"Bayi ini sudah pasti petaka dalam keluarga kita, dia pasti seorang monster!" ucap salah seorang penatua dengan tangan gemetaran. "Kita harus segera membunuhnya!"
Selir yang mendengar hal itu terkejut. Ia baru saja bahagia karena telah melahirkan anak laki-laki yang tampan, tetapi anak itu akan dibunuh karena telah mencapai tingkat menengah Essence Beginner ? Seharusnya dia disebut seorang jenius dan dipuja-puja, bukan dibunuh. Di dunia ini, jalan kultivasi terbagi menjadi tujuh tingkatan, masing-masing terdiri dari tahap rendah, menengah, dan tinggi. Tingkatan itu dimulai dari: Essence Beginner, Spirit Disciple, Essence Seeker, Soul Master, Void Guardian, Celestial Ruler, dan Immortal Sovereign. Namun, ada satu tingkatan lagi yang belum pernah di capai siapapun selain Kaisar Altair, dan tiga orang kaisar lainnya. Itu adalah tingkat Heavenly Eternal, siapapun yang dapat mencapai tingkat itu, ia dapat menjadi kaisar yang menguasai dunia. Selir berusaha meraih tangan kepala klan. Ia menggenggamnya dengan erat dan berkata, "Suamiku, aku mohon padamu, jangan bunuh anak kita." Mata sang selir menatap kepala klan dengan penuh harapan. Kepala klan memandangi selirnya. Ia berpikir keras, mencari cara agar anaknya yang baru lahir tidak dibunuh tanpa melawan kehendak para penatua. Sebagai seorang ayah, ia tentu memiliki rasa kasih sayang terhadap anak-anaknya. Sementara itu, Kaisar Altair mencoba memahami apa yang sedang ia alami. Sebelumnya, ia berpikir telah berada di akhirat. Namun, ketika membuka matanya, ia melihat seorang wanita yang sedang menggendongnya. Siapa wanita itu? Di mana... aku sekarang? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi isi kepalanya. Samar-samar ia mendengar perdebatan antara penatua dan kepala klan. "Apa maksudnya ini? Jadi... Apakah aku terlahir kembali dalam tubuh bayi ini?" Kaisar Altair begitu senang ketika ia menyadari telah terlahir kembali dalam tubuh mungil ini. Ia kemudian mencoba memeriksa tingkat Kultivasinya, namun itu membuat ia sedikit kecewa karena kini ia hanya berada di tingkat menengah Essence Beginner. Kerja keras dan jerih payahnya selama ini hilang begitu saja. Namun, apa yang ia harapkan pada tubuh seorang bayi? Terlahir kembali dalam keadaan sehat saja seharusnya ia sudah bersyukur. Ia ingin memikirkan apa yang terjadi di istana Nebula. Namun, perdebatan antara kepala klan dan penatua membuatnya penasaran. Ia pun kembali menyimak. "Kita harus membunuhnya sekarang juga!" Penatua mengeluarkan sebuah pisau kecil dari kantungnya dan mengarahkannya pada Kaisar Altair. Kaisar Altair terkejut, ia sempat berpikir kenapa nasibnya begitu sial. Baru saja ia lahir namun akan dibunuh? Beruntung kepala klan menangkis pisau penatua hingga terpental ke tanah. Penatua menatap tajam ke arah kepala klan, "Apa maksudnya ini? Apa kau mau menentang ajaran leluhur!" ucap penatua dengan perasaan marah. "Aku harap para penatua memikirkan keputusan ini sekali lagi, bagaimanapun dia adalah keturunanku. Dan aku ingin dia hidup seperti anak-anak lainnya," ucap kepala klan sembari menundukkan kepalanya. Meskipun ia adalah seorang kepala klan, saat ini ia tidak bisa membuat keputusan sembarang tanpa mempertimbangkan pendapat para penatua. Jika ia memutuskan seenaknya, posisinya akan terancam dan akan digantikan oleh saudaranya yang lain. Para penatua memandangi satu sama lain, memberikan sinyal setuju pada kepala klan. Mereka semua kembali memulai diskusi, beberapa penatua masih tetap mengusulkan agar bayi itu dibunuh, dan ada juga yang mengusulkan untuk dibuat cacat, seperti memotong salah satu kakinya atau menghancurkan inti Kultivasinya, agar bayi itu tidak dapat belajar seni bela diri atau pun berkultivasi. Kaisar Altair mendengarkan diskusi itu dengan perasaan terkejut dan marah. Dalam benaknya, ia ingin sekali menghancurkan gigi dan merobek mulut para penatua. Namun, perhatiannya kini teralihkan dengan sikap kepala klan. Sejak diskusi dimulai, wajah kepala klan jelas terlihat cemas, menunjukkan bahwa ia adalah tipe orang yang sangat penyayang pada anaknya. Kaisar Altair juga penasaran, bagaimana cara kepala klan untuk meyakinkan para penatua. "Bagaimana jika kita menunggu sampai dia berumur 10 tahun. Jika dia memang benar membawa petaka, kita akan mengusir dan mengeluarkannya dari klan," saran kepala klan, mencoba untuk meyakinkan para penatua. "Tidak bisa!" Sanggah seorang penatua. "Jika kau ingin dia tetap hidup, kau harus memilih untuk membuat cacat makhluk itu, atau aku sendiri yang akan membunuhnya sekarang juga!" Selir yang mendengar hal itu langsung menangis tersedu-sedu. Dalam keadaan yang baru saja melahirkan, ia berusaha berdiri lalu berlutut, memegang kaki salah satu dari penatua, dan memohon, "Aku mohon kepada para penatua... Aku mohon... Jangan apa-apakan anakku." Melihat kegigihan kedua orang tua itu, para penatua kembali berdiskusi dan sepakat untuk tidak berbuat apa-apa sampai usia bayi itu 6 tahun. Jika anak itu tidak menyebabkan masalah apapun hingga berumur 6 tahun, ia akan dikeluarkan dari klan. Namun, jika sebaliknya ia akan langsung dibunuh. Kepala klan dan selir menyetujui usulan tersebut, selir itu langsung memeluk anaknya dengan lembut sembari meneteskan air mata. Melihat adegan itu membuat hati Kaisar Altair luluh, ia sangat bersyukur karena di kehidupannya kali ini, diberikan kesempatan untuk merasakan kasih sayang orang tua. Kepala klan mengelus kepala anaknya. "Mulai hari ini, aku akan memberimu nama Ethan, karena kau akan pergi, sebaiknya aku tidak perlu memberi nama klan padamu." ucapnya pelan lalu keluar meninggalkan ruangan. Keadaan kembali tenang, hari-hari berlalu dengan cepat dan kini Ethan dipindahkan ke dalam kamar khusus untuk dirinya yang tampak luas dan mewah, ia juga dijaga oleh beberapa pelayan untuk memastikan kebutuhan nutrisinya. Ethan cukup menikmati suasana itu, hanya ada hari-hari damai tanpa ada gangguan pekerjaan maupun dari murid-muridnya. Biasanya, setiap ia selesai dengan urusan istana, murid termuda menemaninya jalan-jalan sembari bersenda gurau. Ia merindukan masa-masa itu, meskipun lelah akan pekerjaan, namun istri dan muridnya akan ada di dekatnya untuk mengurangi rasa lelahnya. Ia masih tidak percaya, perselingkuhan, pengkhianatan, dan reinkarnasi sudah ia alami sekarang. Ia juga bertanya-tanya dalam dirinya, apakah murid dan istrinya masih hidup karena ledakan yang ia buat? Atau jika mereka hidup, apakah mereka senang karena dia sudah tiada? Atau sebaliknya, mereka menyesal? Lagi pula, pusaka Celestia ikut meledak bersamanya. Dan tentu saja mereka tidak mendapatkan apa-apa selain luka dan kehancuran istana bintang. Namun, pikiran itu menghilang begitu ia mulai merasa lapar. Kebetulan sekali, baru saja ia merasa lapar, seorang pelayan wanita datang membawakan sebotol susu untuknya. Begitu botol itu mendekat, ia langsung meraihnya dan meminumnya. Setelah beberapa saat meminum susu, ia menyadari ada sesuatu yang aneh dengan rasanya. Namun ia mencoba untuk berpikir positif, mungkin saja susu ini sudah agak lama dan pelayan itu tidak sengaja memberinya. Namun, perasaannya menjadi semakin cemas, pelan-pelan ia merasakan sakit di perut dan dadanya. Semakin lama menjadi semakin sakit, Ethan mulai menyadari kalau rasa aneh pada susunya bukan karena basi, melainkan karena seseorang telah mencampurkan racun di dalamnya. Ethan menangis dengan keras, pelayan yang bersamanya tadi berusaha menenangkannya, namun itu tidak berhasil. Wajah Ethan terlihat semakin pucat dan nafasnya seperti terengah-engah. Menyadari ada yang aneh, pelayan itu segera berlari ke ruang obat klan. Keadaan menjadi ricuh, begitu ibu Ethan mendengar kabar tersebut, ia langsung berlari menuju ruang obat klan. "Anakku... Ada apa dengan anakku?!" tanya ibu Ethan dengan nafas berat sehabis berlari. Ternyata di ruang obat, kepala klan dan dua orang penatua sudah lebih dulu disana bersama tabib klan. Terlihat dari ekspresi kepala klan bahwa Ethan sedang tidak baik-baik saja. Sang tabib mendekati ibu Ethan sembari menyerahkan Ethan yang sedang tertidur pulas dalam pangkuannya, "Sepertinya ada orang yang mencampurkan racun pada susu yang diminum oleh tuan muda. Saat ini keadaan tuan muda baik-baik saja, tapi saya takut ke depannya tuan muda tidak akan dapat berkultivasi ataupun berlatih seni beladiri." Mendengar perkataan tabib membuat ibu Ethan syok, siapa yang tega-teganya meracuni bayi yang bahkan belum dapat berjalan. Ia jatuh terduduk, menangis tersedu-sedu sembari memeluk putranya tersebut.Ethan mulai merasakan bahwa Nerathos telah semakin dekat dengannya. Ia mengeluarkan Pusaka Celestia dari cincinnya, lalu menebasnya di udara.Tebasan itu mengakibatkan pohon-pohon disekitarnya terbelah dan terlempar ke arah Nerathos. Serangan sederhana seperti itu bukan apa-apa bagi seorang ketua sekte iblis.Dengan mudah, Nerathos menghempaskan pohon-pohon itu kembali ke arah Ethan. Kini mereka berdua saling berhadapan, perasaan Ethan menjadi sedikit panik, karena ia masih tengah bersiap untuk mengumpulkan energi mengeluarkan jurus pembangkit naga."Hmm... Aneh. Kemana para cecunguk itu semua? Kenapa mereka hanya meninggalkan seekor kecoa disini?!" ucap Nerathos sembari mencoba menekan Ethan dengan auranya.Aura sekecil itu bukan apa-apa bagi Ethan yang merupakan seorang kaisar di kehidupan sebelumnya, ia masih dapat berdiri tegak tanpa kesulitan sedikitpun.Melihat kejadian itu membuat ketua sekte iblis itu tertarik. "Hoo... Aku tidak m
Murid-murid itu langsung sadar, mereka semua segera ikut menggali tanah itu secepat yang mereka bisa. Hingga, mereka akhirnya sampai pada lubang yang berada di ruangan tempat para manusia yang akan di tumbal kan berada.Ethan masuk terlebih dahulu, demi memastikan tidak ada iblis yang menjaga ruangan itu. Ia memperhatikan sekeliling, ruangan itu begitu senyap, semua orang didalam tampak tidak sadarkan diri dan tergelatak begitu saja di ujung ruangan.Setelah merasa aman, ia mengajak para murid untuk ikut masuk ke dalam, membantunya memindahkan orang-orang yang tidak sadarkan diri ke luar dari ruangan itu.Namun, tindakannya itu telah dilihat oleh Drev dan Vyx yang menggantung di atasnya. Ethan tidak terpikir untuk memeriksa bagian atas ruangan tersebut.Tiba-tiba terdengar suara cekikikan yang amat kuat, "hihihi!" Vyx turun dengan cepat lalu melayangkan tendangan pada Ethan.Ethan dengan cepat menangkis serangan itu dengan menyilangkan ke
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sekteny
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sektenya lalu berkata. "Hari ini, kita akan pergi m
Usulan Kael disetujui oleh Ethan dan yang lain. Mereka berjalan mendekati pintu gerbang sekte Dragon Warrior yang di jaga oleh dua pengawal. Ethan mendekati salah satu pengawal dan bertanya. "Permisi, apakah kami boleh ikut masuk ke dalam?" Pengawal itu hanya diam, tidak menanggapi perkataan Ethan. Kedua pengawal itu tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang dapat bernafas. Tiba-tiba, terdengar suara yang amat keras datang dari pintu gerbang sekte. "Kau boleh berbicara!" Seketika, pengawal yang diam ditanyai Ethan sebelumnya menjawab pertanyaan Ethan. "Maaf, sekte kami tidak terbuka untuk orang asing." ucapnya tegas, lalu kembali diam layaknya patung. Ethan memperhatikan pintu gerbang itu, sekilas memang tampak seperti pintu gerbang biasa. Namun, bila diperhatikan dengan jelas, terlihat sebuah lubang kecil yang diisi sebuah permata pada setiap sudut. Ada enam permata juga yang menempel pada pintu dibagian belakang para pengawal itu. Ethan menjadi yakin, bahwa penga
Kael menundukkan pandangannya, ia murung, hatinya merasa bersalah karena tidak berdaya untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bersama para iblis itu.Semua orang melihat Kael dengan perasaan iba. Sebenarnya, mereka juga ingin menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di sana. "Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya ketua sekte pada Ethan.Melihat, teman-temannya yang tetap ingin menyelamatkan orang-orang tadi, Ethan berpikir sejenak. Ia kemudian mengusulkan untuk segera pergi ke kekaisaran untuk mendapatkan bantuan setelah beristirahat. Mereka semua pun setuju dengan usulan Ethan.Sementara itu, tikus-tikus Vyx masih mencari keberadaan mereka. Binatang itu mencari melalui jejak-jejak bau yang ditinggalkan pada tanah.Beberapa orang yang berhasil kabur akhirnya ditangkap satu persatu, termasuk pria botak yang keluar setelah Kael sebelumnya. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras, menyamarkan jejak mereka semua.Akibatnya, tikus-tikus Vyx tidak dapat melanjutka