiba tiba bertanya kepala Claudia, apakah masih dengan rubah kecil itu? . Setelah mendengar kata ini, aku terbengong sejenak, dan dengan segera langsung merespon. Ternyata Bungan sudah tahu dari awal putrinya bermasalah, makanya tidak heran dia bersedia menerimaku seseorang yang bisu ini. Dan juga harus mengawasi kamar pengantinnya itu. Dan Claudia tidak tahu bahwa aku membocorkan rahasianya, dia dengan langsung membantahnya, " Ibu, apa yang kamu katakan? aku sudah menikah, bagaimana mungkin aku masih bisa bersamanya?" Suara Bunga tiba tiba membesar, dia dengan sangat marah mengatakan " Claudia, jangan menipuku lagi. Aku sudah mendapatkan video dari orang lain, dan kamu juga bisa melihatnya sendiri, kamu masih saja bersi keras, apakah kamu mau membuat ibu marah sampai mati?" Setelah selesai bicara, Bunga langsung menunjukkan video yang aku kasi kepadanya. Pada saat Claudia melihatnya kea
Tapi aku tidak berani menatapnya lebih lama, dan aku dengan tergesa gesa mengeluarkan tangan dan menariknya, tidak terpikirkan karena tergesa gesa maka berduri tidak stabil, dan kita berdua pun terjatuh ke bawah, secara tidak sadah aku menggunakan kedua tangan untuk menahannya, dan terakhir malah menahan di dadanya. Aku merasakan kedua tanganku memegang benda yang paling penting, benda yang lembut sekaligus keras secara bersamaan, dan aku lupa untuk menarik kembali tanganku untuk beberapa saat. Tetapi Claudia dengan langsung mengangkat lututnya, lalu menendang sesuatu kegidupanku dan membuatku merasa mau pingsan. Kemudian dia langsung mengangkat tangannya dan langsung menamparku, lalu langsung mendorongku , kemudian dia bangkit dan duduk diatas tubuhku. Gerakan Claudia yang sangat cepat, seperti dia benar benar pernag berlatih silat. Aku berpikir untuk pasrah saja dan aku pasti tidak sanggup menang melawannya. &
Dan Feli lanjut berkata " Pasti itu bos Debu, dan Dia tidak ingin aku meninggalkan bar itu, jadi dia mengirim seseorang untuk mengikutiku, dia seharusnya berusaha menangkap kelemahanku untuk mengancamku, Sekarang dia mengirim videonya ke ibumu, untuk mengingatkanku bahwa semuanya harus mendengarkan perkataannya. " Suara Feli yang berhenti, Claudia dengan dingin bersuara "Huh" lalu berkata "Dia hanyalah seorang bos masyarakat. Feli, kamu tidak perlu khawatir dengan hal ini, aku akan mencari orang untuk membantumu" Nada suara Claudia yang lumayan ganas, membuatku semakin yakin bahwa wanita ini memiliki sedikit jaringan, aku semakin tidak berani memprovokasinya secara langsung. Kemudian juga tidak punya pemikiran lagi untuk menguping pembicaraan mereka, hatiku sedikit panik. Karena aku takut jika Claudia dan Feli pergi mencari bos bar itu, dan terakhir mereka mengetahui bahwa yang melakukan itu adalah aku, maka aku benar benar akan san
Begitu Claudia selesai berkata, Bang Debu menjawab sambil tertawa " Aku tahu, kamu memiliki sedikit jaringan, Tetapi apa gunanya juga dengan itu, misalkan aku menidurimu dan merekam sebuah video, apakah kamu masih berani berbicara denganku dengan nada seperti itu? " Perkataan Bang Debu begitu terus terang, dan langsung berkata akan merekan sebuah video untuk mengancam Claudia. Dan Claudia benar benar sangat marah, dia melihat Bang Debu dengan kejam, lalu dia berkata " Apa yang akan kamu lakukan? Aku menyarankanmu untuk tidak terlalu merasa diri sendiri sangat benar, kamu hanyalah seorang Bos Bar" Setelah selesai mengatakan, Claudia bersiap untuk bangkit dan beranjak pergi. Tetapi Bang Debu bahkan ingin menyerang Claudia, Claudia yang marah langsung mengambil pisau dari tasnya. Dan dia langsung menunjuk Bang Debu lalu berkata " Kamu jangan memaksaku melakukannya, kamu h
Siapa bilang tidak ada orang, lepaskan dia! Ini adalah kali pertama aku berbicara setelah sekian lama menikah dengan Claudia, ditambah lagi dengan amarahku. Seluruh suaraku berubah menjadi serak, dan suaraku terdengar lumayan istimewa juga. Dan alasan mengapa aku begitu agresif ketika masuk, bukan karena aku memakai topeng, dan langsung menjadi berani. Aku hanyalah memakai trik bela diri dan aku harus melakukannya, karena ketika aku masuk menggunakan trik itu, maka aku akan membuatnya terbodoh sejenak. Dengan begini aku baru mempunyai kesempatan, sebenarnya saat ini seluruh badanku gemetaran. Dan benar adanya saat ini Bang Debu langsung terbodoh sejenak, dia menolehkan kepalanya ke arahku, dia lupa untuk bicara dan hanya saja mulutnya sedikit terbuka. Dan aku mengambil kesempatan ini, langsung mengambil botol anggur merah diatas meja, tanpa ragu ragu langsung menghantamkannya di b
Setelah mengatakannya, aku tidak memperdulikannya lagi, dan dengan cepat aku juga langsung pergi. Setelah pergi, aku aku dengan segera menghentikan taksi, dan bergegas pulang ke rumah secepat mungkin. Dan langsung menyembunyikan pakaian dan topeng yang aku kenakan hari ini. Lalu aku berbaring di atas lantai, tetapi aku tidak bisa tidur, jantungku terus berdetak kencang, dan di dalam benakku mulai berpikir sembarangan. Jika bang debu benar benar di pukul mati olehku, atau pun terluka parah, apakah aku akan terselidiki? Dan Claudia masih belum pulang, ini membuatku sedikit khawatir, dia tidak mungkin mengalami masalah lagi kan? Untungnya disaat jam setengah tiga malam, dia sudah pulang dan dia membawa Feli ikut pulang bersamanya. Claudia dengan jelas tidak terpikirkan bahwa yang menyelamatkannya adalah aku. Sikapnya bahkan lebih buruk, dia menendangku bangun seperti anjing dengan kakin
Feli dengan segera bertanya pada Claudia, seperti apa? Claudia terdiam beberapa saat, lalu lanjut berkata, " Seperti ayahku, meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya, tetapi aku ada rasa aman." Mendengar ini, aku langsung terkejut. Aku berpikir dalam benakku, aku adalah suamimu, bukanlah ayahmu! Tetapi mendengarkan nada bicara Claudia, dia sepertinya tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, tidak heran jika orientasi seksualnya sedikit menyamping, dan sifatnya juga sangat aneh. Kemudian mereka berdua tidak membicarakan topik ini lagi, sepertinya sudah mau tidur. Aku juga tidak berlama lama disini dan langsung turun ke lantai bawah. Malam ini aku samapi subuh baru bisa tidur, dan setelah bangun sudah siang hari, Claudia dan Feli juga sudah pergi dari rumah. Aku makan siang dengan asal, dan tinggal di rumah dengan patuh. Aku tidak berani pergi kemanapun, dan dibenakku terus memikirk
Adapun dengan Claudia, dia pernah melihatku pulang ke rumah sangat larut, dan dengan asal bertanya kepadaku kalau aku pergi kemana. Aku sudah berkata kepadanya bahwa aku sudah menemukan pekerjaan, dan aku mendapatkan shift malam, jadi setiap malam akan pulang sangat larut, dan dia juga tidak bertanya banyak, mungkin dengan aku bekerja dia menjadi senang karena jarang bertemu dengan ku. Dengan bekerja di bar, aku tahu bahwa Bang Debu tidak ada masalah, dan dia juga tidak menyelidiki masalah ini Dan juga Feli tidak lagi bernyanyi di sini, aku berfikir dalam hati mungkin ini karena kemampuan Claudia , dia seharusnya sudah membereskan masalah ini, aku harus mengatakan bahwa istriku benar benar sangat memiliki kemampuan. Dan yang membuatku tidak sangka adalah karena pekerjaanku di bar, membuat hubunganku dan Bunga dan juga Claudia benar benar berubah. Malam itu sudah pukul sebelas lebih, aku baru saja membersihkan kama