Share

88. JERITAN ATAMA

Hari sudah beranjak sore, Atama masih terkurung di sana.

Di dalam kamar itu.

Dia kelaparan dan kehausan.

Sudah berbagai cara dia coba untuk melarikan diri, namun tak ada satu pun usahanya yang berhasil.

Bahkan jendela kamarnya saja dilapisi dengan teralis besi. Atama tak menemukan celah sedikit pun untuknya bisa keluar dari kamar ini.

Satu hal yang hanya bisa dia lakukan adalah menutup tubuhnya yang terbuka dengan pakaian wanita yang dia temukan di dalam lemari kamar.

Entah itu pakaian siapa, Atama tak memperdulikannya. AC di kamar itu begitu dingin, dan dia butuh pakaian yang lebih tertutup.

Setelah lelah menangis bahkan suaranya nyaris hilang karena terus menerus berteriak seperti orang gila sejak tadi pagi, Atama kini hanya bisa tergolek lemah di sudut lantai kamar.

Duduk memeluk lutut dan berurai air mata.

Pikirannya tak lepas dari Aljabar dan Althair.

Atama benar-benar menyesal karena tidak mempercayai ucapan suaminya.

Hingga malam pun akhirnya tiba.

Atama yang sudah lemas hampir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status