Aku merasa canggung membahas masalah ini dengan ibunya, aku tidak hanya sekali ingin memberitahunya, aku ingin mengatakan bahwa aku pria normal, Claudia saja yang tidak memperbolehkanku untuk menyentuhnya,kadang kadang kata sudah di ketik tapi aku tidak berani untuk mengirimnya. Hari demi hari berlalu dengan lambat, ketika aku merasa sudah terbiasa dengan karakter ini, Claudia sekali lagi melakukan hal yang membuatku sangat kelihangan harga diri.
Claudia membawa wanita itu pulang kerumah untuk bermalam disini. Malam itu pukul sembilan lebih, ketika aku kebawah untuk membuat makan malam untuk diriku sendiru, Claudia pulang dan ada seorang wanita berada di sampingnya, dan gadis itu adalah gadis yang bersama claudia di hotel itu. Gadis itu terlihat sekitar dua puluh tahun, mengenakan baju lengan panjang dan rok yang mirip seorang mahasiswa, gayanya ini membuatnya terlihat sedikit polos. Aku bersembunyi di dapur dan tidak berani keluar, dan tidak ada muka untuk bertemu dengan mereka dan tapi aku tetap menguping pembicaraan mereka. Aku mendengan Claudia mengatakan pada gadis itu " Feli, malam ini kamh bermalam saja dirumahku " Gadis bermana Feli itu berkata dengan malu malu " Tampang lelaki itu seperti apa? tidak akan ketahuan kan olehnya? pria yang terbawa nafsu akan menjadi seperti orang gila "
Claudia mendengus dan berkata dengan nada mencemoooh " Kalau tahu memangnya kenapa? dia bukan seorang pria, dia memang sebuah benda yang ku beli dengan uang. Beberapa hari ini, dia bahkan tidak berani menyentuh tanganku, kalau dia berani sembarangan akan ku patahkan kakinya" Saat ini Claudia ada suara di dapur, lalu dia segera masuk ke dapur, dan melihatku lalu langsung menarikku keluar. Dia menunjuk gadis yang Bernama Feli itu, lalu mengetik beberapa kata dan memberitahuku " Hari ini temanku mau tidur di rumahku, kamu harus tidur di lantai bawah menggunakan matras" Aku mengangguk saat ini Feli terkekeh, dia tahu aku tidak bisa mendengar, tawanya itu seolah mengatakan pria ini cukup penurut..
Emosi di hatiku meningkat, tapi aku harus pura pura tidak mendengar, akh membuat gerakan tangan dan senyuman dan bertanya kepada mereka mau makan malam bersama. Claudia menatapku dengan dingin, lalu naik ke atas bersama Feli. Ketika naik ke atas aku mengepalkan tangan melepaskan tinju ke tembok.
Ketika aku siap siap naik ke atas mengambil matras dan selimutku, saat ini malah Claudia melemparkannya ke bawah, sambil mengatakan bau pria. Meskipun aku dari kampun, tapu sebenarnya aku sangat bersih, kata kata Claudia benar benar melukai hatiku, tapi aku tetap harus dian dan menggekarkan matrasku di lantai bawah. Aku tidak ada nafsu makan, berbaring sendirian di atas matras, pikiranku benar benar kacau, apakah aku harus membuka mata kebar lebar melihat istriku selingkuh di depan mataku?
Aku bolak balik berulang kali tidak bisa tidur, aku tidak hanya mengingatkan diriku sekalu, aku hanya berakting menjadi seorang suami, Claudia bukan istriku yang sebenarnya, aku tutup sebelah mata saja. Tapi alasan ini sama sekali tidak bisa membujukku, karena pola pikirku sangat lambat. aku dan Claudia sudah menikah, itu artinya aku adalah suaminya, dan Claudia membawa wanita lain ke rumah, itu artinya dia menginjak injak harga diriku! Hingga akhirnya aku menggertakan gigi lalu merangkak ke atas.
Aku berhati hati berdiri di depan pintu, tidak berani bernafas kuat, waktu itu ada dorongan kuat untuk menerobos masuk kedalam, tapi hatiku ingin mendengar lebih banyak. Dan pada saat ini, gadis bernama Feli tiba tiba berkata " Claudia, didepan pintu sepertinya ada orang " Feli berkata seperti itu lalu Aldi ketakutan setengah mati, sampai seluruh tubuhnya kaku. Tanpa sadar detik berikutnya Aldi bersiap siap untuk lari, tapi dia menahannya, dia harus tenang, sekalipun mereka menyadari keberadaannya dia juga harus berpura pura seolah baru saja naik keatas. Jika dia lari itu artinya tidak hanya mengiyakan bahwa diluar benar ada irang, melainkan juga mengiyakan dirinya bisa mendengar.
Claudia tidak panik sama sekali, dia bertaka dengan menghina " Mungkin Aldi sudah tertidur ngorok, sekalipun benar dia naik ke atas terus kenapa? lagian dia tidak bisa mendengar, sekalipun di depan pintu juga tidak masalah, aku tidak akan membukakan pintu untuknya" Feli tersenyum lembut dan berkata"Sayang" kamu benar venar hebat, lalu keduanya tidak peduli diluar ada orang atau tidak dan terus melanjutkannya. Dan Aldi mulai bersembunyi dan menguping disamping pintu.
Tapi pada ahhirnya Aldi merasa dirinya terjatuh dalam kekosongan, dia merasa dirinya seperti Anjing liar, bahkan tidak layak dibandingkan dengan seekor anjing peliharaan, Seekor anjing peliharaan yang mengibas ngibaskan ekor saja bisa mendapatkan perharian dari majikannya, dan apa kabar dengan dirinya saat ini? Aldi sedikit tidak ikhlas, dia memegang kepalanya dengan kuat, dan tidak memiliki keberanian untuk mendibrak masuk. Aldi yang bersembunyi disamping pintu mendengar semua pembicaraan mereka, yang membuatnya tahu lebih banyak tentang Feli. Feli tampaknya seorang penyanyi disalah satu club bar, sekarang dia sedang delirik oleh salah satu perusahaan besar, tapi pemilik bar itu tidak membiarkannya pergi, Feli bahkan meminta Claudia untuk membantunya memikirkan jalan keluar untuk masalah ini. Claudia sepertinya lebih hebat dari yang dibayangkan oleh Aldi, Claudia mengatakan dia akan membantu Feli dan karena ini juga yan
Tapi pada akhirnya Aldi tidak bisa menahannya, dia marah mendorong Claudia dan langsung berlari keluar rumah, karena terlalu gegabah, ketika lari keluar sempat menyenggol Feli, Claudia yang marah sampai lupa kalau dia tuli, berteriak memarahinya dari belakang " Dasar sampah, masih berani melawan, berhenti kamu " Aldi mengabaikan Claudia, lari keluar menjauh dalam satu kali nafas. Claudia tidak mengejarnya, tapi perlahan Aldi menjadi tenang, meskipun masih marah, dan juga jengkel, Aldi berpikir dia tidak seharusnya lari begitu saja. Dia bisa menahannya selama beberapa hari dan kenapa tidak bisa menahannya karena masalah ini.Tapi Aldi benar benar tidak tahu kalung apa, tiba tiba doa mengeram beberapa kali, Claudia tidak mungkin beneran melapor kepada polisi kan? Sekarang dia yang lari, bukankah sama saja dengan melarikan diri? Semakin memikirkan Aldi semakin takut, hingga akhirnya memutuskan unt
Bunga tiba tiba bertanya kepala Claudia, apakah masih dengan rubah kecil itu? . Setelah mendengar kata ini, aku terbengong sejenak, dan dengan segera langsung merespon. Ternyata Bungan sudah tahu dari awal putrinya bermasalah, makanya tidak heran dia bersedia menerimaku seseorang yang bisu ini. Dan juga harus mengawasi kamar pengantinnya itu. Dan Claudia tidak tahu bahwa aku membocorkan rahasianya, dia dengan langsung membantahnya, " Ibu, apa yang kamu katakan? aku sudah menikah, bagaimana mungkin aku masih bisa bersamanya?" Suara Bunga tiba tiba membesar, dia dengan sangat marah mengatakan " Claudia, jangan menipuku lagi. Aku sudah mendapatkan video dari orang lain, dan kamu juga bisa melihatnya sendiri, kamu masih saja bersi keras, apakah kamu mau membuat ibu marah sampai mati?" Setelah selesai bicara, Bunga langsung menunjukkan video yang aku kasi kepadanya. Pada saat Claudia melihatnya kea
Tapi aku tidak berani menatapnya lebih lama, dan aku dengan tergesa gesa mengeluarkan tangan dan menariknya, tidak terpikirkan karena tergesa gesa maka berduri tidak stabil, dan kita berdua pun terjatuh ke bawah, secara tidak sadah aku menggunakan kedua tangan untuk menahannya, dan terakhir malah menahan di dadanya. Aku merasakan kedua tanganku memegang benda yang paling penting, benda yang lembut sekaligus keras secara bersamaan, dan aku lupa untuk menarik kembali tanganku untuk beberapa saat. Tetapi Claudia dengan langsung mengangkat lututnya, lalu menendang sesuatu kegidupanku dan membuatku merasa mau pingsan. Kemudian dia langsung mengangkat tangannya dan langsung menamparku, lalu langsung mendorongku , kemudian dia bangkit dan duduk diatas tubuhku. Gerakan Claudia yang sangat cepat, seperti dia benar benar pernag berlatih silat. Aku berpikir untuk pasrah saja dan aku pasti tidak sanggup menang melawannya. &
Dan Feli lanjut berkata " Pasti itu bos Debu, dan Dia tidak ingin aku meninggalkan bar itu, jadi dia mengirim seseorang untuk mengikutiku, dia seharusnya berusaha menangkap kelemahanku untuk mengancamku, Sekarang dia mengirim videonya ke ibumu, untuk mengingatkanku bahwa semuanya harus mendengarkan perkataannya. " Suara Feli yang berhenti, Claudia dengan dingin bersuara "Huh" lalu berkata "Dia hanyalah seorang bos masyarakat. Feli, kamu tidak perlu khawatir dengan hal ini, aku akan mencari orang untuk membantumu" Nada suara Claudia yang lumayan ganas, membuatku semakin yakin bahwa wanita ini memiliki sedikit jaringan, aku semakin tidak berani memprovokasinya secara langsung. Kemudian juga tidak punya pemikiran lagi untuk menguping pembicaraan mereka, hatiku sedikit panik. Karena aku takut jika Claudia dan Feli pergi mencari bos bar itu, dan terakhir mereka mengetahui bahwa yang melakukan itu adalah aku, maka aku benar benar akan san
Begitu Claudia selesai berkata, Bang Debu menjawab sambil tertawa " Aku tahu, kamu memiliki sedikit jaringan, Tetapi apa gunanya juga dengan itu, misalkan aku menidurimu dan merekam sebuah video, apakah kamu masih berani berbicara denganku dengan nada seperti itu? " Perkataan Bang Debu begitu terus terang, dan langsung berkata akan merekan sebuah video untuk mengancam Claudia. Dan Claudia benar benar sangat marah, dia melihat Bang Debu dengan kejam, lalu dia berkata " Apa yang akan kamu lakukan? Aku menyarankanmu untuk tidak terlalu merasa diri sendiri sangat benar, kamu hanyalah seorang Bos Bar" Setelah selesai mengatakan, Claudia bersiap untuk bangkit dan beranjak pergi. Tetapi Bang Debu bahkan ingin menyerang Claudia, Claudia yang marah langsung mengambil pisau dari tasnya. Dan dia langsung menunjuk Bang Debu lalu berkata " Kamu jangan memaksaku melakukannya, kamu h
Siapa bilang tidak ada orang, lepaskan dia! Ini adalah kali pertama aku berbicara setelah sekian lama menikah dengan Claudia, ditambah lagi dengan amarahku. Seluruh suaraku berubah menjadi serak, dan suaraku terdengar lumayan istimewa juga. Dan alasan mengapa aku begitu agresif ketika masuk, bukan karena aku memakai topeng, dan langsung menjadi berani. Aku hanyalah memakai trik bela diri dan aku harus melakukannya, karena ketika aku masuk menggunakan trik itu, maka aku akan membuatnya terbodoh sejenak. Dengan begini aku baru mempunyai kesempatan, sebenarnya saat ini seluruh badanku gemetaran. Dan benar adanya saat ini Bang Debu langsung terbodoh sejenak, dia menolehkan kepalanya ke arahku, dia lupa untuk bicara dan hanya saja mulutnya sedikit terbuka. Dan aku mengambil kesempatan ini, langsung mengambil botol anggur merah diatas meja, tanpa ragu ragu langsung menghantamkannya di b
Setelah mengatakannya, aku tidak memperdulikannya lagi, dan dengan cepat aku juga langsung pergi. Setelah pergi, aku aku dengan segera menghentikan taksi, dan bergegas pulang ke rumah secepat mungkin. Dan langsung menyembunyikan pakaian dan topeng yang aku kenakan hari ini. Lalu aku berbaring di atas lantai, tetapi aku tidak bisa tidur, jantungku terus berdetak kencang, dan di dalam benakku mulai berpikir sembarangan. Jika bang debu benar benar di pukul mati olehku, atau pun terluka parah, apakah aku akan terselidiki? Dan Claudia masih belum pulang, ini membuatku sedikit khawatir, dia tidak mungkin mengalami masalah lagi kan? Untungnya disaat jam setengah tiga malam, dia sudah pulang dan dia membawa Feli ikut pulang bersamanya. Claudia dengan jelas tidak terpikirkan bahwa yang menyelamatkannya adalah aku. Sikapnya bahkan lebih buruk, dia menendangku bangun seperti anjing dengan kakin