Share

Bab 18A

Aku menghela napas, kembali menatap Arumi yang masih mengomel lirih setelah mengirimkan pesan menohok itu pada Mbak Selly. Entah apa yang diucapkannya, tapi aku tahu itu hanyalah bentuk kekesalannya pada kakak iparku itu.

"Va, nggak apa-apa 'kan aku kirim messenger begitu buat ipar kamu yang rese itu?" Mendadak Arumi menoleh lalu menatapku beberapa saat, seolah ada rasa tak enak sebab tak menunggu persetujuanku lebih dulu sebelum mengirimkan pesan itu untuk Mbak Selly. Padahal, dia tak perlu izin juga sebab hak setiap orang untuk berbalas pesan bukan?

"Sorry kalau keceplosan, Va. Kira-kira nanti kamu kena masalah nggak ya kalau aku balas begitu? Aku baru kepikiran gimana kalau nanti dia melampiaskan kemarahannya sama kamu?" Lagi, Arumi kembali merasa bersalah.

Dia mendadak gelisah karena takut jika balasan menohoknya tadi berdampak besar padaku. Aku pun merasa begitu. Mbak Selly pasti akan menyeretku dan menyalahkanku dalam masalah ini. Namun, lagi-lagi aku tak peduli sebab dia me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
jgn jadi pecundang terus dg diam aja dizalimi. gimana kamu mau dikasih anak klu membela diri sendiri aja g bisa
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status