Share

Izinkan Aku menjadi Kamu

Hatiku mencelos melihat Ines bersama suaminya yang duduk di samping ibu yang sedang terlelap itu. Kebahagiaan jelas terlihat di raut wajahnya. Aku cemburu.

"Mas Ramzi?" ucapku lirih.

"Mas?" Ines menoleh. "Dia ini adik iparmu, Mbak. Kenapa kamu panggil Mas?"

Aku menggigit bibir bawah. Panggilanku pada Ramzi dengan menyebut Mas tadi terjadi spontan. Aku pernah menjadi bagian dari hidupnya dan kini harus melihatnya dengan status sebagai adik ipar.

Akan tetapi bukan Ulfa namanya jika tidak bisa menguasai diri. "Memangnya kenapa kalau aku memanggil Mas kepada suamimu?"

"Nggak apa-apa, Mbak. Panggil nama aja kayaknya lebih pas," kata Ines.

"Dengarkan aku, ya, Nes. Kamu pikir Mas itu hanya untuk panggilan seorang istri kepada suaminya gitu? Dangkal banget pemikiranmu, Nes. Asal kamu tahu aku biasa memanggil Mas pada orang yang tidak kukenal. Yah, anggap saja aku tidak kenal dengan suamimu itu," ucapku lancar dan tanpa hambatan seperti jalan tol.

Emosi yang sudah bersemayam dalam dada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status