Share

Bab 5

     Aku merasa canggung membahas masalah ini dengan ibunya, aku tidak hanya sekali ingin memberitahunya, aku ingin mengatakan bahwa aku pria normal, Claudia saja yang tidak memperbolehkanku untuk menyentuhnya,kadang kadang kata sudah di ketik tapi aku tidak berani untuk mengirimnya.  Hari demi hari berlalu dengan lambat, ketika aku merasa sudah terbiasa dengan karakter ini, Claudia sekali lagi melakukan hal yang membuatku sangat kelihangan harga diri. 

    Claudia membawa wanita itu pulang kerumah untuk bermalam disini. Malam itu pukul sembilan lebih, ketika aku kebawah untuk membuat makan malam untuk diriku sendiru, Claudia pulang dan ada seorang wanita berada di sampingnya, dan gadis itu adalah gadis yang bersama claudia di hotel itu. Gadis itu terlihat sekitar dua puluh tahun, mengenakan baju lengan panjang dan rok yang mirip seorang mahasiswa, gayanya ini membuatnya terlihat sedikit polos. Aku bersembunyi di dapur dan tidak berani keluar, dan tidak ada muka untuk bertemu dengan mereka dan tapi aku tetap menguping pembicaraan mereka. Aku mendengan Claudia mengatakan pada gadis itu " Feli, malam ini kamh bermalam saja dirumahku " Gadis bermana Feli itu berkata dengan malu malu " Tampang lelaki itu seperti apa? tidak akan ketahuan kan olehnya? pria yang terbawa nafsu akan menjadi seperti orang gila "

     Claudia mendengus dan berkata dengan nada mencemoooh " Kalau tahu memangnya kenapa? dia bukan seorang pria, dia memang sebuah benda yang ku beli dengan uang. Beberapa hari ini, dia bahkan tidak berani menyentuh tanganku, kalau dia berani sembarangan akan ku patahkan kakinya" Saat ini Claudia ada suara di dapur, lalu dia segera masuk ke dapur, dan melihatku lalu langsung menarikku keluar. Dia menunjuk gadis yang Bernama Feli itu, lalu mengetik beberapa kata dan memberitahuku " Hari ini temanku mau tidur di rumahku, kamu harus tidur di lantai bawah menggunakan matras" Aku mengangguk saat ini Feli terkekeh, dia tahu aku tidak bisa mendengar, tawanya itu seolah mengatakan pria ini cukup penurut..

     Emosi di hatiku meningkat, tapi aku harus pura pura tidak mendengar, akh membuat gerakan tangan dan senyuman dan bertanya kepada mereka mau makan malam bersama.  Claudia menatapku dengan dingin, lalu naik ke atas bersama Feli. Ketika naik ke atas aku mengepalkan tangan melepaskan tinju ke tembok. 

     Ketika aku siap siap naik ke atas mengambil matras dan selimutku, saat ini malah Claudia melemparkannya ke bawah, sambil mengatakan bau pria. Meskipun aku dari kampun, tapu sebenarnya aku sangat bersih, kata kata Claudia benar benar melukai hatiku, tapi aku tetap harus dian dan menggekarkan matrasku di lantai bawah. Aku tidak ada nafsu makan, berbaring sendirian di atas matras, pikiranku benar benar kacau, apakah aku harus membuka mata kebar lebar melihat istriku selingkuh di depan mataku? 

     Aku bolak balik berulang kali tidak bisa tidur, aku tidak hanya mengingatkan diriku sekalu, aku hanya berakting menjadi seorang suami, Claudia bukan istriku yang sebenarnya, aku tutup sebelah mata saja. Tapi alasan ini sama sekali tidak bisa membujukku, karena pola pikirku sangat lambat. aku dan Claudia sudah menikah, itu artinya aku adalah suaminya, dan Claudia membawa wanita lain ke rumah, itu artinya dia menginjak injak harga diriku! Hingga akhirnya aku menggertakan gigi lalu merangkak ke atas. 

     Aku berhati hati berdiri di depan pintu, tidak berani bernafas kuat, waktu itu ada dorongan kuat untuk menerobos masuk kedalam, tapi hatiku ingin mendengar lebih banyak. Dan pada saat ini, gadis bernama Feli tiba tiba berkata " Claudia, didepan pintu sepertinya ada orang " Feli berkata seperti itu lalu Aldi ketakutan setengah mati, sampai seluruh tubuhnya kaku. Tanpa sadar detik berikutnya Aldi bersiap siap untuk lari, tapi dia menahannya, dia harus tenang, sekalipun mereka menyadari keberadaannya dia juga harus berpura pura seolah baru saja naik keatas. Jika dia lari itu artinya tidak hanya mengiyakan bahwa diluar benar ada irang, melainkan juga mengiyakan dirinya bisa mendengar. 

     Claudia tidak panik sama sekali, dia bertaka dengan menghina " Mungkin Aldi sudah tertidur ngorok, sekalipun benar dia naik ke atas terus kenapa? lagian dia tidak bisa mendengar, sekalipun di depan pintu juga tidak masalah, aku tidak akan membukakan pintu untuknya" Feli tersenyum lembut dan berkata"Sayang" kamu benar venar hebat, lalu keduanya tidak peduli diluar ada orang atau tidak dan terus melanjutkannya. Dan Aldi mulai bersembunyi dan menguping disamping pintu.

     

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status