“Kamu kalah dari dia?” Seorang pria muda dengan rambut panjang terurai menatap ke arah langit bertanya dengan acuh tak acuh. Di sana ada Raja kecil yang tampak sangat marah saat beradu pukulan dengan Tian Sen sebelumnya. Jelas dia tidak kalah, hanya saja dia lengah menyebabkan dirinya harus menerima kekalahan seperti itu. Andai saja dia tidak memikirkan kota pasis ini, sudah lama dia menghancurkan kepala Tian Sen berkeping-keping. “Saudara, aku ceroboh!” Raja kecil menarik nafas dan kembali tenang, saat pria di batu mendengar ucapan raja kecil kedua. Ekspresinya sedikit terangkat untuk beberapa saat, lalu kembali tenang. Melihat itu, dia tidak perlu banyak bicara lagi karena kekalahan raja kecil kedua tidak terlalu besar. Dan itu bukan karena dia mau kalah dari Tian Sen, ini peraturan yang ada di dalam kota pasir membuat mereka tidak bisa bebas. Dia yakin kalau pun raja kecil dua bertarung sekuat tenaga nanti, Tian Sen tidak akan bisa menang dari mereka. Ekspresi tenang hanya terjad
“Katakan padaku, apa seharusnya aku juga ikut dengan mereka?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang agak canggung.“Seharusnya iya! Dan kebetulan sebelum kami yang memanggil saudara Tian, nona besar sudah memanggil duluan tapi karena tidak ada jawaban jadi. Yah… begitulah!” Tiba-tiba Tian Sen sadar kalau sudah mengacau sendiri dari awal, sebenarnya bukan karena ia tidak mendengar ada orang yang memanggil. Tapi memang karena ia terlalu fokus sampai tidak mendengar ada orang di luar memanggilnya, tentu pada saat rombongan ini memanggil dari kamar Tian Sen mendengarnya. Itu karena fokusnya sudah berakhir dan ia pun sedang bersantai pada waktu itu.“Sialan, nona besar itu pasti akan mengomel lagi!” Kata Tian Sen dalam hati merasa kalau Ying Liangyi akan mengomel lagi karena masalah sepele. Melihat Tian Sen yang cemas, mereka tertawa bersama karena ini adalah pertama kalinya Tian Sen memperlihatkan kecemasan seperti itu kepada mereka. “Jangan tertawai aku, apa ini benar-benar lucu kawan?” T
“Bajingan ini…!” Ekspresi tetua itu berubah, memang dia pernah kabur dari Zao We dulu pada saat masih muda. Tentu itu karena kekuatannya benar-benar berada di bawah Zao We, sekarang dia tentu tidak akan kabur lagi. Hanya saja, saat dia melepas auranya tiba-tiba dia bisa merasakan aura Zao We yang jauh lebih kuat daripada auranya. Yang berarti Zao We masih lebih kuat daripada dirinya, hari tetua tersebut langsung menjadi sangat sakit. Dia sudah berusaha untuk meningkatkan kekuatannya tapi masih saja kalah dengan beberapa level daripada Zao We sehingga membuatnya semakin kesal. Para murid yang melihat itu juga tidak senang, tapi mereka tidak dapat berkata apapun karena ini masalah orang tua. Mereka tidak pantas untuk ikut campur, tentu itu adalah yang ada di pikiran mereka bukan pada Tian Sen.“Hei, paman Zao … jika dia bersembunyi dengan wajah ketakutan, apa mungkin celana bawahnya basah karena ketakutan?” “Kenapa kamu menanyakan hal seperti itu padaku? Aku tidak tahu kalau soam itu!
“Sialan, aku sampai di tendang seperti itu. Benar-benar kelakuan paman Zao!” Ucap Tian Sen mengeluh setelah masuk ke tanah terlarang. Matanya memandang ke sekitar dan menemukan tempat yang disebut tanah terlarang itu tidak jauh beda dengan sebuah wilayah yang ukurannya besar. Tepat pada saat Tian Sen akan bergerak, suara yang sangat tidak asing terdengar di telinganya. Mencari sumber suara, Tian Sen menemukan kalau ada benda yang akan jatuh ke bawah. “Ahhhh!” Tap!“Kenapa kamu bisa jatuh dari atas?” Tanya Tian Sen kepada Ying Liangyi yang jatuh dari atas bahkan wanita ini tidak dapat terbang. Kemungkinan karena panik atau terkejut membuatnya lupa bagaimana cara terbang saat jatuh tadi.“Aku… Aku benar-benar panik tadi!” Katanya dengan nada agak malu, dia memang ingat meskipun dia jatuh dari langit pun seharusnya bisa langsung terbang. Sekarang karena Tian Sen langsung muncul dan menangkapnya menambah rasa malunya karena hal tersebut.Tian Sen hanya tersenyum, lalu melepaskan gendong
“Hahaha, wanita yang sangat pemarah! Tenang saja, kami akan memperlakukan wanita cantik sepertimu dengan sangat baik. Jadi kamu tidak perlu khawatir karena tidak dapat perlakuan baik nantinya!” mata mereka benar-benar melihat ke dada Ying Jiali dan ke kaki Ying Jiali yang terlihat sangat lembut dan juga putih itu. Ying Jiali menahan diri untuk tidak marah karena menyadari kelompok yang ada di depan mereka bukan berasal dari kelompok sekte manapun. Mereka semua adalah orang-orang yang datang untuk mencari sedikit nafkah demi hidup mereka, kemungkinan mereka juga tidak tahu siapa dia sehingga bertindak terlalu jauh di depan mereka. We Zukin yang melihat kelompok itu langsung melangkah maju, di depan tanpa ragu dia melepaskan aura serta Niat membunuh yang sangat kuat. Itu membuat mereka mundur beberapa meter karena sadar kalau orang yang sedang berhadapan dengan mereka bukanlah orang biasa. Mereka yang memiliki niat membunuh sekuat ini hanyalah mereka yang yang sudah terlatih dan membun
“Kamu tidak paham, meski aku bisa memaksa mereka tapi jika mereka tidak mau. Kita tidak bisa melakukan apapun, apalagi dengan adanya We Zukin disana! Aku bahkan lebih tidak berdaya melawannya!” Jawab tuan muda sekte pedang itu dengan ekspresi yang sudah berbeda daripada saat berhadapan dengan sekte Shenlin.“Apa dia sangat kuat?” Tanya wanita itu dengan rasa curiga pada kekuatan yang dimiliki oleh We Zukin tersebut. Jika pria itu kuat, mana mungkin dia hanya diam saja kepada orang-orang bermasalah tadi? Malah tuan muda sekte pedang membunuh mereka pada saat We Zukin tidak mau bertindak kejam. “Itu karena dia tidak mau membuang waktu! Dan menurutku mereka juga sedang terburu-buru, jadi daripada membuang waktu lebih baik membiarkan orang-orang itu lepas!” jelas tuan muda tersebut dalam pandangannya terhadap sikap Ying Jiali dan We Zukin. Dia pernah mendengar kalau We Zukin adalah seorang pria yang kejam dan menjadi orang nomor satu di benua barat dalam menghadapi penjahat di benua bara
“Apa yang harus kami tunggu? Menunggu kamu berlutut dan menjilat mereka? Itu benar-benar sangat menyakitkan mataku yang indah ini!” Ying Jiali yang selalu menjaga cara bicaranya dengan santai tersenyum dan mengejek lebih rendah orang-orang tersebut. “Hahahahaha!” Semua orang disana termasuk sekte pedang tertawa mendengarnya, mereka tahu betul kalau beberapa sekte kecil berada di bawah kaki sekte abadi. Tentu bukan sebagai rekan tapi mereka lebih seperti budak jika semua orang memandangi bagaimana sikap sekte abadi pada orang-orang di bawah.“Bajingan! Kalian aku pastikan… Apa itu?” Ekspresi mereka semua langsung berubah saat melihat gerakan tanah yang tiba-tiba saja naik. Gempa itu memang tidak terlalu besar tapi yang membuat mereka terkejut adalah pergeseran tanah tiba-tiba di bawah mereka.BOOOOOOMMMMLedakan terjadi dan apa yang mereka lihat adalah sepuluh mayat hidup yang bangun dari dalam tanah. Ukuran mereka juga tidak main-main, itu sekitar sepuluh sampai sebelas meter lebih
“HM? Energi jiwa di dalamnya cukup kuat! Tampaknya ada sedikit tanda-tanda kecerdasan di dalam giok hitam ini, yah.. pantas saja!” Tiba-tiba Tian Sen sadar kalau di dalam giok itu bukan hanya ada energi jiwa yang terkumpul. Di dalamnya ada juga sedikit sisa esensi dari makhluk yang menjadi mayat hidup ini, pantas saja kekuatannya cukup kuat dan juga memiliki banyak teknik saat bertarung. Tian Sen tiba-tiba ingin mencobanya, jadi segera ia meminta pada Ying Liangyi Giok itu kembali tapi tangannya langsung di pukul oleh Ying Liangyi.“Mari simpan untuk kakak laki-laki dan Perempuanku! Untuk kamu, ini tidak berguna bukan? Jadi itu hanya akan membuang harta ini saja!” Tegur Ying Liangyi terhadap sikap Tian Sen yang sangat rakus tersebut. Tian Sen hanya dapat mengelus tangan yang di pukul oleh Ying Liangyi, dengan ekspresi sedikit sedih. Meski memang untuknya tidak ada artinya, bukankah lebih baik mencoba sedikit agar dapat membuat sesuatu hal yang berguna bagi kekuatannya? Tapi jelas Ying
Kata-kata TIan Sen membuat semua penjahat itu diam sesaat tapi setelahnya mereka dengan ekspresi marah membalas ucapan Tian Sen dengan serangan. Serangan yang mereka arahkan pada Tian Sen membuat Tian Sen yang baru saja bangun tersebut hanya menghindar. Pada saat di serang oleh dua orang golden core, TIan Sen tidak mundur malah dengan sedikit gerakan tangannya semua musuh yang tadi bergerak mati dengan cara aneh. Tubuh mereka jatuh begitu saja dan inti emas yang ada di dalam tubuh mereka hancur secara aneh, mereka benar-benar mati tanpa mengeluarkan darah sedikitpun. “Aku tidak menyangka kalau serangan jiwaku akan jadi jauh lebih kuat. Belati kematian juga benar-benar menunjukan kemampuannya!” Kat TIan Sen bisa melihat belati kematian tidak terlihat oleh musuhnya atau orang yang ada disana. Mereka hanya melihat Tian Sen mundur lalu musuh yang seharusnya menyerang malah mati dengan tubuh jatuh sendiri tanpa dapat mengetahui bagaimana mereka bisa mati.“Kau seorang master mental? Tidak
“Aman? Ha, itu hanya omong kosong yang kalian katakan! Selama ini kalian selalu membuat masalah dimanapun. Sekarang kalian benar-benar masih ingin membuat masalah? Apa kalian tidak punya malu?” Tanya pelayan putri dengan marah menatap semua orang tersebut. Mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh putri Zun, mereka hanya menjalankan tugas yang telah diperintahkan saja. Saat melihat semua musuh itu tidak menghiraukan dirinya, putri Zun melepaskan auranya yang tentu bukan apa-apa di mata mereka semua. Putri juga tahu itu tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk melawan musuh yang menginginkan kerajaan Zun hancur. Pelayan wanita yang tampak sangat santai pun menjadi sangat serius dengan ekspresinya yang sekarang, prajurit putri tampak benar-benar rela mati untuk melindungi sang putri. Puluhan orang itu yang melihat betapa keras kepalanya mereka, membuat para penjahat sangat senang karena mereka dapat meregangkan tubuh kaku mereka.“Serang!” Penyerangan terjadi dan kelompok san
“Dimana ini?” Tian Sen yang sudah lama tidak sadarkan diri mulai membangkitkan kesadarannya. Saat membuka mata, yang ada di depannya adalah sepasang mata besar menatapnya dengan tatapan tenang. Dari tatapan mata tersebut Tian Sen merasa seolah menatap dirinya sendiri, mata ungu dengan pola seperti bunga membuat Tian Sen sedikit tidak mengerti. “Apa kamu adalah mataku? Kamu adalah aku?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang serius dan penuh rasa ingin tahu. Tapi bagaimana bisa mata menjawab pertanyaan tersebut, malah Tian Sen merasakan pertanyaan yang dikatakan olehnya malah berbalik pada Tian Sen sendiri. Tian Sen menarik nafas lalu membuat hatinya keras mengatakan kalau itu memang matanya. Dan hasilnya hati Tian Sen juga merasakan hal yang baru saja di pikirkan olehnya, gerakan mata itu juga sedikit aneh sebelum akhirnya mata tersebut tertutup sendiri. Tian Sen menghela nafas, sekarang roh miliknya sudah sadar dan ia memeriksa kalau tidak ada bahaya di sekitar atau lebih tepatnya di
Di dalam laut kesadaran Tian Sen, banyak retakan yang membuat qi tubuh Tian Sen tidak bisa terus berada di dalam tubuhnya. Lalu, garis darah Tian Sen berkurang drastis di tambah mental energinya juga mengalami kerusakan. Naga petir telah melakukan segala cara agar kerusakan lebih besar tidak terjadi tapi tetap saja selama Tian Sen tidak sadar, akan sulit bagi naga petir menyembuhkan Tian Sen. Saat ini Tian Sen benar-benar berada di dalam kesadaran yang membuatnya tidak bisa bergerak. “Anak ini, apa yang terjadi? Kenapa…!”BOOOOOMMM….“Ha? Mata itu… kenapa begitu menakutkan? Tidak, keberadaan seperti apa mata itu?” Entah apa yang terjadi, dia merasakan mata berwarna ungu yang muncul dalam lautan kesadaran muridnya sungguh mata yang misterius. Dia yakin kalau mata itu milik dari orangtua Tian Sen sendiri, garis keturunan paling kuat dalam tubuh muridnya ini. Bahkan garis clan Phoenix yang ada dalam tubuh Tian Sen pun kalah dengan mata ungu tersebut. Dia melihat mata itu terbuka, panca
“Iya, kakek sudah janji pada Yan'er… kenapa kakek tidak menjemput Yan'er?” Sang cucu yang mendekati kakeknya itu langsung minta di gendong. Kakeknya juga tersenyum dan menggendong Xu Yan dengan penuh kasih sayang. Kali ini dia benar-benar lupa soal Xu Yan tapi itu karena Tian Sen cucu keduanya telah menghilang dari benua barat. Membuat emosinya tidak terkendali dan membuat sang cucu menjadi tidak sabar untuk menemuinya.“Ah, ini salah kakek. Baiklah! Ayo bermain dengan kakek setelah kakek sedikit bicara dengan pamanmu yah…” Xu Yan mengangguk seolah paham apa yang sedang dikatakan oleh kakeknya tersebut. Dengan patuh duduk di pangkuan sang kakek, semua orang juga kembali ke suasana tenang tapi suasana yang tadi sedikit sesak menjadi lebih luas daripada sebelumnya. Bahkan mereka bisa merasakan udara di sekitar jauh lebih segar dari sebelumnya.“Baiklah, kirim orang untuk menyelidiki masalah ini. Dan kirim beberapa ahli ke kerajaan Chu untuk melindungi kerajaan tersebut, sekte abadi ini
Melihat sekitar lagi, si wanita tampak menghela nafas, kali ini sekte mengalami hal yang sama tapi bedanya murid itu selamat meski tidak tahu apa dia benar-benar selamat atau tidak. Hal yang juga dia takuti apalagi saat melihat sang suami yang agak lelah dengan semuanya, dia hanya dapat memberi mereka semua semangat. Andai saja dia tidak terlalu terburu-buru pada saat itu mungkin beban mereka semua akan berkurang, tapi dia harus kembali karena jika tidak akan sulit untuk mendapatkan kembali apa yang dicari olehnya. Kali ini dia akan membiarkan Ying Liangyi berlatih lalu dia berharap mereka semua tetap waspada dan mulai menutup sekte sementara waktu untuk orang luar. “Aku setuju!” Zao We duluan berbicara, dia memutuskan akan memanggil semua murid yang tidak bertugas untuk kembali.“Aku juga,” Semua petinggi setuju dengan usulan dari istri master sekte tersebut. Mereka tidak punya pilihan lain, jika apa yang disampaikan Tian Sen benar maka mereka benar-benar butuh persiapan matang. Mel
Di suatu tempat yang berada di dalam sekte Shenlin, sosok Ying Liangyi datang ke tempat yang sebenarnya sangat tidak boleh dikunjungi oleh siapapun. Dengan rambut birunya dan mata birunya, Ying Liangyi berjalan masuk ke dalam gua yang ada disana. Saat Ying Liangyi datang, sosok yang selalu ada di danau sekte melihatnya dengan helaan nafas panjang, kali ini hal yang seharusnya tidak terjadi terlalu cepat telah mulai terjadi. Dia yang menjadi pelindung sekte pun tidak dapat menahan apa yang akan dilakukan oleh Ying Liangyi itu.“Ha, ternyata gadis ini bahkan lebih keras kepalan dari ibunya, tapi aku tidak tahu apakah ibunya akan memberi izin atau tidak? Yah, aku harap mereka tidak terlalu berdebat!” Ucap leluhur tersebut terus memandangi Ying Liangyi sampai wanita itu masuk ke dalam gua tersebut. Setelah Ying Liangyi masuk, dia baru pergi tapi inderanya tidak lepas dari gua karena dia masih punya tanggung jawab untuk melindungi gadis kecil itu dari bahaya.Saat itu, Ying Liangyi bisa me
Tu Si yang sudah tahu Tian Sen tidak kembali hanya duduk diam pada kursinya, ekspresi Tu Si sangat jelas kecewa dan dia juga terlihat marah karena tidak menyangka kalau satu-satunya murid paling dia percayai akan pergi. Tangan Tu si sedikit gemetar dan matanya juga merah, dia mendengar juga suara Tian Sen yang begitu dingin dan juga penuh kebencian. Anak itu tidak akan melakukan sesuatu yang menyulitkan kecuali memang tidak ada terpaksa, dia yakin itu dan tangannya kali ini benar-benar lemah. “Aku tampaknya terlalu tua nak. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kekuatan? Status? atau cinta? Menurutku kamu sudah mendapatkan semuanya disini, hanya saja apa kamu masih memiliki hal lain? Katakan saja padaku dan aku Tu Si akan berusaha untuk memenuhinya!” Tu Si memandang ke arah langit dengan ekspresi yang berat. Di dalam hatinya Tian Sen sudah lebih seperti anaknya sendiri. Tidak hanya dia merasa kehilangan murid tapi juga kehilangan anak yang sudah dia besarkan semenjak masuk ke sekte, mes
Sosok Tian Sen di telan oleh portal yang mulai tertutup itu tapi matanya yang bisa menembus ke jiwa seseorang dapat dirasakan oleh kedua master sekte. Mereka bisa merasakan betapa besarnya kebencian Tian Sen pada mereka, jika mereka tidak membunuh Tian Sen akan ada masalah yang jauh lebih besar dibandingkan saat seorang murid sekte Shenlin menerobos masuk ke dalam sekte mereka dulu. Tapi bagaimana mereka dapat membunuh TIan Sen sekarang? Pemuda itu sudah masuk ke dalam portal dan menghilang bersamaan dengan portal tersebut. SWUSSHHHH“Dia benar-benar berhasil kabur dari dua master sekte abadi!” Ju Jingyi yang melihat Tian Sen berhasil lepas dari cengkraman dua master sekte menunjukan senyum di balik cadarnya. Kali ini dia merasa sangat lega, meskipun tidak dapat melihat karena pertarungan dua master sekte terlalu keras dan tidak bisa di sentuh oleh mereka yang dibawah golden core. Ju Jingyi tersenyum dan tidak mengatakan apapun mengenai Tian Sen, dia merasa kalau saat Tian Sen kembal